Angin di malam hari yang begitu dingin hingga menusuk tulang gadis berparas cantik yang sedang berdiri di atas balkon kamar,menikmati indahnya gedung-gedung yang bertengger manis di kota(Bandung) yang nampak gelap hanya ada cahaya lampu yang menerangi,pemandangan indah itu.
Dengan di temani seorang lelaki yang entah sejak kapan berada di sampingnya. Kini shalsa Masih tengah berada di apartemen milik randy. Ia memutuskan untuk menginap karna percuma saja jika ia pulang pasti nasibnya akan malang. Jam segini kalo belum pulang pasti kamar di kunci,sama ibu kostnya. Pasti setelah pulang ia yakin akan di introgasi habis-habisan oleh ka citra,karna sebelumnya ia tidak pernah sampai menginap walaupun punya pekerjaan menumpuk sekalipun.
"Heyy,jangan ngelamun. Kata mama gue gaboleh ngelamun nanti kesambet"ucap randy yang mengikuti pandangan shalsa melihat lurus ke depan.
shalsa melirik sekilas,kemudian tersenyum simpul dan kembali memasang wajah datarnya itu. "Iya gue tau,gue ga ngelamun"jawabnya.
Randy tertegun beberapa saat karna senyuman shalsa yang begitu membuat jantungnya berpacu lebih cepat,oh shit! sialan. pikirnya.
"Sebelumnya gue gapernah kaya gini"ucap shalsa,.
Randy menoleh menatap gadis di sampingnya,yang tengah berdiri dengan pandangan serius kedepan dan selalu memasang wajah datarnya. Terkadang randy bingung,mengapa shalsa tidak pernah tersenyum? bahkan jika dirinya,mengeluarkan senyuman itu mampu membuat randy tercengang seketika. Harus randy akui shalsa memang cantik,Ia bukan lelaki guy atau lelaki yang menyukai sesama jenis. Ia begitu normal untuk tertarik pada jenis lawanya. Salah satunya yakni shalsa.
"heyy! lo sendiri yang nyuruh gue ga ngelamun,tapi lo sendiri yang ngelamun"Ucap shalsa terkekeh pelan.
Karna panggilan dan kekehan shalsa,ia kembali ke dunia sadar,setelah berkutat dengan pemikiranNya. Yang yah,masuk akal. Hanya karna senyuman shalsa saja jantungnya bisa berpacu lebih cepat. Bagaimana jika. Ah. Lupakan! terkadang randy memang selalu berpikiran mesum.
Oh sialan!bahkan hanya memikirkan hal mesum dengan shalsa,kini juniornya mampu menegang. Ini benar-benar gila.Batinya.kini shalsa memasang wajah bingungnya,karna sedari tadi ia bicara randy hanya diam. Sambil memperhatikan wajahnya. Ide jail terlintas di benak shalsa. Dan ide jailnya adalah. Bugh!
"Argghhh"ringis randy. Ketika perutnya terkena bogem oleh shalsa,sebenarnya tidak sakit tetapi ia terlalu kaget hingga reflek meringis.
Shlasa menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya,supaya tawanya tidak pecah.
randy terkekeh.
"Lo lucu kalo nahan senyum,udah keluarin aja lo cantik kalo lagi senyum atau sejenisnya.. Daripada masang wajah datar terus" ucapnya.Hebat kini pipi shalsa bersemu karna ucapan receh,yang keluar dari mulut iblis pembawa sial terlaknat yang sayangnya. Memiliki wajah bak malaikat.
"Apaa si gajelas" jawab shalsa menyikut perut randy,lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.
Bahkan dengan wajah bersemu saja,shalsa sangat menggemaskan. Bagaimana jika shalsa terus-terusan berada di samping randy? oh come on! Ini hanya shalsa,mengapa ia sampai begini? padahal bisa saja dirinya membayar jalang-jalang mahal. Yang sering di jumpai olehnya di clubing milik pamanya itu. Bahkan tubuhnya lebih,wow.Di banding shalsa yang mungil..
"cie blushing" goda randy.
"Ga danta,udah sono keluar. Gue mau tidur" usir shalsa membuat randy mendengus.
"Ini kamar siapa coba? gue gak mau tidur lagian kan gue belom belajar,lo mau gue laporin ke bu eka. Supaya lo di ancem nilainya jadi--"
Sial,randy memang tidak mau kalah dengan siapapun. Bahkan dirinya terus saja membahas tentang nilai lo jadi jeblog lah,bu eka lah. Segala macem lah,shitt!! oh dewa selamatkanlah hamba dari iblis ini. Batinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku kakak tiriku
Romance"Aku ga perduli siapa kamu! Yang aku inginkan sekarang adalah berbahagia denganmu" ujar randy menatap shalsa dengan penuh keyakinan. "tapi ran,kita itu saudara" jawabnya. Randy mendekatkan wajahnya terhadap shalsa,dan mendaratkan bibirnya di atas...