Mama maafkan aku !
Hari itu kabut tipis masih menyelimuti sebagian gedung-gedung yang menjulang tinggi.mentari yang mulai muncul di ufuk timur menampakkan semburat jingga yang menawan.burung-burung pun ikut bernyanyi merdu menyambut pagi.tak ketinggalan suara klason kendaraan bersahut-sahutan memekakkan telinga.menambah kesemrawutan kota.disamping itu seorang anak terbangun dari mimpinya yang indah. di ambilnya air wudhu untuk mulai bersembahyang kepada sang khalik. meminta hari ini semua berjalan baik.di dalam sujudnya ia terus meminta untuk dapat nilai baik. pagi itu ia kecup tangan mamanya yang lembut untuk izin berangkat sekolah.
''ma, Linor berangkat dulu yha'' katanya sembari mencium tangan mamanya
''iya,hati-hati ya nak. bekalnya jangan lupa di bawa'' kata seorang wanita paruh baya yang merupakan mamanya
''siap ma!!'' katanya sambail melambai meninggalkan mamanya
di pagi yang cerah itu. Linor mengayuh sepedanya dengan semangat menuju kesekolah. berharap cemas akan nilai raport yang akan dibagikan hari ini. ia bukan takut akan dimarahi mama kalau nilainya jelek. hanya saja ia takut tidak bisa membuat mamanya tersenyum dengan nilai yang di perolehnya. ia takut mamanya akan kecewa padanya.
ia teringat akan perjuangan mamanya yang merawatnya seorang diri, semenjak 1/2 tahun terakhir. bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhannya. sungguh ia sangat cemas saat itu.
dadanya berdegub kencang dan tak beraturan saat pak guru memanggil namanya, ia pun melangkah dengan tangan gemetar. di ambilnya secarik kertas hasil belajarnya semester itu. ia lihat perlahan-lahan dan
DEG
dadanya berhenti berdegup sejenak, ia kembali ke tempat duduknya tanpa ekspresi apapun. di dalam kepalanya terdapat sejuta pertanyaan untuk dirinya sendiri.apa yang harus aku katakan pada mama?
ia pulang dalam keadaan gelisah.tak tahu harus bilang apa pada mamanya? ia tak ingin mamanya kecewa dengan nilai yang di dapatkannya.rasa-rasa nya ingin sekali ia berteriak dan menangis sekencang kencangnya.
''Lin, bagaimana nilai raportmu semester ini ?'' kata mamanya memulai percakapan di meja makan siang itu
Linor diam membisu,tak tahu apa yang akan dikatakan pada mamanya. tak tahu harus berbuat apa''lah,kok diam. mana hasil raportmu biar mama liat'' kata mamanya lembut dan agak mendesak
ia ambilkan raport di dalam tasnya.dan menyerahkan pada mamanya.dengan perasaan yang masih sama sejak pagi tadi.
perasaannya semakin kacau saat ia melihat mama membaca hasil raportnya.di tambah lagi oleh tetesan air di pelupuk mata dan mulai mengalir di pipi orang yang sangat di cintainya saat itu.
''ma,jangan menangis.maaf'in Linor ma.maaf'in Linor yang belum bisa bahagiaan mama.maaf telah membuat mama kecewa.ma, Linor mohon maaf'in Linor'' katanya penuh penyesalan di hadapan mamanya
mamanya pun menghela nafas panjang ''sayang gak usah menangis. bagi mama kamu yang terbaik. bagi mama nilai kali ini sudah cukup membuat mama bangga sama kamu. mama cuma berharap kedepannya belajar lebih giat. agar semester depan mendapat nilai yang baik'' kata mamanya lembut
segera ia peluk mama yang paling dicintainya.memeluk erat penuh cinta.semua kegelisahan yang di alaminya dari pagi hilang seketika.berganti sebuah semangat untuk mewujudkan harapan mamanya yang sederhana.
* * *
Linor terbaring di kasurnya yang nyaman.membayangkan semua yang di alamnya 1/2 tahun terakhir. di mana ia melihat papa yang sangat dihormatinya,bertindak kasar pada mamanya.ia melihat mamanya disiksa oleh papa. ia tak bisa melakukan apapun untuk melindungi mama. ia hanya bisa menangis.di balik kebijaksanaan papa pada orang lain. di balik kebaikan papa di mata orang sesungguhnya papa adalah sosok bejat bagi keluarga. semua yang dilakukan papa adalah kebohongan belaka. di depan orang lain papa sangat harmonis.padahal sebenarya ia orang yang munafik. berkali-kali ia melihat mamanya di siksa,berkali-kali juga ia tak pernah bisa melinduni mamanya.itu sebabnya ia sangat membenci papanya, sangat benci
* * * *
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Romance''Whattt..! Tidur bareng sama lu 1 tenda lagi ogah banget gua!'' kataku tidak setuju ''He.,.!!!Gr amat sih lo. Siapa juga yang mau tidur sama Gorila kaya loe'' kata Ling dengan nada mengejek ''Apa!!! lo bilang!! Gorila siapa yang gorila. Dasar lu...