NII

1.9K 86 26
                                    

Nakiri Erina. Dia adalah cucu dari pemilik totsuki yang di juluki iblis makanan, sedangkan Erina di juluki sebagai gadis berlidah dewa. Ia memang mempunyai kemampuan menilai makanan lebih baik dari pada teman seangkatannya. Bahkan pada saat ia masih duduk di kelas 3 smp ia bahkan telah menjabat sebagai dewan elite yang kesepuluh. Hal itu membuat semua orang memujanya apalagi jika ditambah dengan paras cantiknya. Kehidupan sekolahnya berjalan dengan normal dan lancar sampai pada saat ia bertemu dengan seorang koki yang ia anggap sebagai koki kelas dua sampai sekarang.

"Datte" Soma menunjukkan pungung telapak tangannya.
Erina tersadar dari semua yang telah terjadi. Mereka telah bertunangan, mungkin kalian tidak akan percaya tapi itulah kenyataannya. Bukan hanya kalian yang tidak percaya tapi mereka pun sama. Perjodohan ini bukan karena Soma yang melamar Erina atau Erina yang melamar Soma. Tapi hal ini terjadi karena sang author menjodohkan mereka:-D. Tapi ngak. (Author digebukin reader).

Ibu mereka berdua yang menjodohkan dan itu bahkan tanpa sepengetahuan suami mereka, atau ayah dari Soma maupun Erina.

"Untuk Yukihira Soma dan Nakiri Erina diharap menuju ke ruang kepala sekolah sekarang" mereka menoleh ke sumber suara yang berada diatas mereka dengan agak menutup telinga.

"Ayo kita kesana" ajak Soma dengan tersenyum kemudian berjalan duluan. Erina menganguk dan mengikuti dari belakang.

'Apa kau benar-benar mencintaiku?. Apa aku juga mencintaimu?. Lalu kenapa senyumanmu itu membuatku terus ingin bersamamu. Apa kau tahu kau terlihat sangat tampan saat kau tersenyum' batin Erina dan tanpa ia sadari wajahnya kembali memerah.

Tok...tok...tok... suara pintu kematian yang diketuk//untuk author dimohon naluri gorenya di tahan dulu.... dasar ahothor.

"Silahkan masuk" suara seseorang dari dalam ruangan.
Mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang tak terkunci tersebut. Setelah melihat sekeliling mereka melihat darah berceceran dimaaaa....(ahothor di cubit Erina yang sebenarnya juga ketakutan).

"Ada hal apa sampai anda memanggil kami" Erina membuka pembicaraan.

"Kau tidak perlu seformal itu, mari duduk di sofa" Kepala sekolah mengajak mereka duduk di sofa samping kanan pintu.
Setelah mereka duduk kepala sekolah menyuruh asistennya yang ada disitu untuk memberi mereka minum dan meninggalkan mereka bertiga.

"Aku hanya ingin bertanya bagaimana dengan kabar kalian?"

Kepala sekolah tersenyum kepada mereka, memang kepala sekolah pergi ke luar negeri selama sebulan setelah acara pertunangan Soma dan Erina.

"Kami baik-baik saja" jawab Erina.

"Syukurlah, kalau begitu" ruagan hening sejenak

"Bagaimana dengan persiapan untuk kelas 3?"

"Tenanglah, akan kami usahakan semampu kami. Kami tidak akan mengecewakan mereka" kali ini Soma yang menjawab dengan kepalanya menunduk melihat lantai.

Erina penasaran apa yang membuat Soma termenung seperti itu, ia mengira mungkin Soma masih berniat perjodohan ini sekarang.

"Ano, ojii-san kami permisi dulu untuk persiapan besok. Kami akan pergi ke restoran yang kakek suruh" Erina berniat bangkit dari duduknya, tapi Soma dengan cepat menahan tangannya. Soma menggelengkan kepalanya tanda tak setuju dengannya.

'Apa harus sekarang?' Erina menatap Soma khawatir. Entah mengapa sejak tadi Erina hanya memikirkan pertunangan mereka.

"Jadi kau telah memilih pasanganmu...." wajah Erina memerah akibat kakeknya.

"Untuk besok" Kakek melanjutkan perkataannya dan membuat Erina bertambah malu karena salah sangka.

"Etto, lebih baik kau jujur saja apa yang ingin kau katakan kakek tua"

Erina dengan cepat melotot ke arah Soma, tapi Soma tak menghiraukannya. Mungkin terdengar tidak sopan, tapi kakek Erina sendiri yang menyuruhnya untuk tidak berbuat formal padanya.

Mendengar pertanyaan Soma, kakek Erina yang bernama Nakiri Senzaemon itu tertawa. "Kau memang pandai menilai orang Soma" Senzaemon masih tertawa. Soma menggosok antara hidung dan mulutnya dengan jari telunjuk dan kemudian ia meminum air yang disediakan.
Melihat Soma meminum airnya ia Erina juga ikut meminum.

"Sebenarnya, aku ingin menanyakan tentang pertunangan kalian" Kakek itu dengan wajah polos seperti lolicon.

(eh, thor sekali lagi kau mengejek kakekku siap-siap kau akan ku makanan kau.
Gomen Erina, sayangnya aku bukan masokis. Tehee°¡° *tepuk kepala*)

Erina dan Soma kompak menyemburkan air yang mereka minum ke arah yang berlawanan. Mereka berdua saling bertatapan. Merasa wajah mereka terlihat memanas karena malu, mereka saling mengalihkan pandangan.

Melihat hal itu kepala sekolah itu hanya melihat tak mengerti apa yang mereka berdua lakukan.

"Etto, kurasa Erina benar kami harus segera bersiap untuk besok kami permisi dulu" Soma segera pergi dari ruangan itu diikuti oleh Erina dibelakangnya. Senzaemon hanya diam terpaku tak mengerti.

Mereka berdua berdiam selama berjalan bahkan ketika telah jauh dari ruang kepala sekolah sekalipun.

Soma tiba-tiba menghentikan langkahnya menatap sosok perempuan berambut biru tua berkepang di yang agak jauh didepannya. Perempuan itu terlihat sedang membawa barang banyak dan ia kesulitan. Perempuan itu terlihat panik saat menjatuhkan barang bawaannya.

Soma tersenyum melihat kelakuan perempuan tersebut, dan kemudian menghampiri dan menolongnya. Terlihat Soma tersenyum saat mengambil barang tersebut sambil menatap perempuan tersebut.

'Apa kau suka padanya Yukihira? Kau tahu disaat kau bersamaku kau tak pernah tersenyum semanis itu. Apa kau sadar hal itu? Apakah aku benar?'

†††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† ††††

Fuuh, chapter 2 akhirnya selesai. Sengaja aku selesain malam minggu soalnya biar kalian pada jo*blo bisa baca ceritaku.
Di chapter 2 ini tak kusangka ternyata panjang sekali ceritanya, saya saja terpukau.

Menurut kalian dichapter 3 bakalan ada pihak ketiga gak? Enaknya gimana? Penasaran? Tunggu minggu depan!!!

Buat beberapa minggu kedepan aku akan publis cerita baru karena ancaman senpaiku angap aja namanya Ana. Bayang-ngin baru aja publis 1 chapter udah disuruh buat cerita lagi. Untuk selengkapnya tunggu aja karyaku.

Untuk kalian yang udah baca aku ucapin makasih. Tolong jangan lupa vote & comennya.

Salam

Pengharap Akashi seiijuro melamar
Ttd

Ahothor

Kimi wa Watashi no Daisuki (Kau Adalah Orang yang Kucintai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang