06

26 4 0
                                    

Mengingat semua ketegangan dan kecemasanku setiap berada di dekat Mas Yudha, aku terbangun Jumat pagi dengan cara berpikir yang cukup positif. Aku bertekad bersikap sewajarnya seperti biasanya pada mas Yudha. Dan siang ini rencananya akan diumumkan seleksi Olimpiade Biologi se-Surabaya putaran ke 3 atau terakhir di sekolah, jadi sebisa mungkin kusiapkan hatiku untuk melewati hari ini tanpa perlu memikirkan hal lain yang mungkin dapat mengganggu konsentrasiku hari ini.

"Nadh sudah siap kan buat pengumuman olimpiadenya?" tanya mama ketika kami semua tengah menikmati sarapan pagi di ruang makan

"Insyaallah ma" jawabku singkat

"Jangan lupa berdoa" timbal ayah

"Siap" lagi-lagi jawabku singkat

"Mas yakin, adekku paling cantik bisa dapet yang terbaik" celoteh mas Rama

"Kalau nanti Nadhi dapet 3 besar, aku traktir makan deh" timbal mas Yudha ikut nimbrung

"Goal, setuju" jawabku cepat dan yakin

**********
Saat pelajaran ketiga selesai, aku sudah nyaris tidak bisa bernapas saking tegangnya. Kedua teman dekatku, Lola dan Sendy juga tidak kelihatan batang hidungnya. Rasanya benar-benar tidak bisa dipercaya, saat aku membutuhkan dukungan moril, mereka tidak ada.

Hingga beberapa peserta dan aku sampai ke auditorium, tubuhku mulai gemetaran. Eka, salah satu peserta berdiri di sebelahku mengajakku duduk kemudian ngobrol ngalur ngidul, sementara kami duduk menunggu di kursi yang telah disediakan dan memberi kesempatan untuk teknisi melakukan sound check.

"Semoga kandidat terbaik yang menang" seru Eka

"Ya, semoga" jawabku dengan berbisik

"Oh, aku memang berencana menjadi yang terbaik" kicau salah satu peserta dengan penuh kemenangan

Setelah sound system dan lampu-lampu dinyalakan, Pak Bagus selaku kepala sekolah menenangkan semua orang dan menyampaikan kata sambutan dengan terburu-buru.

Dilanjut sambutan dari ketua pelaksana Olimpiade yakni dr. Morty, beliau menyampaikan bahwa olimpiade kali ini adalah olimpiade paling menarik, vital dan sejati dalam semangat siswa siswi yang dilihatnya selama sekian tahun sejak ia mendirikan acara Olimpiade ini.

dr. Morty tersenyum berseri-seri kepada kami, "Saya sangat bangga pada kalian semua" pidato beliau yang disambut dengan tepuk tangan riuh rendah dan sorak-sorai meriah dari seluruh orang di dalam auditorium.

********
Love dewideas.

Nah loh hayo, siapa yang memenangkannya yaaaa. Kira-kira bisa dating ga ya? Pendukung Nadhira menang mana suaranya? Yang kalah gimana, ada suaranya juga ga? Haha. Happy reading❤

NadhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang