Kegaduhan ingin membuatku berlari saja.
Hatiku bilang tutup telinga.
Ragaku ingin biarkan.Bisakah aku lari?
Tapi kemana aku akan pergi?Ke hutan yang tak berujung.
Atau
Ke laut yang tak berdasar.Lepaskan saja ragaku.
Bebaskan saja perlahan.
Menutup telinga mengapa tak cukup.
Lari pun tak ada habisnya.Namun,
Jika aku ke laut apa bisa tenang?
Jika aku ke hutan apa bisa diam?Entah apa ini.
Gaduhnya mulai menjadi.
Bising telingaku.
Serasa ingin mati saja!Tapi, apa aku bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Pada Malam
PuisiKetika sebuah goresan pada jiwa menghasilkan sebuah memori. Pena dan kertas yang akan menjadi penumpah kata. Dan gelap dimalam pun yang akan menjadi pendukung kecewa. Aku butuh tempat, untuk menggoreskan tinta pena ku, lalu menampakkan pada dunia, b...