*Author PoV*
“Apa yang terjadi?” Tanya pria bertubuh kekar itu, tetangga Yura, pada Eomma Yura.
“Anakku…dia tidak juga keluar dari kamarnya meski aku sudah memanggilnya berkali-kali…aku pikir dia tidur, tapi ini sudah siang. Tidak ada suara dari dalam, kamarnya dikunci jadi aku tidak bisa masuk, aku takut sesuatu terjadi padanya…” Jelas Eomma Yura dengan nada yang benar-benar khawatir. “Aku tahu mungkin ini sangat tidak nyaman untuknya, tapi bisakah kau mendobrak pintu itu?”
“Baiklah.” Pria itu lalu berdiri di depan pintu kamar Yura. Dengan sekali dobrakan, pintu kamar Yura terbuka. Begitu Eomma Yura dan pria itu melihat isi kamar Yura, wajah mereka memucat.
“YURA-YA!!!”
***
*Author PoV*
Taemin berjalan dengan langkah gontai setelah pulang dari rumah duka Yura. Ya. Yura bunuh diri. Dia menggantung dirinya sendiri di dalam kamarnya tanpa meninggalkan surat apapun sebelum dia meninggal. Eomma Yura mengamuk pada semua orang mengatakan kalau karena merekalah anaknya melakukan hal itu, dia menyumpah dan memaki. Adik Yura menangis dengan wajah pucat. Sedangkan Taemin? Dia menangis di rumah duka Yura sembari memanggil-manggil nama Yura. Satu-satunya orang selain keluarga Yura yang berduka sepeninggal kepergian Yura…
***
*Author PoV*
EXO tampil di panggung The Lost Planet mereka di Thailand 1 bulan setelah surat dari Hyora sampai ke dorm mereka. Kai sudah membaca surat tersebut. Mengamuk seperti orang gila, membuat semua member EXO kewalahan menahannya. Seminggu penuh setelah itu Kai susah tidur dan makan. Wajahnya pucat. Demamnya semakin tinggi sehingga dia harus diinfus di rumah sakit. Para fans setianya mengirim berbagai macam kartu yang berisi doa untuk sembuh, bunga, buah-buahan, dan berbagai kado lainnya. Tapi yang dia inginkan hanyalah kehadiran Hyora di rumah sakit itu. Meski dia juga berterimakasih kepada para fans setianya yang telah begitu memperhatikan dirinya. 2 minggu penuh setelah Kai keluar dari rumah sakit dia berubah menjadi seseorang yang sangat pendiam dan sering melamun, matanya memancarkan penderitaan yang menyiksa batin dan pikirannya. Senyumnya telah hilang dari wajahnya. Membuat para fans khawatir dan menyemangatinya lewat berbagai macam cara: media sosial maupun langsung memberikan surat dan kado penyemangat untuknya.
Sekarang Kai sudah kembali menjadi dirinya yang dulu. Meski butuh usaha yang sangat keras dari orang-orang di sekitarnya dan dirinya sendiri. Bukan berarti dia melupakan Hyora, perasaannya pada gadis itu tidak berubah bahkan sedikitpun. Dia hanya ingin gadisnya itu tidak menderita di sana melihatnya terus menerus berduka seperti itu. Sesulit apapun dia tersenyum, dia akan melakukannya selama gadis itu tidak menderita melihatnya.
Lampu panggung menyorot seluruh member EXO, EXO-K dan EXO-M, teriakan fans membahana, dentuman musik pun dimulai. Lagu MAMA menghentak memenuhi malam yang penuh dengan kemeriahan dan euforia itu.
Setelah berlangsung selama 1 jam, lagu EXO Don’t Go pun dimulai. Kali ini versi Ballad. Semua member EXO duduk di atas kursi dan memegang mic mereka masing-masing. Kai membuka lagu itu dengan rapnya.
“Last night in my dreams, you drew close to me. Your whispered words, your hair that brushed against my face.”
Teriakan fans membahana.
“When I woke up from my dream it was all too clear. That your presence was nothing but a dream…” Kai berhenti, nadanya gemetar di bagian akhir. Dia menangis.
“Uljima! Uljima!” Para fans berteriak serentak. Beberapa ikut menangis, menutupi mulut mereka dengan tangan. Member EXO yang lain ikut melihat Kai, Baekhyun menangis. Fans semakin kencang meneriakkan hal itu, namun hanya membuat yang lain ikut menangis.