"apakah ini apa,dan apakah ini apa? gue aja ga tau gue mikir apaan haha"
~randy
_____________________________"Ibu,shal kangen banget sama ibu.." ucap shalsa yang sedang berada di pelukan sang ibunya.
Sang ibu mencium pucuk kepala anak semata wayangnya itu, dan mengusapnya dengan sayang.
"Shal.. ibu ga pernah bilang kalo ibu ga kangen sama kamu" jawab sang ibu dengan nada lembut dan keibuan.
Shalsa kini perlahan melepaskan pelukan ibunya, dan mecium pipi kanan dan kiri ibunya secara bergantian.
"Shal gak mau ibu pergi, shal pengen ibu di sisi shal terus.. Shal butuh ibu,shal lelah hidup sendirian bu.. Shal cape shal pengen ikut ibu aja ya" pinta shalsa dengan suara yang bergetar. Dan mata yang memerah yang seakan siap untuk mengeluarkan buliran bening yang akan jatuh kapan saja.
Sang ibu menghela nafas pelan,lalu tersenyum dan kedua tangan mungilnya meraih wajah putri semata wayangnya. Menangkupnya dan mencium kedua kelopak mata putrinya yang sudah memerah.
"sayang, jalan kamu masih panjang nak.. Ibu pergi memang sudah takdir. Semua makhluk hidup pasti akan kembali kepada penciptanya" ujar ibu dengan senyuman yang terpancar di wajahnya.
"Tapi bu, aku masih pengen barengan sama ibu,aku kangen ibu.. aku senang banget bisa ketemu ibu walaupun di alam mimpi"
"Nak" jeda, sang ibu menghela nafas dengan tenang dan tersenyum sambil mengusap pucuk kepala putrinya, yang kini sedang ada di hadapanya. "Sebenernya ada yang mau ibu sampaikan sama kamu"
Shalsa langsung meraih tangan ibu yang tadi mengusap pucuk kepalanya, dan menciumnya berkali-kali membuat sang ibu tertawa sumbang. "Katakan saja bu" titah shalsa.
"Ibu hanya ingin mengatakan, bahwa ayah kamu masih hidup na.. Beliau belum meninggal, ibu mohon carilah ia nak.. Maafkan semua kesalahanya jika kamu telah menemukanya. Karna sebesar apapun kesalahanya dia tetap ayahmu"
Shalsa terkejut atas ucapan ibunya, kemudian mata shalsa beralih menatap tepat di manik mata ibu. Mencari sebuah kebohongan tetapi hasilnya nihil, shalsa hanya melihat ketulusan dan kejujuran disana tidak ada kebohongan.
"tapi dimana ayah bu? kenapa dia tinggalin shalsa bu? apa shalsa ini anak yang tidak di inginkan?" tanya shalsa.
Sang ibu menggeleng dan tersenyum penuh arti "Kau pasti akan menemukanya nak.. Lambat laun ayahmu pasti akan dengan sendirinya mendatangimu, Percayalah kami sangat menginginkanmu.. Ayahmu sangat nencintai dan menyayangimu dia pasti mempunyai alasan yang kuat karna meninggalkanmu, satu hal lagi jangan pernah membencinya nak"
"tapi dimana ayah bu?" tanya shalsa dengan suara yang kembali bergetar .
"Waktu ibu sudah habis, ibu harus pergi.. Sekarang bangunlah nak satu pesan ibu jangan pernah tinggalkan sholat 5 waktu,dan jangan menjadi wanita pendendam"ujar ibu dan detik detik kemudian timbulah cahaya yang begitu menyilaukan mata, shalsa kini menutup mata dengan tanganya dan seperkian detik cahaya itu hilang bersamaan dengan Perginya ibu.
"tapi bu dimana aku harus mencari ayah__bahkan aku mengetahui wajahnya saja tidak" ucap shalsa.
Randy yang sedang bermain PS di depan ruang tamu, kini berlari menuju kamarnya ketika mendengar seorang gadis yang meracau memanggil nama ibu. Oh iya randy hampir lupa kalau disini ada shalsa.
Randy langsung berlari tanpa mengiraukan PS yang masih menyala. "ibuuu jangan pergi bu shal mohon, shal butuh ibu" Teriak gadis yang tengah tertidur. Sambil terus meracaukan nama ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku kakak tiriku
Romance"Aku ga perduli siapa kamu! Yang aku inginkan sekarang adalah berbahagia denganmu" ujar randy menatap shalsa dengan penuh keyakinan. "tapi ran,kita itu saudara" jawabnya. Randy mendekatkan wajahnya terhadap shalsa,dan mendaratkan bibirnya di atas...