Part 18

70 11 0
                                    

Ini tidak benar.
Astaga. Mereka benar-benar mengucilkanku di sekolah.

Jimin mendiamkanku. Menatapku saja tidak, apalagi mengajakku bicara.

Dia seperti tahu aku ingin minta maaf, mungkin karena itu dia menghindariku.
Ayolah, Park Jimin!

Bagaimana dengan Hoseok? Dia juga tak membalas pesanku.

Aigo.
Kalian ini kenapa?!

Pertengkaran hebat kemarin malam itu, membuatku diam seharian. Bahkan, tidak ada mood untuk bertemu Yoongi Oppa.

Akhirnya, aku di sini.
Mengurung diri di atap sekolah.
Selama jam istirahat.

Aku sendiri.
Taehyung tidak di sini. Dia pamit pergi entah kemana.

Ah! Aku tidak tahu harus apa!

"Akhirnya aku melihatmu sendirian."

Apa?
Aku menoleh, menatap orang yang dengan santainya duduk di sampingku.

Sejak kapan Kim Namjoon di sini?

"Memangnya kenapa jika aku sendirian?"

"Bukankah kau punya pertanyaan untukku? Barang kali tentang... Ahreum?"

Heol.
Darimana dia tahu?
Seingatku aku belum pernah membicarakan itu dengannya.

"Kau... bagaimana...?"

Dia tersenyum.
"Aku mendengar obrolanmu bersama Park Jimin dan Jung Hoseok kemarin malam."

Apa?
Wah. Dia berada di tempat yang sama denganku? Kemarin malam? Apa dia mendengar semuanya? Termasuk bentakan Jimin untukku?

"Sampai jumpa lagi, Namjoon-ah. Aku harus pergi."

Ada dorongan untuk menghindarinya.
Aku juga tidak paham, tapi itu seperti mendesakku.

"Bukankah kau penasaran masalah mereka denganku? Kau tak ingin mendengarnya?"

Namjoon menahan tanganku kuat.
Aku sempat takut, tapi itu tak berlangsung lama ketika aku memandangnya.

Hoseok benar. Sorot matanya menandakan jika dia...
Ah, tidak, tidak.

"Memangnya kau akan mengatakannya padaku?"

"Tidak. Setidaknya aku bisa mengatakan padamu alasan kenapa baik aku maupun dia menyembunyikan masalahnya darimu."

"Dia siapa?"

"Salah satu dari mereka. Sekaligus pelaku semua ini."

Iya! Iya!!!
Inilah yang kutunggu-tunggu!

"Tidak penting apa masalah kalian sekarang. Katakan padaku. Siapa pelakunya?"

"Itu juga tidak penting untuk saat ini. Dengarkan ucapanku. Hentikan semuanya dan pergilah yang jauh, Yongkyung-ah. Selamatkan dirimu."

"Apa? Pergi dari apa? Kenapa kau selalu mengatakan hal yang tak kumengerti?"

"Kau tidak harus mengerti. Kau juga tahu pembunuhan ini tidak akan berhenti. Bisa jadi kau yang berikutnya."

"Katakan padaku semua yang kau tahu."

"Sudah kubilang itu tidak penting. Kau hanya perlu menghentikan semua ini. Dan, kau akan mendapatkan kembali kehidupan normalmu."

"Tidak bisakah kalian mengatakan yang sejujurnya? Berhenti membuatku bingung! Kau bilang ada pembunuh yang sesungguhnya. Lalu, Yena bilang ada dua pembunuh. Seo Ahreum bilang dia pembunuh yang dikendalikan.
Mana yang harus kupercaya?!"

Secret Spring: Who Killed Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang