Part 10

79 1 0
                                    

"Pagi Alvin, selai cokelat atau kacang" sapa Ziya seperti biasa. "Pagi sayang, aku mau dua duanya dalam satu roti ya". Ziya yang mendengar sapaannya dijawab terlebih lagi dengan panggilan sayang, tiba tiba tak bisa berpikir jernih, ia hanya terpaku disana.

Tersadar dari pakuannya, ia segera mengoles selai tersebut di satu helai roti dan memberikannya kepada laki laki didepannya.

Sekarang pukul sembilan pagi, disana Alvin sedang menunggu klien nya. Pintu diketuk dari luar menandakan ada seseorang yang ingin masuk.
"Masuk" ucap Alvin.

Disana, didepan pintu ruangan ia melihat wanita yang pernah mengisi hatinya selama bertahun tahun, wanita yang juga pernah melukainya sangat dalam.

"Mau apa kamu" ucap Alvin dingin, "Pagi Alvin" sapa Freya hangat, yang hanya dibalas Alvin dengan menaikkan sebelah alisnya. Tak mengerti mengapa perempuan ini kembali lagi kedalam hidupnya yang sudah mulai tertata dengan adanya Ziya, istrinya.

"Lebih baik kamu pergi sekarang Fey, aku sedang menunggu klien, dan kamu mengganggu", ucap Alvin tanpa sadar memanggil wanita itu 'Fey', panggilan yang ia berikan pada saat mereka masih bersama dulu.

"Maaf Vin, sebenernya klien yang kamu tunggu itu aku, maaf telah membohongi kamu untuk kesekian kalinya lagi, tapi aku rasa dengan beginilah satu satu nya cara agar aku bisa bertemu kamu dan menjelaskan semuanya" ucap Freya dengan nada menyesal.

"Untuk apa kamu menemui aku setelah tiga tahun lalu kamu pergi begitu saja hm" ucap Alvin sembari tersenyum meremehkan dengan tatapan tajam. "Apa kabar dengan anakmu?" Kemana laki laki brengsekmu itu hah? Lanjutnya sarkastik.

Freya meringis mendengar sapaan Alvin yang begitu menusuk hatinya, padahal ia berharap bahwa Alvin akan menyambutnya dengan baik.

"Tidak usah mengeluarkan air mata palsumu itu lagi Fey, aku tidak lagi bodoh seperti dulu, yang akan segera luluh dengan air mata palsu itu" tambah Alvin.

"Aku kesini ingin meminta maaf Alvin, maaf telah membohongi kamu tiga tahun lalu, aku tidak bermaksud begitu, sekali lagi maaf Alvin, aku hanya bermaksud meminta maaf itu saja, Dave dan aku sekarang telah menikah, dan anak kami Gerald, seperti yang kamu ketahui, ia berusia tiga tahun sekarang, aku hanya memberitahumu agak kamu tak berburuk sangka bahwa aku akan merusak rumah tangga mu" ucap Freya menyesal sembari berlinang air mata.

"Baru meminta maaf sekarang hah? Kemana saja kamu tiga tahun ini? Tiga tahun belakangan ini mungkin aku menunggu saat saat ini, saat saat dimana kamu meminta maaf dan menjelaskan semuanya padaku, saat saat dimana kamu akan memilih aku dibanding Dave sialan, dan ternyata sekarang pun kamu tetap memilih dia, bahkan menikah dengannya" ucap Alvin melemah.

"Maaf Alvin, aku baru berani meminta maaf sekarang, aku terlalu takut dengan kesalahanku sendiri, maafkan Dave juga yang telah mengkhianatimu, mungkin besok ia akan meminta maaf secara langsung padamu" ucap Freya menghapus air matanya.

"Fey, aku masih menyayangi kamu" Ucap Alvin akhirnya mengalah dengan ego nya.

"Tidak Alvin, kamu tidak bisa begini, aku memiliki Dave dan anak kami, sedangkan kamu memiliki istrimu, jalan hidup kita sekarang sudah berbeda, kamu harus ingat itu, kamu harus mulai belajar mencintai istrimu" ucap Freya tersenyum hangat.

Alvin hanya diam terpaku, Freya benar, ia sudah memiliki Ziya, namun rasanya ia masih sangat mencintai Freya, inilah salah satu mengapa ia mencintai wanita itu, hatinya yang sangat mulia, wanita cerdas dan baik, bahkan saat Alvin mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri, wanita itu lah yang menuntunnya kembali ke jalan yang benar.

"Hanya itu yang ingin aku sampaikan Alvin, semoga kamu terus disertai kebahagiaan, sekali lagi maaf". Ucap Freya lembut sembari keluar ruangan.

Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang