05

93 4 0
                                    

Bulan yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Ya, bulan Juli!!!

Jogja, Surabaya 01 Juli 2016

"Iya, ini aku sama Yudha sudah di stasiun Tugu. 5menit lagi, insyaallah keretanya dateng ma" suara mas Rama di seberang telepon terdengar di seluruh ruang keluarga karena mama dan ayah ingin mendengarnya bersamaan jadilah pilihan jatuh untuk memasang mode Loudspeaker.

"Yawes, yawes ndang siap-siap. Yudha mana, sini mama mau ngomong" balas mama

"Halo, assalamualaikum tante Inggrid" suara mas Yudha mulai terdengar, tanpa kusadari aku merinding mendengar suaranya. Kangen begitu mungkin kata yang bisa diutarakan.

"Waalaikumsalam. Le, nanti kalau kira-kira sudah dekat stasiun Gubeng kita dikabari ya. Biar nanti bisa langsung dijemput, perkiraan jam 3 sore kan?" tanya mama antusias

"Iya tante Yudha kabari. Iya, jam 3. Jam 3 baru berangkat dari rumah juga ndak papa kok tante, ndak perlu buru-buru. Yudha juga nyante anaknya" balas mas Yudha

"Ya jangan begitu, wong kita kedapetan tamu kok malah disia-siain. Lapang pahala buat kita ini" kini ayah mulai berkomentar

"Hehe, injeh-injeh" tawa mas Yudha "Sampun tante, om. Ini keretanya sudah masuk stasiun. Yudha masuk gerbong dulu ya" lanjut mas Yudha

"Ma, yah. Sudah ya mau nganterin Yudha dulu" ujar mas Rama sambil meminta ijin untuk menutup telpon

"Iya, iya. Ati-ati" ujar mama dan ayah kompak

Surabaya, 03 Juli 2016

Sudah beberapa hari yang lalu mas Yudha sampai di Surabaya dan bersyukur ia juga telah menyelesaikan ujian SBMPTNnya di salah satu Universitas terkemuka di Surabaya.

"Nak Yudha, ikut jemput mas Rama gak?" suara mama dari seberang telepon

Mas Yudha lama menatapku seolah meminta persetujuan. Aku hanya mengangguk yang mengiyakan kemauan dibalik pertanyaan dari mama.

"Yudha di rumah saja tante Inggrid. Jagain Nadhi, dari tadi masih merengek kesakitan" jawab mas Yudha yang sontak membuatku shock.

Aku balik menatap mas Yudha, seolah meminta jawaban untuk pernyataannya kepada mama. Dan ia hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Loalah, tante sama om jadi ngerepotin tamu kalau kayak gini caranya. Maafin ya Yud, kalau si Nadhira masih ngerengek tinggalin aja gapapa" jawab mama melucu

"Hehe iya tante, masalah gampang itu. Banyak jalan menuju roma" balas mas Yudha yang ikut melucu.

Rasanya perutku semakin mulas mendengar perbincangan kedua orang ini. Dan akhirnya aku berlari terbirit-birit ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusan genting kali ini.

"Masih sakit ga Nadh? Perlu dibeliin jamu ga?" mas Yudha ternyata tepat didepan pintu sambil mengetuk pintu

"Ga usah, ini udah mau selesai dan mendingan kok. Kan ya udah minum oralite barusan" jawabku cepat

"Ya sudah, kalau butuh apa-apa bilang aja. Aku khawatir sama kamu" Deg!!! Disaat seperti ini bisa-bisanya jantung ini tidak bekerja seperti biasanya. Rasanya ingin segera keluar dan merengkuh tubuh yang ada di balik pintu. "Sadar Nadh, fiuuuuh" ocehku sendiri.

NadhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang