Part 3 - Fikri Dirgantara Firmanda

828 92 72
                                    

Fikri Dirgantara Firmanda, atau yang akrab disapa Fikri, adalah salah satu stock cowok yang mendapatkan predikat cowok ter-humoris di sekolahnya. Jiwa humor yang ia miliki benar-benar sangat tinggi, begitupun kepercayaan dirinya yang amat sangat tinggi sangking tingginya bikin siapa saja mual melihat tingkah-tingak konyol cowok yang dijuluki tiang listrik berjalan itu. Biar sekonyol apapun, cowok yang dijuluki tiang listrik berjalan itu tetap saja ia famous di sekolah-nya, mengikuti jejak kedua temannya, Arya dan Mahyuda.



Hari ini Fikri benar-benar kesal karena kedua temannya yang ia beri gelar 'curut' itu kompak tidak masuk sekolah tanpa memberinya kabar sama sekali, maka dari itu sedari pagi sampai jam istirahat kedua Fikri uring-uringan tidak jelas. Alhasil, cowok yang dijuluki tiang listrik berjalan itu pun berakhir di lapangan futsal sendirian. Fikri terus menendang bola ke gawang lalu mengambilnya dan menendangnya kembali, selama beberapa menit itu-lah yang ia lakukan dengan wajah yang ditekuk bak lipatan kertas yang sudah diremas-remas.



Bukannya ia tidak mempunyai teman lagi selain kedua curut-nya itu, tapi ya begitulah Fikri tidak terlalu akrab dengan teman-temannya yang lain, meskipun itu teman sekalas-nya, cowok itu-pun mengambil kembali bola yang baru beberapa saat ia tendang ke gawang. Mood-nya benar-benar buruk saat ini, Fikri sudah mengambil ancang-ancang untuk menendang bola di depannya itu, detik berikutnya. Entah kekuatan dari mana yang merasuki tubuhnya hingga menendang bola itu sangat kencang dan berhasil menjebol-kan jaring-jaring gawang dan kemudian...



Dukkk...



Fikri menutup matanya dengan kedua tangan sambil membulatkan mulut sok dramatis, ketika bola itu tepat mengenai kepala salah satu guru paling killer di sekolah-nya, Pak Naga, itu-lah julukan yang diberikan kepada guru yang kepalanya barusan ketimpuk bola.



"FIKRI DIRGANTARA FIRMANDA!!" Teriak Pak Naga kencang sambil menggosok-gosok jidat. Yang sukses membuat Fikri dan beberapa siswa yang melintas lainnya kompak menutup telinga secara bersamaan, wajah guru itu benar-benar merah menahan marah, ini bukan kali pertamanya ia terkena tendangan bola dari murid-nya yang satu itu. Jika dihitung ini adalah kejadian yang kesepuluh kalinya guru itu terkena bola tendangan dari Fikri.



Fikri yang sudah tahu apa yang selanjutnya guru killer itu akan lakukan padanya, dengan gerakan lambat ia memutar tubuh-nya hendak kabur dari masalah yang baru saja ia lakukan namun dengan sigap Pak Naga melempar kencang bola yang mengenai kepalanya tadi pada Fikri yang tepat mengenai punggung cowok itu. Cowok itu mengaduh kesakitan sok dramatis sambil berbalik lagi menghadap Pak Naga yang mulai berjalan mendekatinya itu.



"Aduh...duh... Bapak apa-apaan sih? Punggung saya sakit pak, kalo saya rematik gimana? Kalo saya encok gimana?" Fikri menutup mulutnya sok dramatis ketika Pak Naga sudah berada di depannya itu, "Dan kalo tulang ekor saya patah gimana Pak?" sambungnya dengan watadosnya itu.



"Emangnya Bapak mau tanggung jaw-" Belum sempat Fikri menyelesaikan ucapannya, tilanga sebelah kirinya sudah dijewer cukup kencang oleh Pak Naga.



"Ini kali ke sepuluh kamu nimpuk saya pake bola, kamu pikir kepala saya apa, ha?" Sengit Pak Naga sambil terus menjewer telinga muridnya itu.



"Duh... duuhh.... Pak... sakit Pak...Ampun Pak." Rengek-nya sambil menahan sakit ditelinganya.



"Maaf-maaf, kamu pikir dengan kamu minta maaf, kepala saya tidak sakit lagi, gitu?" Tanya Pak Naga sarkas. Ia benar-benar geram dengan tingkah murid-nya satu ini, baik di dalam kelas, maupun di luar kelas, muridnya itu benar-benar mampu membuat asam lambung-nya menjadi naik. Untung saya sudah minum milanta tadi pagi, gumam Pak Naga dalam hati.

Trio Jones [SUDAH TERBIT✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang