Arya Xaverio Saputra, cowok dengan ciri khas kulit berwarna kecoklatan serta hidungnya yang mancung dan rambutnya yang kecoklatan, cowok itu tengah melangkahkan kakinya dengan riang dan tersenyum lebar sambil membawa buket bunga mawar putih, ya hari ini cowok itu sangat senang karena hari ini adalah peringatan anniversary-nya yang ke dua tahun dengan pacarnya, Anjani.
"Semoga Anjani suka sama bunga ini," gumam Arya sambil menatap bunga yang berada di genggamannya itu. Jujur saja cowok berambut coklat itu merasa sangat gugup karena ia akan menemui kekasihnya itu. Entahlah cowok itu pun tidak tahu kenapa ia merasa gugup seperti ini.
Arya menghentikan sejenak langkahnya ketika ia sudah berada tujuh meter dari rumah kekasihnya itu, entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak seperti akan terjadi sesuatu padanya. Detik berikutnya Arya menggelengkan kepalanya menyingkirkan semua pemikirannya itu, dan ia pun kembali melangkahkan kakinya menuju rumah kekasihnya.
Arya menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Arya pun menekan bel rumah kekasihnya itu tak berapa lama kemudian pintu pun terbuka dan Arya pun tersenyum lebar melihat siapa yang membukannya pintu, ya itu Anjani, kekasihnya.
"Hai Sayang." Sapa Arya masih dengan senyum yang terpatri di wajahnya.
Anjani, gadis yang memiliki paras cantik, hidung mancung dan berlesung pipi, gadis itu takkalah senangnya melihat Arya datang kerumahnya, "A...Arya" Kata Anjani sedikit terkejut melihat Arya yang berada di hadapannya saat ini.
"Untuk kamu." Ucap Arya seraya memberikan buket mawar putih itu pada Anjani. "Happy Anniversary sayang." lanjut Arya.
Anjani terpaku, selama ia berpacaran dengan Arya baru kali ini ia mendapatkan perlakuan seromantis ini sampai-sampai Anjani merasa terharu karena jujur saja ia tidak mengingat bahwa hari ini adalah perayaan anniversary mereka, perlahan Anjani mengambil buket mawar itu lalu langsung memeluk erat cowok berambut coklat itu.
"Makasih, Ar." Gumam Anjani di dada bidang Arya.
Sementara Arya, cowok berambut coklat itu tertegun sesaat karena Anjani tiba-tiba memeluknya tanpa aba-aba, perlahan Arya pun mulai tersenyum dan membalas pelukan Anjani. "Kok terimakasih sih? Bukannya wajar ya aku kasih bunga ke kamu kan hari ini hari jadi kita?" Tanya Arya sedikit bercanda.
"Ya gimana pun ini bunga pertama yang aku dapet dari kamu, jelas aja aku seneng banget... intinya ini adalah anniversary terindah dalam hubungan kita." Kata Anjani sambil tersenyum-senyum sendiri mengamati buket mawar itu.
"Anjani siapa itu?" Teriak orang dari dalam rumah, sontak Anjani langsung melepaskan pelukkannya. Arya yakin betul itu adalah suara Ayahnya Anjani.
"Ini Arya, Pa." Sahut Anjani.
"Oh... suruh dia masuk."
"I...iya, Pa." Sahut Anjani ragu.
"Duh gimana nih Ar, kalo Papaku nyanyain ini itu ke kamu?"
Arya tersenyum melihat tingkah panik kekasihnya itu, jujur saja Arya pun merasa was-was kali ini, entah kenapa perasaannya kembali mendadak tidak enak. Tapi demi meyakinkan kekasihnya itu Arya berusaha bersikap biasa-biasa saja agar ia tidak terlihat panik.
"Nggak apa-apa kok, ini kan kedua kalinya aku ketemu sama Papa kamu... ya walaupun kesan pertama ketemu sama Papa kamu waktu itu kurang mengenakan." Ujar Arya jujur. Ya ini adalah kali keduanya Arya bertemu dengan Ayah Anjani, kesan pertama pertemuan mereka sangatlah tidak mengenakan bagi Arya, bagaimana tidak. Ia di berondongi dengan banyak pertanyaan bertubi-tubi dari Ayah Anjani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Jones [SUDAH TERBIT✔]
Fiksi Remaja[VERSI WP TIDAK DI REVISI] Hidup tiga jomblo ngenes ini berubah menjadi mengenaskan ketika bertemu Siswi baru di sekolah mereka. Hal-hal janggal dan mencurigakan terus saja terjadi pada salah satu diantara mereka bertiga. Lambat laun, dua diantara m...