chapter 2 ( penyamaran)

8.8K 351 5
                                    

Sesampainya di kamar sakura

"Sekarang jelaskan saku kenapa kamu menyuruh kami ke sini " desak ino yang sedari tadi tidak sabaran ingin mengetahuinya.

"emm.....ano sebenarnya aku ingin kalian membantuku menyamar menjadi wanita culun di sekolah" ucap sakura agak ragu, dan takut jika temannya tidak menyetujui sarannya

"tapi kenapa saku apa mungkin karna kejadian 2 tahun lalu" ucap hinata sembari memegang kedua pundak sakura.

Ya, kejadian di mana sakura di khianati oleh orang yg dia kira jodohnya. tapi ternyata pria itu hanya memanfaatkan harta dan dengan seenaknya bermain di belakang bersama ja*ang di luar sana tanpa sepengetahuan sakura.

tapi berkat kerja keras dan kegigihan sakura agar bisa mambangkitkan perusahaannya sakura bekerja sampingan dan selalu pulang malam dengan mambawa uang yg banyak, dan teman temannya yang menolong sakura untuk mencari kerja, berkat bantuan orang yang menyayangi sakura dia dapat kembali mambangkitkan perusahaannya yang bernama haruno crop.

"aku ingin kalian membantuku, aku ingin mencari cinta sejati itulah yang harus aku lakukan setelah menbangkitkan kembali perusahaan orang tua ku" jawab sakura dengan mantap

"tapi kenapa harus menyamar saku?" Tanya tenten dengan tidak elitnya

"ck, kau ini tenten kemana otak mu yg pintar hah!. jelas jelas saku menyamar agar orang yang ia cinta gak memandang wajah atau kekayaan" balas ino sedikit membantak tenten

"ck, baka" gumam temari, tetapi masih bisa didengar oleh tenten.

"HEI!! Aku lupa tidak perlu menghinaku bodoh temari!!" Kesal tenten dengan nada membentak, dan tidak terima dirinya dikatai 'baka'

"a-a lebih b-baik kalian berhenti b-bertengkar kita bantu s-saku saja, bagaimana?" Tawar hinata, berusaha melerai pertengkarang sengit kedua sahabatnya

"ya sudah lah ... saku kami akan membantumu, kami akan mendandanimu menjadi wanita culun." pasrah temari

¤
¤
¤
¤

Skip

10 menit berdandan, penampilan sakura berubah menjadi 70 % dari aslinya. Rambutnya yang panjang itu dikepang dua, memakai kacamata bulat berwarna hitam, kulit yang tadinya bak kapas berubah agak menghitam.

"emm...apa kalian sudah selesai mendandaniku" kata sakura gelisah,  karna sakura memang sangat anti terhadap make up. Tapi agar bisa mendapatkan cintanya, sakura harus rela.

"sedikit lagi saku kau diam nanti lipstiknya belepotan" kata ino dengan serius

" SELESAI!!!" Teriak ino membuat mereka tersentak dari kegiatannya, lalu memandang ino kesal. Beberapa detik kemudian ino baru sadar dengan apa yang diperbuatnya, bukannya meminta ma'af dia malah tertawa tanda dosa.

"INO!!!" Teriak mereka semua, termasuk sakura yang hampir terjatuh dari dari kursi yabg didudukinya.

"hehehe...gomen" kata ino sambil tersenyum tanpa dosa, lalu menggaruk pipinya yang tidak gatal, sedangkan yang lainya hanya bisa menghela sabar.

"dan satu lagi aku ingin kalian merahasiakan aku bahwa aku anak dari perusahaan haruno crop, dan setiap aku berangkat dan pulang sekolah aku menumpang di mobil kalian" kata sakura dengan senyumnya

"hmmmm kamu naik di mobil ku saja saku" ucap ino bersemangat

"Baiklah" kata sakura sambil berjalan ke arah pintu

"yuk berangkat ini sudah jam setengah delapan, lagi pula ke sekolah jalannya agak jauh" seru hinata

"YUK!!!" kata sakura dkk

¤
¤
¤
¤

SKIP

Sakura dkk sudah sampai di sekolah dan saat mereka sampai banyak bisikan bisikan tentang mereka

'mereka siapa yah kayanya anak baru deh'

'cantik sama imut imut banget ya'

'apalagi yang rambutnya warna kuning di kuncir satu itu'

'gak yang imut mah yang rambutnya warna ungu sama yang di cepol dua'

'yang tomboy kayanya yang di kuncir dua rambutnya'

Berbanding terbalik dengan apa yang didapatkan mereka, sakura justru mendapatkan kata kata yang menghina dan menusuk. Tidak ada sama sekali kata kata memuji, dan tidak ada pandangan berbinar hanya ada pandangan meremehkan, seolah mengatakan 'menjijikan'

'yang rambutnya warna pink kok culun banget ya'

'tapi kok bisa ada di sana'

'harusnyakan aku yang di sana'

'sudah ku duga ini reaksi mereka, untung aku masih bisa menahan emosi. Jika tidak sudah kuhancurkan wajah bengis mereka.'  batin sakura

" jangan sedih forehead, jika mereka tahu wajahmu yang asli. Mereka pasti akan menyesal dan bertekuk lutut" bisik ino, menenangkan emosi sakura.

"iya saku ck jika saja aku bukan anak baru sudah kupukul wajah mereka satu persatu" ucap temari dengan nada jengkel, dan menatap mereka semua bengis.

"iya tem berani banget mereka mengejek saku, kalau aku bukan anak baru sudah ku tendang wajah mereka" jawab tenten dengan nada sinis.

"sudahlah jangan salahkan mereka lagi pula aku yang mau jadi culun, lebih baik kita cari ruang kepala sekolah" ucap sakura, berusaha menenangkan emosi sahabatnya.

"sudah yuk kita tanya orang yang ada di sini" ajak hinata menggandeng tangan tenten dan temari, dengan segera mereka berjalan menninggalkan murid murid yang masih berteriak histeris.

TBC

AMAI USO (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang