Wen Li Qiu, gadis berusia 18 tahun yang tinggal bersama nenek angkatnya sejak ia kecil dan membuat sebuah usaha toko bunga. Julukannya adalah matahari berjalan, bercahaya dan mencahayai namun hanya sepintas.
Bahagia dalam keadaan yang menurutnya cu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wen Li Qiu - 10 Years old
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di malam pertama musim semi, semua orang bersuka cita menyambut kedatangan musim yang paling mereka tunggu dan sukai. Ketika semua orang dengan riang-riangnya menyambut musim bunga yang bermekaran indah tersebut, seorang gadis kecil terlihat sendu sambil duduk di bawah sebuah pohon plum besar dan tinggi. Dia duduk dan menyatukan kedua kakinya dan menumpukkan kedua tangannya di sana. Ia menatap pada bintang-bintang dan bulan di langitnya, dan bertanya. "Apakah akan ada sebuah keajaiban yang datang padaku di awal musim semi ini?" Tanyanya pada langit.
Ia menunduk, gadis kecil tersebut merasa putus asa karena sedari tadi tidak ada yang menjawab pertanyaannya dan tidak ada satupun orang di sana. Yang ada hanyalah kegelapan malam dan keremangan di bawah sinar rembulan tersebut ia mendongakkan kepalanya lagi, ia melihat kunang-kunang yang berterbangan membawa cahaya yang menarik dirinya untuk mengikutinya. Gadis tersebut bangkit dari duduknya, dan mengikuti kunang-kunang yang membawa langkahnya pada sebuah pemukiman warga yang sepi dan temaram dan seketika, kunang-kunang itu pergi tanpa terlihat oleh Anak kecil tersebut. Anak kecil itu sedih, karena kunang-kunang yang tadinya ingin ia tangkap untuk menemani kesendirian dirinya dalam kelam malam di awal musim semi ini. Ingin berbalik, tanpa sengaja ia melihat seorang nenek-nenek yang sedang duduk di tangga yang berbahankan kayu tersebut. Nenek tersebut terlihat sangat jelas bahwa ia sedang gelisah dan resah. Gadis kecil tersebut dengan polosnya menghampiri sang nenek. Dengan langkah pelan yang membawa sang nenek tersebut menolehkan kearahnya dengan badan gemetar.
Gadis itu berdiri di depan nenek yang sedang kedinginan sembari menatap gadis itu. Lalu gadis itu berkata, "Apa nenek tidak kedinginan duduk sendiri di tengah malam?" Tanyanya dengan begitu khawatir ketika melihat keadaan nenek itu yang terlihat mengkhawatirkan.
"Tidak apa gadis kecil, nenek baik-baik saja. Apa kau lapar?" Jawabnya dan bertanya pada gadis kecil yang terlihat kurus dan pucat itu.
"Emm, tidak," jawabnya dengan gelengan kepala yang ragu-ragu.