02.Sekolah

15.8K 332 3
                                    

Typo bertebaran.

Alangkah baiknya jika kamu tekan ⭐ di sebelah kanan dulu , sebelum baca🙃.

Happy reading💗

Aku tidak akan menyerah, hari ini mungkin berat,besok akan lebih buruk lagi.. Tapi lusa matahari akan bersinar..

____________________________________________________________________________________________________.

Author VOP

Shalsa berjalan gontai menuju gerbang sekolahanya untuk menuju kelas, hari ini mungkin masih terbilang sangat pagi,shalsa memang murid yang teladan dan benar-benar disiplin. Bahkan ia tidak pernah sekalipun membuat kekacauan atau membuat kasus di sekolah, semua aturan ia patuhi bahkan shalsa di sekolah bisa terbilang murid pintar,Kesayangan para guru dan berprestasi nomor satu jadi tak jarang bila orang-orang satu sekolah mengenalnya.

"SMA Nusa Bangsa"

Itulah nama sekolah yang di tempati shalsa untuk belajar menuntut ilmu, dia tidak pernah gentar untuk bersekolah bahkan jika tidak ada ongkos sekalipun ia tetap saja berangkat, di sekolah dia tidak mempunyai teman. kenapa? mungkin karna shalsa anak yang kurang mampu.

Jika sekalipun ada, mungkin itu hanya siasat untuk mendekati dirinya dan Membuat alibi pura-pura baik hanya untuk mendapat contekan. Yah, karna otaknya yang pintar di atas rata-rata.

Tak lama kemudian shalsa sampai di depan gerbang sekolah, dan langsung di sambut senyuman oleh pak jojo(Satpam sekolah) SMA Nusa Bangsa.

"Duh, neng geulis, meni rajin pisan. Ini teh masih jam 6 pagi kurang 20 menit neng. Gak pegel atuh nunggu di dalem kelas" Sapa pak jojo dengan tersenyum.

Google translate: Duh, neng cantik, ampe rajin banget. Ini itu masih jam 6 pagi kurang 20 menit neng. Gak pegel gitu nunggu di dalem kelas.

Shalsa terkekeh pelan dan membalas senyuman pak jojo, "Enggak pak, lagian jam segini tuh gak pagi-pagi banget kok. Waktu bel masuk masih satu jam kurang 10 menit. Waktunya bisa di gunain buat baca buku dulu sebelum saya belajar pak" ujar shalsa.

Pak jojo tertegun mendengar ucapan shalsa, anak ini memang rajin sekali, wajar saja bila shalsa menjadi kesayangan para guru. Sudah cantik, baik, pintar, rajin pula. Tapi kenapa tidak ada yang mau berteman denganya? jika pak jojo masih muda dan masih bersekolah, pak jojo pasti sudah memacari shalsa. Kalau shalsa tidak mau setidaknya pak jojo bisa menjadi temanya.

"Saya teh seneng dengernya neng, kalau saya jadi orang tua kamu teh, saya bangga pisan punya anak seperti kamu." jawab pak jojo.

Senyuman manis yang merekah di bibir shalsa, seperkian detik kini memudar dan berubah menjadi Muram.

Tetapi shalsa mencoba untuk tetap tegar dan kembali tersenyum, tidak aku tidak boleh terlihat lemah di mata siapapun! Ucapnya dalam hati.

"Hmm iya pak, kalo gitu saya masuk dulu ya pakk. Kalau ada yang telat jangan di bukain pintunya pak, nanti kebiasaan"

"Eh iya sok atuh neng, monggo. Itu mah udah tugas saya atuh neng".

Kemudian shalsa tersenyum sambil mengangguk, dan melambaikan tangan pada pak jojo sebagai tanda berpisah.

                                       
                                        ***

Shalsa berjalan menyusuri lorong kelas, sepanjang koridor shalsa tidak melihat adanya siapapun. Mungkin murid-murid lainya masih di bumbui alam mimpi di atas kasur. Kelas shalsa berada di lantai tiga, Jadi ketika hendak ke kelasNya, shalsa harus menaiki lift sebanyak dua kali untuk sampai di kelasnya.

Suamiku kakak tirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang