Ichi

2.9K 105 18
                                    

Siang yang terik hari ini. Yah, walaupun hari sudah hampir sore sih (author gaje). Jam pulang di Totsuki telah berbunyi, ada yang telah tidur dengan nyaman di rumahnya tapi masih ada yang masih sibuk di sekolahan seperti halnya Dewan Elite Totsuki. Beberapa bulan lagi akan diadakan upacara kelulusan bagi para siswa kelas 3, dan mereka harus menyiapkannya.

Di Totsuki tidak boleh ada kata asal asalan jadi mereka harus menyiapkan acara tersebut dengan sebaik mungkin untuk para chef yang telah berhasil mendapatkan apa yang telah mereka perjuangkan selama 3 tahun. Terdengar, menyeramkan mungkin tapi itu memang lah kenyataannya. Dari semua siswa hanya 5% diantara mereka yang lulus, dan dipastikan diantara mereka pasti ada mantan dewan elite.

"Yukihira-kun" seorang bersurai madu dan bermata ungu mengkilap itu dengan suara agak keras menghampiri Soma.
Soma hanya memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang menatap gadis itu yang tampak tergesa-gesa menghampirinya.

Yukihira Soma, itulah namanya ia mempunyai kedai kecil di tengah ibukota Tokyo. Dengan dia, dan ayahnya menjadi pegawai. Hanya berdua. Tapi setelah lulus smp tanpa sepengetahuanya ia telah didaftarkan di sini.

"Tunggu" Erina mempercepat langkahnya menghampiri Soma.

"Kenapa kau berlari"

Soma menghampiri Erina yang sedang membungkuk mengatur nafasnya. Soma memberikan saputangan dan sebotol air yang ia bawa. Erina menatap datar kearah Soma, sedangkan Soma memiringkan kepalanya tak mengerti. Erina mengalah ia bermaksud untuk melarang Soma perhatian pada mereka tapi Soma tidak bisa menangkap maksudnya. Ia kemudian meraih air dan sapu tangan Soma.

"Apa kau telah menyelesaikan semua laporanmu hari ini?" Erina membuka pembicaraan setelah meminum air yang Soma berikan.

"Sudah, memang kenapa?"

"Baguslah kalau begitu, apa kau mau menemaniku pergi ke Restoran di Kyoto?"

Soma membelalakkan matanya tak percaya akan apa yang dikatakan oleh Erina tak biasanya Erina menawari Soma.

"Erina, apa kau sakit?"Erina dibuat kesal oleh perkataan Soma yang mengatakan kalau ia sedang sakit.

"Aku tidak sakit, jika kau tak percaya kau bisa pegang keningku" Dengan segera Soma memegang kening Erina dengan tangan kanannya.

"Honto da, lalu kenapa wajahmu memerah Erina?"Soma memperhatikan wajah Erina yang memerah. Erina hanya menundukkan wajahnya dan menutupi dengan tangan kanannya.

"Bukan kenapa-napa, aku pergi dulu"

Erina mencoba berlalu dengan tangan kanannya masih menutupi wajah, tapi Soma telah menarik tangan kanannya membuat ia menghadap Soma, dan tak sengaja menatap mata Soma.

"Kau, Kenapa Erina" tanya Soma dengan rasa tak bersalah. Asal lo tahu aja Erina kaya gini tu karena lo////author spoiler(di cekik Erina ) kumohon jangan bunuh author, author masih jomlo masih nunggu akashi seiijuro melamar.

Abaikan author yang lagi curhat ngak jelas. Kembali ke labtop, enggak sih kembali ke whattpath.

"Tidak apa-apa,Tidak apa-apa" eah Erina malah nyanyi // Erina ambil pisau buat bunuh author.

"Jadi, bagaimana bisa kau mengajakku?" Soma melepas tangan Erina.

"Kakek yang menyuruhku untuk mengajak seseorang tapi tidak ada yang bisa dan mau ku ajak jadi tidak ada pilihan lain" Erina mengalihkan pandangannya dari tatapan Soma.

"Oh, begitu, baiklah aku mau" Soma berjalan meninggalkan Erina.

"Matte Yukihira" Yukihira membalikkan wajahnya.

"Kenapa kau memanggil namaku dengan nama depanku?" tanya Erina penasaran dengan wajah serius.

"Datte"

Soma menunjukkan tangan kirinya yang telah dilingkari sebuah cincin di jari manisnya, dan dengan reflek Erina memegang tangan kirinya yang juga terdapat cincin di jari manisnya.

†††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† †††† ††††

Yah, ini karyaku yang pertama. Awalnya sih aku malu buat nge publis cerita tapi karena termotivasi oleh yang lainnya jadi aku publis deh. Maaf kalau mungkin jelek, tapi jika anda merasa seperti itu tolong berikan kritik dan saran buat saya.

Salam

Author penunggu (kayak arwah aja)Akashi Seiijuro yang akan melamarnya

Kimi wa Watashi no Daisuki (Kau Adalah Orang yang Kucintai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang