Entah kenapa,di deket lo gue nyaman? lo kasur? tapi bukan. Argg gajelas gue mah.
-Randy
_______________________________________________________________Setelah ngobrol dengan mama sania dan mba erni sebentar, akhirnya kami bubar. Dan disinilah aku menunggu angkutan umum, Ya tadi mama sania sempet si pesenin taksi buat aku tapi aku gak mau ngerepotin dia ah. Mama sania udah terlalu baik apalagi mba erni baik banget.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang bisa aku duduki, menunggu angkutan umum. Di samping kiri ada halte untuk menunggu angkutan umum,bus,atau semacamnya lah. Aku berjalan ke arah halte yang di penuhi orang-orang yang sedang menunggu jemputan.
Aku mendaratkan bokongku, disamping perempuan yang kuketahui pasti mahasiswi. Aku duduk santai dan merogoh tas untuk mengambil ponselku yang sedari tadi bergetar terus menerus.
Ketika aku membuka power on, Mataku terbelalak kaget tidak pernah aku mendapatkan notifikasi sebanyak ini.
46 panggilan tidak terjawab dari +628577XXXXX
Dan 102 pesan masuk dari +628577XXXXXKetika aku membuka pesan dari nomor yang tidak ada namanya, yang ku ketahui pasti itu adalah randy. Isi pesanya adalah.
+628577XXXXX: Shal dimana?
shal udh keluar blm?
shal gw jmput d tmpt biasa ya kya tdi.
Shal jngn lpa mknyashal lo dmna gw ada d tmpt krjaan lo nih lo dmna? buruan.
shal ko lama bgt si blsnya
shalsa?
Shal
shalsa????
Ya seperti itu lah isi pesan tersebut dan masih banyak lagi males aku bacanya, karna kasihan aku langsung membalas pesan tersebut.
Me: Apaan gsh rpot2 jmpt gue.. Gue udah ada di halte.. Nunggu angkutan umum nanti juga ada koo.
Beberapa detik kemudian sampailah angkutan umum di hadapanku, banyak orang yang masuk ke dalam angkutan tetapi ada juga yang masih duduk, Mungkin menunggu jemputan lain.
Namun ketika ku melangkah pendek, hendak masuk kedalam mobil angkutan umum, suara yang sudah tak asing lagi memanggilku.
Ku tolehkan kepalaku ke sebelah kanan__sudah kuduga, pasti itu dia. Aku langsung berjalan menghampirinya.
"Kenapa lo malah naik angkot? gue kan udah bilang pulang kerja nanti gue jemput.. Lo budek ya? apa gimana" gerutu randy padaku.
Aku memutar kedua bola mataku dengan malas, "Kan kata gue juga gak usah repot-repot.. lo bisa baca gak sih?" elaku dengan kesal.
Kulihat randy menghembuskan nafas dengan kasar. "Yaudah terserah lo sekarang ayo naik" perintahnya.
Aku berpikir sebentar, kalo gue naik entar gue di ajak kemana tau lagi. Tapi kalo gue gak naik gue harus nunggu angkot lagi dong. Keuntungan nebeng randy sebenarnya ada sih bisa menghemat ongkos gue buat sekolah. Tapi kalo naik gue takut gak di anter pulang. Ah dasar pembawa sial!
"Gak usah mikir yang aneh-aneh, gue gakan culik lo.. Lagian body pendek tepos gitu mana mau gue nyulik lo" desisnya mengejeku.
"Gue gak pendek randy lo nya aja ketinggian!"
"Yaudahlah, gue males debat naek ga? gue gak mungkin tinggalin lo sendirian"
Aku menoleh ke arah halte yang tadi aku tumpangi untuk duduk, ternyata benar halte sudah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku kakak tiriku
Romance"Aku ga perduli siapa kamu! Yang aku inginkan sekarang adalah berbahagia denganmu" ujar randy menatap shalsa dengan penuh keyakinan. "tapi ran,kita itu saudara" jawabnya. Randy mendekatkan wajahnya terhadap shalsa,dan mendaratkan bibirnya di atas...