Author POV
Beberapa orang terdengar menangis dari makam yang masih basah ini, semua orang berkabung atas berita duka ini..
“Allyson, kau harus sabar.. i always here for you..” ujar Niall sambil memeluk Allyson dengan sebelah tangannya.
Allyson pun masih tetap menangis. Kini ia sudah sebatang kara, tidak mempunyai siapa siapa lagi..
Satu persatu orang meninggalkan pemakaman itu.. hujan rintik rintikpun mulai membasahi..
“Al.. ayo kita pulang, sudah gerimis.. nanti kau sakit. Besok kita harus kembali ke London” ujar Niall.
“Ba-baiklah Niall.. Dad.. semoga kau tenang dan bertemu mom disana.. aku pulang dulu dad.. sampai jumpa nan-ti..” ujar Allyson sambil memegang batu nisan dadnya.
Mereka memasuki mobil orang tua Niall.. dan kembali ke rumah Niall.. rumah Allyson akan dijual dan untuk sementara Allyson menginap dirumah Niall.
Niall POV
Aku tak bisa membayangkan bagaimana kalo aku jadi Allyson, pasti ia sangat terpukul. Sekarang ia hanya hidup sendirian.
Ya, Tuhan.. jangan buat ia menangis seperti ini lagi.. panjangkanlah umurku dan Allyson agar aku dapat menjaganya..
Kini Allyson tertidur di bahuku. Mungkin ia kelelahan. “Allyson, aku janji aku akan menemanimu sampai rambut kita memutih..” gumamku pelan sambil memainkan rambutnya.
“Niall? Kau jatuh cinta sama Allyson ya?” tanya Greg.
“Eh- tidakk. Aku hanya ingin menjaganya sebagai tanda persahabatan, tak lebih.” ujarku gugup. Mengapa Greg bertanya seperti itu, hmm..
“Jujur saja Ni.. aku ini kakak kandungmu. Kau tidak bisa membohongiku.. lagipula kau dan Allyson cocok kok” ujar Greg sambil terkekeh.
“Kau nih.. pikirkan saja hubunganmu dengan kak Den-” omonganku terpotong oleh mom.
“Sudah sudah kalian ini malah berantem, kasihan Allyson, dia kelelahan kalian malah berisik” omel mom.
“Dad.. i miss you.. tunggu aku dad.. kau dimana?” Allyson mengigau.. dia sangat merindukan dadnya..
“Allyson.. bangun” ujar mom sambil menepuk nepuk pelan pipi Allyson.
“DAD..” pekik Allyson lalu terbangun. “Niall? Dimana dad? Aku ingin bertemu.. aku mengalami mimpi buruk.” lanjut Allyson sambil menangis tiba tiba.
“Apa yang kau impikan Al?” tanya mom lembut.
“Mom? Aku mimpi bahwa dad sudah, dad sudah meninggal.” ujar Allyson masih menangis.
“Ya Tuhan Al.. itu bukan mimpi.. kau harus bangkit.. ku yakin kau gadis yang kuat” ujar Greg.
“APA MAKSUDMU GREG?!” ujar Allyson emosi. Aku tahu dia masih tidak percaya bahwa dadnya sudah meninggal. Tapi aku bingung apa yang harus kulakukan sekarang.
“Apa yang dibicarakan Greg benar Al.. kau harus tabah. Masih ada aku, Maura, Niall dan Greg yang akan menjagamu” kini dad angkat bicara.
“Uhmm.. sorry Greg..” ujar Allyson menundukkan kepalanya.
“Tidak apa apa Al.. aku tahu kau masih merasa kehilangan.” ujar Greg. Betapa bodohnya aku yang sedari tadi hanya menatap kosong ke arah Allyson tanpa melakukan apapun untuk menenangkan nya.
Allyson POV
Aku, Niall dan yang lain sedang perjalanan pulang. Tiba tina mataku sangat berat dan akupun terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes // N.H
Fanfiction''it will never change me and you..'' Aku yakin segala sesuatu pasti berubah seiring berjalannya waktu, tapi tidak untuk kisahku dan kisahmu. -Allyson Menjalani semua drama itu tidaklah mudah, kuharap semua yang kujalani ini akan menghasilkan sebuah...