01. Hari minggu

21.1K 343 2
                                    

Hayyy:) ketemu lagi di cerita keduaku yakk, hehe.. Jangan bosan2 ya baca ceritaku. Btw maklumin aja kalo absurd, aku lagi berusaha.. Aku juga lagi belajar menghapal kosa kata, supaya bisa jadi lebih asik bacanya dan kosa katanya nggk itu-itu aja..

Segitu aja ah curhatanku..

Happy reading💗

* * *

Suasana di kotaku(bandung) pagi hari ini sangat cerah, secerah senyum di wajah ibuku. Aku berjalan terburu-buru menuju pasar karena, hari ini hari minggu hari dimana aku harus bekerja seharian di pasar. Oh iya aku belum memperkenalkan diriku yah.

Namaku Shalsa nasywa, aku masih pelajar. Aku sudah kelas dua belas dan beberapa bulan lagi aku sudah lulus, Aku tinggal sendirian di kost-kostan yang tidak terlalu menjangkau harganya. Begitupun dengan tempatnya, tempatnya juga tidak selayak yang kalian pikirkan.. berbicara tentang keluargaku, Yah tadi aku sudah bilangkan kalau aku tinggal sendirian. ibuku meninggal setelah melahirkanku. Dan ayahku? aku tidak tahu, sejak kecil aku tinggal di panti asuhan.

Tapi karna aku sekarang sudah besar dan mungkin tenagaku juga sudah bisa di andalkan, jadi aku pindah nge-kost. Supaya tidak membebani ibu panti.

**

Aku berlari tergopoh-gopoh, menuju pasar tempat kerjaku, karna hari ini aku sedang tidak ada ongkos untuk naik ojek atau sekedar naik angkot. Letak pasar dari kost-anKu memang tidak terlalu jauh, cukup berjalan kaki juga sampai paling hanya setengah jam saja. Ketika sedang berlari.

Aku sempat melirik jam di pergelangan tanganku yang bertengger manis, oh gawat. Sekarang sudah pukul 06.02 menit pasti toko sudah buka. Uh menyebalkan! lalay sekali aku, gara-gara semalam aku bergadang hanya untuk menemani ka citra Saja jalan dengan pacarnya. Masih mending kalau aku ada pasanganya,Lha ini? sudah tidak ada, terus disitu aku cuma ngeliatin ka citra sama cowokNya pacaran lagi, aku cuma jadi nyamuk__Tapi tak apalah lagipula ka citra sudah banyak membantuku. Ka citra itu teman satu kost-an denganku,kami tetanggaan, tempat dia di sebelah tempatku. Kak citra itu kalau kemana-mana pasti ga bisa tanpa aku. Jangan tanya kenapa, akupun tak tahu.

Setelah 30 menit aku berlari, akhirnya aku sampai di toko tempat aku bekerja. Dan ku lihat mba erni sudah sedang menata letak barang-barang dengan rapi, Biasanya aku yang menata barang-barang itu tetapi karna aku telat jadi mba erni yang menggantikanku, Oalah, shal tidak tahu diri sekali kau! segera aku menambah kecepatanku dan menghamipirinya.

"Tumben telat, biasanya tepat waktu terus" ujar mba erni pemilik toko tersebut.

Aku tersenyum kikuk,sambil menggaruk tengguku yang sama sekali tidak gatal.

"He he, iyah mba maaf, saya kesini lari mba. Soalnya saya gak punya ongkos.. Punya juga buat saya sekolah besok" ucapku.

Kemudian mba erni berbalik badan,mengangguk dan tersenyum kepadaku, lalu kedua tangan mungilnya memegang kedua pundaku. "Kamu kalau gak punya ongkos bilang sama mba, nanti kan mba bisa jemput kamu. Lagian kalau kamu cape atau apa gak usah masuk kerja dulu juga gapapa" ujar mba erni kemudian melepaskan kedua tanganya di pundaku.

"Hmm, iya mba. Saya gak enak juga sama mba, masa tiap gak ada ongkos saya minta jemput terus, lagian saya gapapa kok. Saya semalem nemenin teman saya makanya telat he he" kataku.

Mba erni tersenyum sambil menggeleng, lalu melenggang tanpa sepatah katapun. Mba erni itu sudah ku anggap sebagai kakaku sendiri karna mba erni itu orangnya baik sekali, tidak pernah membedakan orang lain, menurutnya toh manusia sama saja derajatnya. Aku dengan mba erni hanya berselisih 3 tahun saja. mba erni masih kuliah dan kudengar mba erni akan segera menikah.

Aku berjalan ke arah tempat duduku menjaga beras. Aku belum bilang kalau aku bekerja di toko beras, penghasilanku memang tidak besar. Tapi mampu membutuhi kehidupanku selama satu minggu.

kalau biaya sekolah aku tidak di pungut sepeserpun karna, aku di sekolahkan di sekolah milik orangtua mba erni. Ya aku memang bekerja di toko ini kurang lebih hampir 3 tahun. Jadi aku gratis bersekolah disana.

Keluarga mba erni termasuk keluarga kalangan atas, orang tua mba erni memiliki cabang perusahaan dimana-mana, keluarga mereka terkenal sebagai keluarga dermawan,sempurna,baik hati. Pokonya segala hal yang baik ada di keluarga mba erni. Jadi tak sedikit orang yang mengenal keluarga mba erni.

Mba erni anak pertama dari dua bersaudara,seperti yang pernah mba erni katakan ia memiliki adik laki-laki, Aku tidak tahu dia seperti apa. Karna aku belum pernah melihatnya sama sekali, mungkin tamvan karna mba erni tidak bisa di bilang jelek. Tentu saja jika orang yang mengatakan bahwa mba erni jelek mungkin matanya rabun, jelas-jelas_mba erni cantik masa di bilang jelek.

***

Sudah 8 jam aku bekerja melayani orang-orang yang membeli beras, di pasar ini tempatku bekerja begitu ramai pembeli. Karna pasar ini bisa di bilang seperti swalayan, ya tentu saja. Karna pasar ini di dasari 3 lantai seperti mall-mall pada dasarnya, tapi agak jauh si. Ketika hari sudah mulai gelap karna akan turun hujan, aku buru-buru membereskan barang-barang dan hendak menutup toko. Aku bekerja kurang lebih 9 jam.

Di saat aku sedang membereskan barang-barang, aku mendengar suara anak lelaki memasuki toko,Lalu pergi melewatiku dan masuk keruangan mba erni, sedikit yang ku dengar sepertinya ia sedang meminta uang. Karna tadi aku mendengar ia berkata.

Ka gue minta uang, atm gue di Blokir sama mama terus papa malah ikut-ikutan ga ngasih gue duit. Alhasil gue jatohnya kesini deh.

Ya seperti itulah pendengaranku.

***
btw di mulmed fotonya si shalsa.

Chapter satu jangan banyak-banyak nanti bosen hehe.. Thnks yg udh bca jgn lpa d vote n komenya:)

Suamiku kakak tirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang