"Eh elo tunggu.. " teriak linor menyadari cowok tadi sudah keluar dari waserba
"Kenapa masih kurang ?" ucap cowok itu berbalik ke arah linor
"Maaf"
"Untuk?"
"Kejadian tadi"
"Hmmm, Gue pergi"
"Iya"
Cowok itu segera menaiki motor vespa bututnya dan meninggalkan Linor didepan waserba
"Aduhhh...siapa nama tuh Cowok? "
* * *
Linor berbaring di kasur kibg size nya. Membayangkan cowok bertopi biru itu. Entah kenapa dadanya berdebar debar. Itu perasaan yang sangat aneh menurutnya. Ia menyesal karena tidak bertanya siapa nama cowok itu. Ia hanya berguling gulinh di kasur sambil menutup mukanya karena malu. Kalau saja cowok itu tidak memberikan minuman itu padanya. Mungkin muka cowok itu sudah babak belur di sana sini
"Untung aja nih tangan belum ringan. Bisa ancur tuh muka kalo gue tonjokin. Sayang kan entar cakep nya hilang" Ucap linor sambil mayun mayun sendiri
* * * *
Pagi itu matahari belum bersinar sempurna."Tok tok tok " pintu kamar Linor di ketuk dengan keras
Linor mengumpat pelan.
Siapa yang berani berani membangunkan dirinya sepagi ini dengan suara keras. Awas saja ia akan menghajarnya habis habisan"Siapa sih? Masih pagi tauk?" ucap linor membuka pintu
"Maaf, Non"
"Eh. Bibi. Kirain siapa ? Untung belum linor hajar bik " linor tertawa renyah
"Jangan atuh non. Itu di luar ada orang katanya suruhan tuan besar. Mau jemput non pulang ke Mokswa. Katanya mau di jodoh in"
"Whatttttt..!!! JODOHIN " Linor kaget bukan main
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love Story
Romance''Whattt..! Tidur bareng sama lu 1 tenda lagi ogah banget gua!'' kataku tidak setuju ''He.,.!!!Gr amat sih lo. Siapa juga yang mau tidur sama Gorila kaya loe'' kata Ling dengan nada mengejek ''Apa!!! lo bilang!! Gorila siapa yang gorila. Dasar lu...