"Whatttttt..!!! JODOHIN " Linor kaget bukan main
"Iya. Non. Kata Tuan nona disuruh dandan yang cantik karena calon nona sudah ada di bawah"
Linor mengigit bibirnya kuat kuat. Ia harus memutuskan sesuatu yang bijak dalam hal ini. Apalagi menyangkut masa depan nya.
"Ya udah. Bibi tunggu di luar yh? Katanya aku disuruh dandan yang cantik. Nah, aku mau mandi dulu"
"Baik. Nona, nanti kalo ada apa apa panggil bibi yh"
"Siap. Bik"
Klekkkk... Pintu tertutup rapat. Ia segera mengunci pintu sialan yang menghubungkannya dengan papa
Linor segera menuju kamar mandi dan sikat gigi. Apa benar ia akan menuruti kata papanya. Hahaha.. Tentu saja tidakk. Ia akan kabur dari rumah hari ini.
Setelah selesai ia berganti baju bebas yang membuat dirinya bisa bergerak lebih leluasa. Ia menyambar tas ransel di almari. Dan mengeluarkan tali tambang dari tasnya. Ia segera memakai tas itu dan berjalan mengendap - mengendap menuju balkon. Ia menalikan tambang pada salah satu tiang disana. Tak lupa ia memakai sarung tangan untuk memperlancar aksinya
Wusss... Dengan sekali lompatan ia sudah berada di lantai 1. Ia hanya tinggal melompat pagar rumahnya yang tinggi. Huppp.. Dalam sekali lompatan ia sudah diatas pagar
Baru hendak melompat kebawah salah satu pengawal papanya. Mengetahui aksi gilanya
"Tuan nona linor kabur" Teriaknya pada kawan kawannya dan sontak mereka semua langsung mengejarnya
"Sial" linor segera turun dari pagar dan melompat keluar
Ia berlari sekencang kencang nya menuju jalan raya. Para pengawal itu juga demakin dekat dibelakangnya.
"Gimana nih" beruntung ada sebuah taksi lewat di depannya
"Pak taksi pak"Teriak nya pada supir. Eh.. Dianya malah nerobos gitu aja" Oi pak taksi" teriaknya tambah kencang. Tak hilang akal ia melempar sepatunya pada spion taksi itu sehingga pecah.
Taksi itu segera berhenti total. Dan linor pun menuju pintu taksi segera masuk dan menguncinya rapat rapat.
"Pak jalan " Namun sopir itu malah diam membisu tak bergerak
"Pak buruan jalan. Ini uang ganti rugi buat spion bapak " linor menyerahkan beberapa lembar uang dan si sopir masih tetap diam
Toktoktok
Para pengawal itu sudah sampai di samping nya. Di luar taksi mereka menggedor ngedor pintu taksi"Nona. Buka pintunya"
"Nanti tuan marah besar"
"Nona"Begitulah ucapan mereka. Ini membuat linor semakin panik. Ia harus membuat mobil ini jalan.
Ia mengambil sebuah pistol laras pendek dan menodongkan pada supir
" Pak jalan atau saya tembak " dalam hati linor berkata maaf ya pak. Linor terpaksa. Maaf"Baa baa baik neng" taksi pun melaju dengan kencang
Membuat para pengawal itu terkejut dan berlari pulang untuk mengejar dengan mobil.
Linor segera menurunkan pistolnya. Sebenarnya itu hanyalah pistol mainan yang ia modifikasi seperti pistol sungguhan.
"Stop pak" ucap linor. Dan taksi pun berhenti.
Ia menyodorkan beberapa uang seratus ribuan dan berterimakasih.Saat ini ia harus sembunyi tapi dimana ? Ia berjalan menyusuri trotoar dan berhenti di sebuah taman. Linor mencari tempat duduk yang nyaman sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Di tengah kebimbangannya ia melihat sebuah vespa yang tidak asing baginya terparkir di sudut taman.
Linor menghampiri vespa itu. Meneliti setiap jengkal apakah ini vespa yang dilihatnya beberapa hari yang lalu ?Tak jauh dari sana ada seorang laki laki bertopi biru tengah duduk di antara anak anak jalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Romance''Whattt..! Tidur bareng sama lu 1 tenda lagi ogah banget gua!'' kataku tidak setuju ''He.,.!!!Gr amat sih lo. Siapa juga yang mau tidur sama Gorila kaya loe'' kata Ling dengan nada mengejek ''Apa!!! lo bilang!! Gorila siapa yang gorila. Dasar lu...