Sekesal apapun gue, kalo dapet tumpangan gratis ya gak akan nolak.
-shalsa nasywa❤
_____________________________________________________
+628577XXXXX: Shal nanti jam 1 gue jemput ya, apa mau skrg?
Shalsa mengernyit tanda bahwa ia sedang bingung, nomor siapa ini? kenapa akhir-akhir ini banyak sekali nomor yang selalu mengganggunya! ah, daripada banyak mikir mending langsung tanya saja. Takut-takut kalau penting bagaimana.
Me: Ini siapa??
Setelah membalas pesan dari nomor yang tak di kenal itu. Shalsa langsung menaruh ponselnya, di meja samping kasurrnya. Saat ini shalsa banyak sekali kegiatan, ya bagaimana tidak banyak. Seharian ini pasti jadwalnya penuh sekali dan akan dipastikan pasti shalsa tidak akan banyak waktu untuk sekedar istirahat. Bayangkan saja.
Sekarang ia harus beres-beres di kost'anNya, lalu setelah itu pergi bekerja, sepulang bekerja ia hanya ada waktu kurang lebih 2 jam untuk beristirahat, dan nanti habis magrib shalsa akan di jemput oleh randy.
sepertinya di mulai hari ini, hidupnya akan sial. ini semua gara-gara randy andai saja jika shalsa tidak keluar kelas tadi pasti ia tidak akan kena sial seperti ini. Lagipula kenapa bu eka tidak sportif sekali, masa mengancam nilai akan jeblog. Tidak adil sekali, terus randy juga kenapa mau segala lagi awalnya si dia nolak tapi pas shalsa jadi pawang belajarnya ia malah antusias.
15 menit sudah terlewatkan, waktu terpakai oleh shalsa untuk membersihkan kost'an yang menjadi tempat tinggalnya. Ya, memang tidak perlu memakan banyak waktu. Karna shalsa pernah bilang bukan? jika kost'an yang di tempati dirinya kini tidak selayak yang kalian pikirkan.
Shalsa bergegas untuk mandi terlebih dahulu sebelum pergi bekerja, masih ada waktu 35 menit lagi untuk pergi bekerja.
15 menit kemudian...
Shalsa sudah melakukan aktivitas mandinya, dan sekarang sudah waktunya ia untuk pergi bekerja. Shalsa sedang duduk di kasur sambil menyaksikan televisi kecil yang berukuran kurang lebih 13 inci itu. Dirinya sudah bersyukur sekali bisa memiliki tv tersebut, tv itu di beli hasil jerih payah shalsa sendiri.
Shalsa langsung beranjak dari duduknya, menuju lemari kecil penyimpan baju-baju sederhanaNya. Shalsa langsung mengambil tas dan merogohnya untuk memastikan apakah masih ada sisa uang ongkosnya.
hm, dua puluh ribu lumayan lah buat ongkos. Batinya.
Shalsa berjalan ke arah kasur kecilnya, dan kembali duduk di atas kasur tersebut dan mulai mengambil ponsel yang ada di meja samping kasurnya. Lalu ia menekan tombol on pada ponsel dan setelah menyala, ada 3 buah notifikasi sms dari ponselnya.
+628577XXXXX: ini gue randy.
+628577XXXXX: Btw gw krmh lo boleh? mau anter jemput lo ke kerjaan.. Supaya nanti gw tau tmptnya.
+628577XXXXX: Jan tnya gw dpt no lo dr cp, itu g pnting yg pnting skrg bls sms gw.
Shalsa menatap malas terhadap layar ponsel, yang kini tengah ada di genggamanya. Dengan penuh kemalasan shalsa mengetikan sesuatu di ponselnya. Dan ternyata ia sedang membalas pesan dari randy.
Me: apaan si lo?! so tau emgnya lo tai kost'an gue?
Me: eh typo, mksd gue emgnya lo tau dmna kostn gue?
Selang beberapa detik ponselnya bergetar menandakan ada sebuah notifikasi pesan yang masuk.
+628577XXXXX: gmpng gw bsa tny2 kn sma org situ klo g pke gugel maps ea ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku kakak tiriku
Romance"Aku ga perduli siapa kamu! Yang aku inginkan sekarang adalah berbahagia denganmu" ujar randy menatap shalsa dengan penuh keyakinan. "tapi ran,kita itu saudara" jawabnya. Randy mendekatkan wajahnya terhadap shalsa,dan mendaratkan bibirnya di atas...