Wen Li Qiu, gadis berusia 18 tahun yang tinggal bersama nenek angkatnya sejak ia kecil dan membuat sebuah usaha toko bunga. Julukannya adalah matahari berjalan, bercahaya dan mencahayai namun hanya sepintas.
Bahagia dalam keadaan yang menurutnya cu...
Playlist : Curley Gao (bonbon girls) X Mika (into1) - Fall in Love
Happy Reading
° ° °
Kaisar Yuan Zhen langsung bergerak cepat ketika melihat orang yang sedang ia kejar malah mendorong orang. Refleks ia segera membantu gadis yang akan jatuh itu dengan melingkarkan tangan kirinya ke pinggangnya.
Ia bisa merasakan betapa tegangnya tubuh gadis itu, dengan napas yang terburu-buru dan tubuh yang kaku. Ia melihat ke sampingnya untuk mengecek keadaannya. Dan melihat bahwa gadis itu sedang melihat ke arahnya juga.
Gadis itu, Li Qiu. Nama itu langsung terlintas di benaknya ketika melihat wajah cantiknya. Cantik? Ia merasa bahwa dirinya sedang hilang akal di situasi seperti ini. Tapi, gadis ini memang cantik sekali, hingga ia merasa berdebar. Debaran yang belum pernah Yuan Zhen rasakan seumur hidupnya.
Ah, ia seharusnya mengejar orang itu. Dan akhirnya tak berlangsung lama akal sehatnya mulai merebut kembali kesadarannya. Ia langsung saja menyuruh para pengikutnya untuk mengejar seraya melepaskan tangannya dari pinggang Li Qiu.
°°°°
Yuan Zhen tampak waspada ketika ia berada di sebuah jalan kosong yang sempit di tengah gelapnya malam. Ia berpisah dengan prajuritnya pada saat mengejar pedagang senjata ilegal itu.
Ia merasakan hawa yang berbeda, hawa di mana aura membunuh seseorang berada. Ia mulai memegang pedangnya yang masih aman disarungi wadahnya. Namun, sekarang Yuan Zhen mulai sedikit demi sedikit mulai mencabut pedangnya.
Dan mendengar langkah kaki yang lumayan berisik dari atap rumah yang berjejer itu. Ia langsung saja mencabut pedangnya ketika beberapa orang berpakaian hitam dengan penutup wajah mengelilinginya dengan berbagai senjatanya tajam.
'sepertinya mereka sudah menyiapkan ini semua," pikirnya.
Dengan percaya diri, orang-orang berpakaian hitam itu langsung menyerbu Yuan Zhen. Yuan Zhen tentu saja senang dengan itu. Sudah lama ia tidak bertarung selain dengan prajuritnya saat latihan. Ia merasa, harus mencoba ketajaman pedangnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Denting pedang saling beradu, Yuan Zhen mengayunkan pedangnya dengan sangat lihai. Ia menggugurkan para penjahat itu hanya dalam beberapa menit. Saat ini, terlihat banyak sekali orang yang terkapar dengan darah yang berlinang menyisakan satu orang yang menatap waspada bercampur takut pada Yuan Zhen. Begitu penjahat itu akan pergi, Yuan Zhen langsung saja menggores kakinya hingga penjahat itu tak bisa berdiri.
