07

25 2 0
                                    

"Karena saya rasa semua sudah menunggu, saya langsung saja mulai untuk pengumumannya. Juara 3 dengan score 368 diperoleh Aisyah Anandi" uhar dr. Morty kemudian dibalas dengan tepuk tangan riuh dari seluruh pendukung dan penonton

"Kemudian, juara 2 dengan score 376 diperoleh Destika Ayu Chandra" lanjut dr. Morty dan lagi-lagi riuh tepuk tangan semakin menggema

"Sudah siap mendengar siapa jura 1 nya?" Tanya dr. Morty sambil sedikit diiringi tawa menggoda melihat wajah tegang dari seluruh peserta

"Juara 1 dengan score mendekati sempurna yakni 392 diperoleh........" jeda beliau sambil sedikit melirik kepada seluruh peserta "Egy Kharisma" lanjut dr. Morty

Hatiku rasanya mencelos mendengar nama terakhir yang disebutkan. Jadi, namaku tidam disebutkan. Jadi, aku tidak menjadi 3 besar. Jadiiii, aku tidak bisa keluar bersama mas Yudha.     Rasanya pelupuk mata ini sudah terisi penuh dengan air dan ingin segera ditumpahkan.

******
Hari ini mas Rama yang menjemput, tanpa perlu ditanya aku sudah mengatakan yang sbeenarnya dari tadi ingin ia ketahui.

"Aku tidak memenangkannya hari ini" kataku lesu sambil menatap keluar jendela mobil

"Mas yakin, hari esok Nadhi bisa lebih baik dari hari ini" jawab mas Rama sambil mengelus puncak rambutku

"Tapi aku gabisa kasih yang terbaik hari ini" kali ini aku menjawab dengan sedikit melirik wajahnya, mas Rama tersenyum sambil tetap fokus menyetir mobil "Maafin Nadhi" lanjutku mulai terisak

"Mama sama Ayah selalu percaya kalau kedua anaknya selalu berusaha yang terbaik, ndak perlu menangis. Mungkin Allah bakal kasih jalan yang lebih baik. Senyum dong, nanti cantiknya luntur" mas Rama sedikit menowel pipiku

Sesampainya di rumah mama dan ayah tak banyak bertanya, hanya saja perasaanku mengatakan kalau mas Rama sudah mengatakannya terlebih dahulu. Sehingga tak ada yang menanyakannya lagi kepadaku, termasuk mas Yudha.

"Nduk makan di luar yuk, ayah dapat uang lembur katanya" bujuk mama yang ternyata sudah berada di kamarku

"Mama, ayah sama mas Rama mau baik-baikin Nadhi biar Nadhi ga kepikiran lagi. Iya kan?" Jawabku terus terang

"Keliatan banget ya? Hehe" mama menatap mataku tajam, meyakinkanku untuk selalu yakin dan percaya jika rencana Allah memang yang terbaik

"Ndak usah gapapa ma, Nadhi sudah baikan kok, percaya sama Nadhi. Besok juga ada ulangan jadi makanya Nadhi pilih di kamar dan belajar. Oke?" Balasku juga dengan menatap mata mama yang sayu, sambil juga meyakinkan jika aku sudah baik-baik saja

"Yaudah, habis ini mama bawain roti kacang dan susu hangat kesukaanmu ya nduk" ujar mama dan beranjak keluar kamar

*****
Love dewideas❤
Jangan sedih ya pendukung Nadhira yang menang. Sama seperti kata mas Rama "selalu percaya kalau pilihan Allah yang terbaik diantara yang baik". Selamat beraktivitas. See u next chapter. Hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NadhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang