“ Sensei … aku sangat gugup”
Dr. Satoshi yang sedang memeriksa peralatan operasi tersenyum menatap HyeJeong.
“kau gugup karena Seok Jin di sini atau karena operasimu?”
HyeJeong tertawa pelan “mungkin keduanya”
“kau harus relax…percayakan ini semua pada kami” Dr. Satoshi mulai mempersiapkan semuanya.
HyeJeong mulai menutup kedua matanya, kini ia sedang berbaring di ranjang operasi…jantungnya berdetak sangat cepat.
Namun tangannya erat menggenggam tangan Jin.
Benar…Jin akan menjadi asisten Dr. Satoshi dalam melakukan operasi mata HyeJeong.
Jin menggenggam erat tangan HyeJeong sebelum ia melepaskannya untuk menyuntikkan obat bius pada HyeJeong…
Mata HyeJeong terpejam dan operasi pun di mulai.
Jin mengusap peluh yang mengalir di dahinya, sudah berjalan selama sejam namun operasi belum juga selesai.
Jin benar-benar memperhatikan detail operasi HyeJeong sejak awal, Dokter memang tahu benar apa yang harus ia lakukan terhadap pasiennya, itu sebabnya Jin sejak kecil memang sudah meyakinkan dirinya untuk lebih mendalami ilmu kedokteran.
Jin akan sangat bangga bisa membantu HyeJeong demi kesembuhan indra penglihatannya.
Membantu orang yang Ia cintai dan juga membantu orang lain sembuh dari penyakitnya.
Bukankah itu memang tujuan yang mulia?
Walau ia hanya sebagai asisten Dokter, namun tentunya ia akan sangat bangga pada dirinya sendiri.
Jin melilitkan perban di kepala belakang sampai menutupi mata HyeJeong…reaksi obat bius HyeJeong akan berkurang esok hari.
Jin menghela nafasnya lega setelah akhirnya operasi berat ini selesai.
Namun ia masih belum boleh berlega hati karena besok adalah penentuannya.
Dr. Satoshi menepuk bahu Jin yang sedang mencuci tangannya “kerja yang bagus Seok Jin…aku rasa kau sudah bisa menjadi seorang asisten Dokter…”
Jin menganggukkan kepalanya “ terima kasih Sensei, tapi ini semua adalah kerja keras anda juga…aku hanya membantu anda”
“aku harap operasi ini benar-benar berhasil Sensei…”
Dr. Satoshi mengangguk
“aku harap juga begitu…akan sangat menyenangkan jika gadis itu bisa melihat lagi”
“kau sangat mencintainya?” goda Dr. Satoshi.
Mata Jin melirik ke arah ranjang dimana HyeJeong sedang berbaring,
“sangat…aku sangat mencintainya Sensei”
“itu bisa kulihat…ayo kita minum kopi sejenak”
Jin mengangguk dan segera mengganti bajunya.
Jin masuk ke dalam ruangan HyeJeong dan tersenyum melihat gadis itu masih merebahkan diri di ranjangnya.
“Ohaiyo…HyeJeong’a”
“Jin oppa? Kau kah itu?”
“emm aku datang bersama Dr. Satoshi…hari ini perbanmu akan di buka” Jin berjalan ke samping ranjang HyeJeong
“Ohaiyo Satoshi Sensei…” sapa HyeJeong
“Ohaiyo…bagaimana keadaanmu hari ini HyeJeong’San”