Thirty Two

178 8 0
                                    

Mata redup memendam rindu,
Bibir terkunci menutup kata.
Hati diam menahan rasa,
Tersayat perasaan tak terbalas.

Wahai kamu si masa lalu,
Si penenang kala bimbang.
Sungguh ingin ku sampaikan,
Bahwa hati masih untukmu.

Sejuk angin malam, ku berdiri,
Menatap langit tanpa bintang.
Melalui diam ku bicara,
"Izinkan aku memelukmu . Walau hanya sekejap, itu sudah cukup."

Dulu kita sedekat nadi,
Namun sekarang?
Kita sejauh bumi dan langit.
Meskipun bumi membutuhkan langit,
Dan langit membutuhkan bumi,
Bagaimana pun caranya, mereka tetap tidak akan bisa bersatu.
Sama halnya seperti kita, yang kini sudah berpisah dan tak bisa bersatu (lagi).

Ibarat dua makhluk asing yang tak saling mengenal,
Padahal pernah saling membutuhkan.
Kini hanya ada aku disini sendiri,
Masih dengan perasaan yang sama.
Padahal aku tau, jika kamu sudah bahagia dengan dia.

Baiklah,
Dari rantaian kata yang ku tulis saat ini,
Sejujurnya hanya ada satu yang amat sangat ku rindukan darimu,
Yaitu, berada dipelukanmu.

Sabtu, 18 November 2017
-DSA-

TulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang