scene - 13

116 11 0
                                    

YOOCHUNIEE~~ Aj7sg57a%$^&*GF^UJUT^$#%^ !!! kok nyebelin, kece banget sih :3

gimana ceritanya so far? kalo gue sih suka banget.. kayanya cindy tuh salah satu cewek paling beruntung di dunia (kalo beneran ada) haha.

lanjut,,

***

Berhubung besok pagi rombongan TVXQ itu udah pada minggat ke Bali, jadi Mr. Park menyuruh anak-anak itu semua langsung kembali ke hotel dan beristirahat. Para bapak-bapak kedutaan itu juga pamit pulang karena besok juga akan ikut mendampingi di Bali.
Sepanjang perjalanan menuju hotel, Jaejoong kelihatan masih bersemangat membahas film tadi dan banyak nanya-nanya (dengan YooChun sebagai penerjemah, tentunya) apakah setan kaya gitu beneran ada di Indonesia. Ryan dengan antusias menjawab semua pertanyaan Jaejoong dan Junsu dengan bahasa Inggris maksanya. Mau nggak mau gue musti ngejelasin lagi ke YooChun, dan YooChun menerjemahkannya ke anak-anak lain. Adoh capek banget deh.
“Are you tired?” tanya YooChun smabil tersenyum ke arah gue. “You don’t talk much tonight.”
Gue meringis. Capek? Nggak juga sih. Gue cuma masih syok abis nonton film horor tadi aja.
“No,” jawab gue. “It’s just the horor movie are still hanging in my head.”
YooChun tertawa. “Well, don’t think about that movie. Just think about me and TVXQ boys. Who knows, after tonight, you’d become a TVXQ fan too.”
Giliran gue yang ketawa. Ini orang usaha banget deh. Junsu kelihatanya menanyakan sesuatu kepada YooChun yang dijawab lagsung olehnya. Lalu Junsu mengucapkan sesuatu yang membuat anak-anak itu tertawa dan Jaejoong menggaplok tangan Junsu sambil pura-pura ngomel.
“Junsu said, if you want to forget the scary movie, just think about Jaejoong hyung as the female ghost. He could be prettier and scarier,” cetus YooChun disela-sela tawanya.
Gue ngakak. Kebayang deh Jaejoong jadi pemeran kuntilanak, pasti yang ditakut-takutin malah minta tanda tangan.
“Iiih, kalo Jaejoong jadi kuntilanak, eike pasti rela dipeluk-peluk sampe mati juga!” samber Ryan langsung. Tuh kan bener. “Jaejoong, if you ghost, I follow you deh!”
Jaejoong tampak agak bengong mendengar kalimat Ryan yang nggak beres itu. Baru setelah gue terjemahkan, dia mendekati Ryan dan pura-pura akan mencekiknya. Ryan, tentu aja, udah jerit-jerit kesenengan (najis banget deh tu anak).

Karena mall tadi itu cuma selemparan kolor dari hotel tempat TVXQ menginap, tentu aja nggak sampai setengah jam kita udah nyampe lagi di hotel.

“So… this is it,” cetus gue sewaktu kita sudah sampai di lobby hotel.
YooChun memandang gue. Gue nggak ngerti sih maksud pandangannya itu.
“Hmm.. I guess I have to say thanks for spending your day with me,” ujar gue agak kikuk. Duh, musti ngomong apa lagi ya? “I will go back to my apartment then.”
“You’re leaving now?” tanya YooChun.
Ya iyalah, masa gue mau ikutan nginep disini?
“Yeap,” jawab gue.
YooChun terdiam dan (masih) memandang gue. Doh, bikin grogi aja nih orang!
“Cindy, thanks for today. I’m having a great time with you,” ujar YooChun pelan sambil tersenyum.
Gue ikutan senyum.
“Yeah, me too.” Gue mengulurkan tangan gue untuk salaman. “Have fun in Bali tomorrow.”
YooChun menyambut tangan gue, dan tiba-tiba ia mendekat. Lho, gue malah dipeluk!
“Thank you,” ujar YooChun pelan.
Gue agak gelagapan. Kaget banget gue tiba-tiba dipeluk. Gue Cuma bisa diam dan menunggu sampai ia melepaskan pelukannya.
YooChun masih tersenyum dan menepuk pundak gue. “You must be very tired going out with me all day. You should take a rest,” ujarnya.
Gue mengangguk. “Yeah. You too.”
Kenapa gue jadi ga bisa ngomong apa-apa gini ya?
“Can I contact you later?” tanya YooChun.
“Oh, sure.” Gue meringis berusaha menghilangkan grogi gue. “You can call or email me anytime. I mean, if you’re not busy. I mean, you guys must be very busy in Korea or Japan. “ Yak, gue udah mulai meracau, sodara-sodara…
“I’ll call,” cetus YooChun. “I’ll send you email. I won’t be too busy to do that.”
Gue menelan ludah dan mengangguk.
“Okay.”
Entah kenapa tenggorokan gue rasanya keriiiing banget. Gila, susah banget ngeluarin suara.
“Will you…” YooChun memicingkan matanya ke arah gue dan tersenyum, “… Consider TVXQ as one of your favorite group? After all, you have all our CDs.”
Gue melotot. Ini orang, sampe detik-detik terakhir pun masih usaha, ya? Lagian sok tau bener dia…
“I saw it in your CD shelf in your apartment,” sambung YooChun seolah-olah menjawab protes di otak gue.
Mau nggak mau gue tertawa. Ternyata diam-diam dia beneran mencari CD TVXQ di rak CD di apartemen gue.
“Fine,” jawab gue setengah tertawa. “I’ll consider TVXQ as one of my favorite group.”
“Number one?”
“Hmm. You better pray for that.”
YooChun menjentikkan jarinya. “I’ll pray, then.”
Satu persatu personel TVXQ menghampiri gue dan menyalami gue dan Ryan.
“Thank you,” ujar Yunho sambil tersenyum.
Wah! Yunho ngomong pake bahasa Inggris! Gue yakin cuma itu doang yang dia sanggup omongin, hahaha.
Setelah itu Jaejoong, Junsu, dan ChangMin mulai bergiliran menyalami tanda perpisahan.
“Hikkkss.... TVXQ i lop yuuuu...” Ryan udah mulai hampir nangis.
Gue mulai memandang Ryan dengan was-was. “Ry... Ga usah pake nangis deehh... Kaya anak kecil aja,” cetus gue dengan suara rendah biar nggak kedengeran.
“Tapi tapi... Eike kan sedih, bo.... Cuma sehari ini doang gue bisa jalan bareng TVXQ.. Apalagi dipeluk Chang Min.... Ooohhhh...” Nah, nah, tuh kan. Ryan mulai bertelenovela.
Dengan nekatnya Ryan mulai memeluk ChangMin.
“ChangMin! Don’t forget me, yah! I am your fan!” seru Ryan sambil memeluk ChangMin erat.
ChangMin tampak kaget, tapi lalu tertawa sambil menepuk-nepuk pundak Ryan.
“Yes, yes, okay,” kata ChangMin sambil pelan-pelan berusaha melepaskan diri dari Ryan. Gue segera menarik tangan Ryan sebelum ChangMin gelagapan kekurangan oksigen.
“Udah, Ry, anak orang jangan dibekep, ntar mati.”
Gue menarik Ryan mundur sementara Ryan mulai mengelap matanya yang basah.
“Okay then,” gue meringis. “have a good time tomorrow. Bye.”
Gue harus segera cabut dari tempat ini, sebelum Ryan mulai membuat adegan perpisahan ala sinetron India.
Gue melangkah menuju pintu lobby. Tapi entah kenapa, mata gue nggak bisa lepas dari YooChun yang sedari tadi juga ngeliatin gue mulu.
Gue masih memandang YooChun sampai gue akhirnya memalingkan muka dan menuruni tangga lobby.

Huahh.
Saatnya pulang. Cukup sudah seharian ini gue bersama dengan YooChun, dan juga anak-anak TVXQ. Gue nggak pernah menyangka, ternyata menyenangkan juga.
Gue melangkahkan kaki gue menuju apartemen gue dengan Ryan yang berusaha mengeringkan matanya.
“Bo,” cetus Ryan. “Gue balik langsung deh ya, daripada gue disini terus, yang ada gue ga mau pergi sampe gue ngeliat wajah Changmin lagi.”
Gue tersenyum.
“Mendingan lu pulang gih. Udah malem juga. Ntar malem Sassy pasti nelpon kita.”
“Oh iya... Sassy. Sayang ya dia nggak ada di sini bareng kita hari ini,” desah Ryan setengah kecewa.
Gue tersenyum sambil menepuk pundak Ryan.
“Nggak apa-apa. Dia juga mungkin ga akan percaya kalo kita ceritain. Besok kita ke rumah dia aja, sekalian kasihin poto-poto dan tandatangan dari TVXQ.”
Ryan manggut-manggut setuju.
“Oke deh, jeng. Eike balik dulu yaah.” Ryan menempelkan pipi kiri dan kanannya ke pipi gue. “Nite nite, Cindy. Tengkyu yah udah ngajakin gue hari ini.”
“Nite nite, Ry. Ngimpiin ChangMin ya ntar malem,” ujar gue.
“Oh! Pasti lah, jeng. Nggak Cuma ChangMin, Jaejoong juga! Semuanya deh! Kecuali YooChun... kayanya dia buat elu aja deh, bo.”
“Idih, kenapa musti YooChun buat gue?”
“Karena kayanya dia paling cucok ama you.” Ryan tersenyum. “Kalo dia bukan artis, eike yakin dia pasti udah PDKT ama you.”
Gue tertawa.
“Mulai ngaco deh lu. Udah udah sana pulang. Gue masuk juga.” Gue melambai ke arah Ryan yang melangkah menuju parkiran Citywalk. “Bye, Ry.”
“Bye, Cin.”
Gue memandangi punggung Ryan yang menghilang di pintu Citywalk. Gue berbalik dan menuju apartemen gue. Sebelum itu, gue sempat memandang ke arah hotel tempat YooChun dan teman-temannya tadi.
Hmm. Kalau Sassy denger cerita gue ini, mungkin dia nggak bakal percaya. Gue tersenyum-senyum sendiri.
Memang semua ini seperti mimpi di tengah liburan.
Terserah deh mau percaya atau nggak. Ya kan?

***

One SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang