san

1.5K 64 10
                                    

'Apa kau suka padanya Yukihira? Kau tahu disaat kau bersamaku kau tak pernah tersenyum semanis itu. Apa kau sadar hal itu? Apakah aku benar?

'Ah... aku menghela nafas. Menyingkirkan semua kemungkinanitu, aku segera mendekati dan membantu mereka. Gadis itu bernama Tadokoro Megumi, seorang gadis berkepang dua yang berasal dari desa. Dia satu angkatan dengan kami, dia juga menduduki kursi dewa elite ke 5, tapi itu dulu. Dia adalah orang yang pemalu dan juga gampang gugup ataupun panik. Kurasa sudah cukup penjelasan tentang gadis itu.

Aku segera membantu mereka, aku mengambil beberapa barang yang megumi bawa. Megumi. Ya, aku memanggilnya begitu kami telah kenal sejak kelas satu. Tapi pertemuan kami tidak seperti pertemuanku dengan Yukihira Soma yang menyebalkan waktu itu.

"Megumin-chan, mau kau bawa kemana barang-barang ini?" Tanyaku kepadanya sambil berjalan mengimbangi langkah mereka.

"Ano etto, erina-san ini akan aku bawa ke-"

"Tadokoro-san tunggu" suara itu memotong perkataan Megumi. Kami menoleh kesumber suara dan melihat sesosok laki-laki berambut kuning memakai seragam Totsuki lengkap. Dia adalah Aldini Takumi, merupakan anggota dewan elite yang ke 3.

"Sini, biar aku bantu" ia mengambil barang yang ku dan Yukihira bawa. Kami hanya menuruti yang ia lakukan dan tak berbicara.

"Takumi, apa kau tidak apa-apa biar kami bantu itu terlalu banyak" Yukihira menawarinya pertolongan. Aku hanya menganggukkan kepalaku setuju.

"Tenanglah, aku sendiri bisa aku tidak akan kalah darimu Yukihira" Aldini mengacungkan tangan kanannya pada Yukihira dan alhasil sebagian barang yang ia bawa berjatuhan. Aku hanya bisa mengela nafas dan menggelengkan kepalaku melihat kejadian itu. Aldini Takumi memang selalu menganggap Yukihira sebagai rivalnya di bidang apapun. Tapi bisakah kau menyimpan rasa bersaingmu itu nanti?. Aku tak habis pikir di buatnya.

"Yang benar saja kau Aldini-kun. Lihatlah ini jatuh semua biarlah kami bantu" Aku berjongkok mengambil barang yang jatuh.

"Tidak apa-apa lagi pula bukankah kau akan pergi ke Kyoto malam ini Nakiri-san?" Kami bertiga kaget. Aku tak habis pikir kenapa dia bisa tahu akan hal itu.

"Bagaimana, kau bisa tahu akan hal itu Aldini-kun?" Aku berdiri sambil membawa barang yang terjatuh.

"Sebenarnya kepala sekolah yang menyuruhku untuk ke sana tapi aku menolaknya, aku masih punya urusan disini" Aldini sambil mengisyaratkan untuk memberikan barang yang ku bawa. Aku mengalah aku berikan barang itu.

"Jadi, bukankah lebih baik kau gunakan waktumu untuk bersiap-siap Nakiri-san" Ia menatapku. Aku pikir ia benar hari mulai gelap, kami harus cepat bersiap.

"Ya, Takumi benar Nakiri kau harus segera bersiap" Yukihira yang tadi hanya diam sekarang berbicara. Tunggu apa yang ia katakan? Nakiri?. Kulihat matanya menatap ke arahku dalam.

"Baka (bodoh) , apa yang kau katakan? Kita akan pergi bersama jadi kita berdua harus bersiap-siap. Jika kau tidak bersiap maka aku juga tidak." Wajahnya terlihat terkejut akan apa yang kukatakan. Apakah ada yang aneh? Kenapa kau terkejut seperti itu?. Ah biarlah.

"HAH.. jadi kau akan pergi bersama Yukihira?" Teriakan Aldini menyakitkan telinga kami. Aku hanya mengangukkan kepalaku.

"Padahal aku ingin bertanding denganmu lagi Yukihira. Padahal baru saja aku kembali" Aldini mempunyai kemampuan dalam membuat makanan Itali yang lezat, dan ia baru saja mengikuti pertandingan masakan Itali. Aku sangat yakin kalau dia memenangkan kompetisi tersebut.

"Kau bisa mengajaknya bertanding setelah kami pulang dari Kyoto Aldini-kun. Permisi kami pergi dulu" aku dengan cepat menarik tangan (sekalian badannya bukan tangan doang loh) Yukihira menjauh dari mereka.

Kimi wa Watashi no Daisuki (Kau Adalah Orang yang Kucintai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang