Semenjak kepergian Ling. Linor menjadi tak bersemangat lagi, tak pernah sekalipun ia tersenyum semenjak hari itu, dimana chann menyerahkan sepucuk surat dari kakaknya mengapa ini harus terjadi di saat ia benar benar mencintai seseorang mengapa Tuhan mengambil Ling dari linor secepat ini. Tanpa sebuah tanda perpisahan. Hatinya seakan sakit luar biasa atas takdir yang menimpa dirinya
Ia butuh mamanya sekarang, ia ingin menangis di pelukan mamanya. Ia sangat merindukan mamanya. Mengapa orang orang yang sangat ia cintai harus pergi meninggalkannya, mengapa?
Flashback on
Maukah kamu menjadi pacarku Lin'' katanya tulus
''Eee.....nngg'' kataku tergagap
Aku tidak percaya kalau Ling akan menyatakan perasaannya di puncak gunung ini.
''Ya'' kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulutku tanpa aku sadari
''Benarkah.., kau menerimaku'' kata Ling bahagia sambil memelukku
Di genggamnya tanganku yang dingin beku dengan erat menciptakan suasana hangat menyerbak ke seluruh tubuhku. Entah, kemana perginya rasa dingin itu yang ada hanya suasana hangat di dalam hatiku. Mungkin ini yang di namakan jatuh cinta
Kami menginap di puncak selama semalam. Hingga tiba saatnya kami harus turun, ketika aku kelelahan Ling tak segan-segan mengendongku dengan mesra. Membuat ku tersipu malu. Dalam pesawat pun Ling memilih duduk di samping ku dengan bertukar tempat dengan tomy. Hatiku juga terasa hangat saat teringat ling meletakkan kepalanya di bahuku
Aku juga tak lupa saat ling mengajak ku nonton. Waktu itu kami tengah menonton film horor namun bukannya takut kami malah tertawa terpingkal pingkal melihat seorang lelaki di depanku yang heboh ketakutan hingga semua popcorn di tangannya tumpah ke lantai
Flashback off
Kenangan kenangan itu membuat dadaku terasa sesak. "Aku masih ingin melewati lebih banyak waktu bersamamu Ling" kata linor dalam tangisnya
Ia hanya menelungkupkan mukanya di bantalBeberapa kali Chann datang ke rumahnya namun ia masih saja tidak mau keluar dari kamar
Chann Pov
Semenjak surat itu ku berikan pada Linor, aku mendengar ia tidak lagi mau masuk sekolah. Dan kata sopirnya pun dia tidak mau keluar dari kamar
Aku merasa sangat bersalah pada Linor . karena bagaimana pun Ling mendonorkan jantungnya untukku, agar aku bisa tetap bernafas, agar aku masih bisa melihat pagi dengan mataku.
Namun disisi lain hatiku terasa sesak karena melihat kondisi Linor yang sangat terpuruk.Flashback on
Hari itu Ling memberitahuku bahwa wanita yang sangat di cintainya akan segera ia pertemukan dengan mama papa. Tentu saja aku juga sangat senang karena akan melihat calon kakak iparku yang cantiknya seperti bidadari.
Maka Ling,aku,papa,dan mama. Membelikan banyak hadiah untuk Linor. Seperti baju,makanan,sepatu dan lain lain. Selesai berbelanja kami pulang ke rumah
Di rumah terdengar Ling sedang berbicara pada seseorang yang aku yakini bahwa itu adalah telepon dari Linor. Ling sangat bahagia ketika memberitahukan bahwa ia akan memepertemukan Linor dengan mama papa.
30 menit sebelum keberangkatan menuju bandara
Entah kenapa dadaku terasa sangat sesak, sungguh sakit luar biasa hingga aku kesulitan untuk bernafas, hingga. Brukk aku pingsan dalam mobil
Mama papa dan juga Ling panik segera membawa ku ke rumah sakit. Aku dibawa ke ruang ICU untuk le-sekian kalinya. Setelah pemeriksaan dokter mengatakan bahwa aku membutuhkan donor jantung. Cukup lama aku menunggu untuk mendapatkan donor itu. Berharap ada malaikat yang mendonorkan jantungnya padaku. Namun, tak kunjung datang malaikat itu hingga suatu ketika aku mendengar ada pendonor yang cocok untukku
Aku sangat bahagia. Aku bercerita tentang kebahagiaanku pada Ling. Tentang rencana kita menghabiskan waktu bersama setelah aku sembuh. Namun itu hanya menjadi sebuah harapan hampa saat ku ketahui bahwa Ling lah yang menjadi pendonor jantung untukku
Dadaku rasanya sangat sesak mengingat jantung Ling ada dalam dadaku. Teringat cerita-cerita kebahagiaanku akan kesembuhanku. Andai aku tahu bahwa pendonor itu adalah Ling. Maka aku akan berharap untuk mati saja. Agar ling bisa menghabiskan sisa hidupnya bagia bersama linor.
Aku semakin sakit saat melihat linor terpuruk akan kenyataan ling yang telah tiada. Tuhan apa yang harus aku lakukan ??
Kesempatanku hanya satu. Aku harus membuat Linor bahagia. Itu adalah permintaan terakhir dari Ling
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Romance''Whattt..! Tidur bareng sama lu 1 tenda lagi ogah banget gua!'' kataku tidak setuju ''He.,.!!!Gr amat sih lo. Siapa juga yang mau tidur sama Gorila kaya loe'' kata Ling dengan nada mengejek ''Apa!!! lo bilang!! Gorila siapa yang gorila. Dasar lu...