Part 9

66 1 0
                                    

Ziya POV
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam namun belum ada tanda tanda bahwa Alvin akan pulang. Biasanya selarut-larutnya suamiku pulang ia akan pulang dibawah jam 9 malam, namun kali ini kemana suamiku itu?

Pintu kamar terbuka, menandakan orang yang kutunggu telah pulang. Aku tidak mengatakan apapun kepada Alvin, melainkan hanya tetap dalam posisiku, meringkuk didalam selimut membelakangi pintu kamar, karena aku menyadari bahwa keadaan pernikahan kami sedang tidak baik.

Alvin sepertinya tidak menyadari bahwa aku belum terlelap. Aku melihat punggungnya berlalu kearah kamar mandi. Setidaknya aku tahu bahwa laki laki yang kurindukan telah pulang dengan keadaan baik baik saja.

Pintu kamar mandi terbuka, aku tersadar dari lamumanku dan segera memejamkan mata berharap Alvin tidak melihatku terjaga.

"Ziy" Aku tersentak mendengar Alvin memanggil namaku, namun aku tetap memejamkan mataku karena sebenarnya aku takut dan bingung harus berbicara apa dengan nya.

"Kamu udah tidur ya ziy, aku kangen, aku mau berkeluh kesah ziy," ucapnya lagi. Hatiku tak bisa berbohong bahwa aku juga ingin membalas perkataannya dan berbalik badan untuk melihat wajah yang kurindukan. Namun karena terdorong rasa penasaran tentang apa yang akan ia katakan selanjutnya, aku hanya tetap berpura pura terlelap.

"Freya, dia balik lagi Ziy". Terdengar helaan napas lelah disana. "Siang tadi dia ke kantor dan kamu tau apa? Kamu bener Ziy malem itu, bahwa perasaan itu memang masih ada ziy", lanjutnya lagi.

Deg

Kalian tahu bagaimana perasaanku sekarang? Aku sendiri tak mengerti, rasanya seperti ada banyak tusukan didadaku sekarang.

"Tapi kamu tau ziy, aku memiliki prinsip tak akan menjilat muntahanku sendiri. Aku yakin sesegera mungkin rasa yang kembali ini akan hilang dengan sendirinya. Kamu juga yakin kan sayang?" Ucapnya lagi.

Kata kata itu bahkan tidak dapat menenangkan hatiku barang sedikit saja, dan apa katanya? sayang?

"Aku benar benar pengecut ziy, aku bercerita dan berkeluh kesah ke kamu saat kamu terlelap, aku berani berkata kelemahanku saat kamu terlelap, bahkan aku bertanya keraguan hatiku saat kamu terlelap yang jelas saja kamu takkan menjawab".  Ucapnya sendu.

"Aku lelah, aku mau tidur. Selamat malam Ziya, aku sayang kamu". Ucapnya menggantung.
"Dan aku harap suatu saat aku akan mencintai kamu". Lanjutnya.

Mataku terpejam sambil mengeluarkan kristal kristal basah itu. Hatiku saat ini tak karuan. Aku bahagia karena Alvin berharap suatu saat ia akan mencintaiku, namun hatiku juga khawatir dan takut bahwa ternyata suatu saat itu ia bukan mencintaiku dan malah kembali kepada masa lalunya yang telah kembali.

saat ini cinta sedang bermain dengan naskah kehidupan, kau hanyalah pemeran yang ikut andil mencintai sang pemeran utama, tanpa dicintai kembali.

Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang