Mark menghentikan laju mobilnya didepan sebuah rumah mewah kediaman keluarga Lee, ia melepaskan sabuk pengamannya kemudiam menengok kearah Donghyuck yang sama sekali tidak bergeming di tempat duduknya.
"Kita sudah sampai." Ujar Mark menyadarkan Donghyuck yang sedang menatap kagum kearah rumah keluarga Lee yang menurut Donghyuck lebih terlihat seperti istana di negeri dongeng.
Donghyuck mengerjap beberapa kali lalu mengangguk kikuk, ia membuka pintu dan ingin melangkahkan kakinya keluar tanpa menyadari kalau sabuk pengaman di tubuhnya belum di lepas.
Mark tertawa, "Bodoh, kalau mau turun lepas dulu sabuknya."
Tanpa menunggu reaksi Donghyuck selanjutnya, Mark langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Donghyuck melepaskan sabuk pengamannya lalu membiarkan saja pengawalnya itu turun lebih dulu dari mobilnya. Mark pun mengikuti Donghyuck setelah ia mengunci mobilnya.
"Ini rumahmu?" Tanya Donghyuck polos.
"Iya" Mark berdecak, "Sudah kubilang..jangan terlihat seperti orang susah begitu.."
Donghyuck mendelik dan memukul bahu Mark, "Seenaknya saja kau! Aku hanya kagum dengan rumahmu! Apa kau tidak bisa membedakan wajah orang kagum dengan wajah orang susah?!" Maki Donghyuck.
"Tidak." Sahut Mark.
Donghyuck menggeram, merasa kesal sekaligus heran dengan Mark. Tidak bisakah sehari saja atasannya ini tidak membuat Donghyuck naik darah? Dasar menyebalkan.
Dengan rasa kesalnya yang sudah mengumpul di ubun-ubun, Donghyuck berjalan berdampingan dengan Mark memasuki rumah mewah itu.
Dan seperti yang biasa Donghyuck lihat di drama Korea kebanyakkan, didalam rumah itu terdapat banyak sekali pelayan baik pria maupun wanita yang berbaris dengan rapi dari pintu masuk dan menunduk hormat ketika Mark dan Donghyuck berjalan melewati jalan ditengah barisan tersebut.
Donghyuck yang merasa bukan siapa-siapa merasa tidak enak hati saat mendapatkan perlakuan seperti ini secara tiba-tiba, makanya sesekali dia menunduk membalasan sapaan para pelayan disertai senyuman canggung.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Mark setelah melewati barisan pelayan keluarga Lee.
Donghyuck menatapnya polos, "Aku kan bukan siapa-siapa, tidak enak rasanya kalau dihormati seperti tadi."
"Lain kali tidak usah seperti itu." Mark menatap Donghyuck tajam, "Kau pengawalku dan pengawalku pantas dihormati seperti tadi."
Donghyuck menghela napasnya saat mendengar nada bicara Mark yang tidak ingin dibantah. Akhirnya Donghyuck hanya mengangguk dan kembali mengikuti langkah kaki Mark.
Setelah berjalan sekitar 5 menit, langkah kaki Mark berhenti didepan sebuah pintu besar, Donghyuck mengernyit bingung.
"Kenapa berhenti?"
"Didalam sini ada ayah dan ibuku, lalu nanti keluargaku yang lain juga akan berkumpul." Ujar Mark sambil menunjuk pintu besar dihadapan mereka berdua.
Donghyuck mengangguk mengerti, "Aku tau, ya sudah kita masuk saja, kenapa malah berhenti disini?"
Mark bersedekap, "Aku itu perlu memperingatkanmu beberapa hal sebelum mengajakmu masuk ke dalam."
Donghyuck memutar bola matanya malas, "Apalagi?"
"Pertama, jangan bikin aku malu dengan tingkahmu yang kadang seperti orang susah, didalam itu makannya lebih mewah dibanding yang kau makan tadi siang, makanya aku memperingatimu. Jangan sampai waktu kau melihat makanan itu air liurmu menetes keluar!" Peringat Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Precious Partner || Markhyuck
NouvellesSejak kecil, cita-cita Donghyuck adalah menjadi seorang pengawal seperti sang ayah. Siapa sangka ketika ia dewasa, ia berhasil menjadi salah satu pengawal pribadi Mark Lee? Anak tunggal Lee Corp yang banyak diincar untuk dibunuh karena kecerdasannya...