[11] Perjodohan Laknat

101 3 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment! Sebagai penyemangat untuk saya:)

Happy Reading!

-----------------------------

Hal yang paling Raina tidak suka adalah ketika memakai dress. Raina sama sekali tidak suka memakai rok. Atau apalah itu yang berhubungan yang namanya rok. Bahkan rok sekolah pun tidak ia sukai. Ia lebih memilih memakai celana kedodoran dari pada harus memakai dress di acara seperti ini. Yah, Raina tidak terlalu suka acara formal.

Saat ini ia tengah berdiri bersama Frella di taman samping rumah Frella yang di sebelahnya dilengkapi kolam berenang dan semuanya dihias dengan sangat indah. Tidak salah jika sahabatnya tidak menjawab teleponnya tadi sore. Cewek itu tengah sibuk mempersiapkan acara formal keluarganya. Begitu juga Samudera. Raina melihat cowok itu tengah berdiri di pinggir kolam dengan memakai setelan jas berwarna hitam dan kemeja putih tanpa dasi di dalamnya.

"Yaelah, cantikan elo juga Rain. Kalah sama si Agatha-Agatha ini." Frella heboh sendiri. Ia men-scroll layar ponsel Raina dan melihat-lihat kiriman Agatha di akun Instagramnya. Frella akui, Agatha memang cewek yang fashionable berbeda dengan Raina. Bahkan pengikut Raina di Instagram pun tak lebih dari dua ratus orang. Masih kalah dengan Agatha yang pengikutnya sampai ribuan.

"Tapi kemana-mana cantikan gue sih, daripada lo," Raina menoleh. Menatap Frella geli. Sementara orang yang ditatap malah terkikik.

"Eh, lihat deh. Si Agatha itu foto sama Raga. Mereka satu kelas ya?"

Frella memajukan ponsel di genggamannya kehadapan Raina agar cewek yang terkenal cuek bebek itu melihatnya. Seorang cewek tengah berselfie dengan cowok yang Frella maksud tadi. Yah, menurut Raina mereka berdua sangat serasi. Tapi Raina sangat kesal ketika melihat cewek itu dekat dengan Raga. Bukan-maksudnya, Raina tidak suka dengan Agatha. Hanya itu saja.

Disana, Agatha menulis caption; 'New school! Hello @FuadiR I'm stay with you! :*'

"Anjir! Nih cewek putih bener! palingan juga fotonya di edit pake beauty plus. Trus caption-nya pasti di terjemahin di google translate!"

Segala hipotesis Frella mulai bermunculan. Membuat Raina pusing tujuh keliling. Raina melirik foto itu sekilas. Ah, dia masih sebal akan dua orang itu. Terutama Raga. Ia ingin menelan cowok itu hidup-hidup.

"Hei,"

Mereka berdua serempak menoleh. Dan menemukan Samudera tengah berdiri di sana dengan gelas berisi sirup ditangannya. Samudera tersenyum. Senyum yang bisa dibilang limited edition. Hanya terbatas dan sangat langka untuk dilihat.

"Acara udah mau mulai." Katanya singkat kemudian melirik Raina. Mata birunya meneliti cewek itu dari atas sampai bawah. Samudera agak kesal mengakui. Tapi... Raina malam ini, benar-benar cantik. Dengan balutan dress hitam di tubuhnya dan high heels berwarna merah muda. Hati Samudera tergelitik geli. Sungguh, Raina bukanlah cewek yang mengerti apa itu fashion atau gaya jaman sekarang. Bukan berarti Raina norak. Hanya saja cewek itu lebih suka berpenampilan sederhana. Hal itu yang membuat Raina jadi punya nilai lebih daripada cewek lain yang Samudera kenal.

----

Satu keluarga itu duduk di meja makan bernuansa elegan yang telah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya. Waktunya menunggu tamu datang. Raina dari tadi sudah menghembuskan-membuang napas kasar. Ia sangat bosan. Gerak-gerik Raina ditangkap oleh Samudera yang duduk di dekat Frella. Berseberangan dengan tempat duduk Raina.

Raina melirik Frella. Ia memberikan kode; Kapan datangnya? Udah lama ini, mah.

Frella yang peka hanya mengedikkan bahunya sambil mengernyit. Dan lagi, kode-kodean diantara mereka berdua ditangkap oleh Samudera.

A Hurt JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang