Dalam diam, ku merenung,
Dalam sepi, ku menunduk,
Dalam hati, ku berkata,
Sesulit ini kah melupakan dia?Kenapa harus dia?
Tak bisa kah orang lain saja, yang pantas untuk diperjuangkan?Ayolah,
Bertahan menunggu yang tak pasti itu menyakitkan.
Apalagi menunggu dia, yang sudah jelas-jelas tidak menganggap mu ada.
Untuk apa?
Untuk apa tetap bertahan?
Itu semua hanya akan membuat luka baru didalam luka lama yang belum hilang.Ibarat sebuah kaca,
Hati ini sudah hancur berkeping-keping, bahkan tak berbentuk.
Namun, apalah daya hati yang masih tetap ingin bertahan.
Walau sakit menyelimuti diri, hingga sesak tak tertahan.Rabu, 22 November 2017
-DSA-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan
Poetry#236 in Poetry 17 Nov 2017 #123 in Poetry 20 Nov 2017 Cuma kumpulan kata-kata gak nyambung kok.