chapter 21 (musuh?!!)

4.6K 223 11
                                    

"Sakura chan kesini" ucap hinata saat sakura dan teman sasuke sudah berada di kantin, mendengar suara hinata mereka langsung menengok ke pojok, disana ada teman sakura yang lain

Sakura dan teman sasuke langsung duduk di bangku yang kosong di dekat hinata dan yang lain

"Ara, kenapa kalian bisa kesini bersama?" Tanya tenten sambil menunjuk sakura dan teman sasuke

"Dan kenapa sasuke tidak ada?" Tanya ino mulai curiga

"Soal itu nanti saja aku jelaskan, dan sekarang aku jelaskan intinya saja, karna terlalu panjang" ujar sakura dan mereka balas mengangguk

Teman sakura juga merasa emosi karna, kekasih mereka yang sudah menghina sakura

"Cih, sakura cepat jelaskan aku tidak menyangka kekasihku berkata seperti itu pada sahabatku" sindir temari dibalas anggukan oleh sakura dkk

"Sudahlah tidak perlu bertengkar, mereka kesini untuk meminta penjelasan bukannya bertengkar" ujar sakura dan sukses membuat teman temannya terdiam

"dulu Aku dan sasori adalah sepasang kekasih, dia selalu membuatku tertawa, menangis haru, tersenyum dan membuat hariku menjadi manis. Dia selalu membelanjakanku apa yang aku mau, selalu memberikan apa yang aku inginkan entah itu dimal restoran atau taman bermain. Seminggu sekali kami pasti bermain ke pasar malam, disana membeli baju, boneka semua yang aku inginkan pasti dikabulkannya. namun semakin lama aku semakin curiga karna dia kurang waktu denganku dan sering menghilang tanpa kabar, dan juga kami menjadi jarang bermain tapi, setiap kami bertemu dia pasti meminjam uang untuk alasan mempersiapkan pernikahan kami, perkataannya membuatku bahagia" jeda sakura

"Dan semakin lama dia semakin aneh, meminjam uang terlalu banyak. dan aku pernah melihat dia jalan bersama wanita. Tapi aku berusaha berfikir positif, hingga akhirnya aku melihat dia jalan bersama 2 wanita berpakaian minim aku mulai curiga dan mengikuti sasori sampai di perusahaan, 2 wanita tadi masuk ke ruangannya aku menunggu selama 5 menit tapi mereka tidak kunjung keluar. Hingga aku mendengar suara seperti desahan wanita, dengan penasaran aku masuk keruangannya, tetapi tanganku ditarik oleh penjaga di depan ruangan sasori. Dia melarangku untuk masuk, dan terus menerus mendorongku pergi dari sana. Dengan kesal aku memukul pria itu sampai tergeletak tidak berdaya."

"Setelah urusanku dan penjaga selesai aku masuk, dan aku hampir saja berteriak saat melihat 2 wanita tadi tiduran tanpa mengenakan sehelai benang pun. Dan kalian pasti bingung pasti sasori ada dimana kan?" Tanya sakura dan teman sasuke mengangguk

"Sasori sedang menindih mereka, tanpa sehelai benang juga. Sasori juga terkejut karna aku datang tiba tiba. Aku heran kenapa aku tidak menangis tapi malah menatap mereka datar saat sasori mendekatiku, mencoba menjelaskan semuanya. Aku segera memotong penjelasan yang dia berikan dan berkata 'maaf telah mengganggu kegiatan menyenangkan anda sasori-sama saya pamit keluar dari ruangan' itulah kata kata yang aku lontarkan kemudian menutup pintu dengan keras dan berlari, saat hujan deras membiarkan air mata ini keluar tapi air mata ku tidak kunjung keluar. Dengan langkah gontai aku berjalan kerumahku" jeda sakura, sakura berusaha untuk tidak menangis dengan menggigit ujung bibirnya

"Dan kalian pasti bisa rasakan, bagaimana kalau orang yang kalian cintai dan kalian sayangi berselingkuh, apalagi dengan 2 wanita yang bertelanjang bulat Kalian pasti bisa rasakan bukan?" Tanya sakura menatap mereka semua

"Ya rasanya pasti menyakitkan sangat menyakitkan" ujar neji lalu menunduk

"Ya kau memang benar rasanya sangat menyakitkan, tapi masalah belum selesai sampai disitu. Saat aku pulang ke rumah aku melihat barang barang berantakan di ruang tamu dan disana ada ayah yang sedang marah marah, juga ibuku yang sedang mencoba menenangkan ayah yang mengamuk melempar semua barang. Aku bertanya kepada pelayan disana apa yang terjadi dengan ayah, dan mereka memandangku sendu lalu menjawab 'perusahaan yang tuan kizashi bangkrut, nona' katanya dan entah kenapa aku merasa itu semua kesalahanku. Jika saja aku tidak meminjamkan sasori uang pasti tidak akan seperti ini jadinya. Semua ini salahku jika saja aku tidak percaya dengan kata kata manis sasori, mungkin aku sudah bahagia bersama pria lain"

"Perusahaan ayahku benar brnar hancur, perusahaan yang dipimpinnya selama 12 tahun bangkrut. Ayah stress dan jadi tidak nafsu makan, ini semua adalah salahku. Jadi aku berusaha mencari kerja sampingan, namun semuanya sudah kelebihan karyawan. Aku bingung dan pasrah harus berbuat apa, untungnya aku mempunyai teman yang perhatian hinata, ino, temari, tenten mereka mambantuku mencari pekerjaan. Mereka juga membantuku bekerja, kami bekerja di tempat yang sama. Gaji kami juga lumayan banyak, setiap gajian mereka pasti memberikan aku uang gaji mereka. Aku menolaknya tapi mereka bersihkeras memaksaku menerima uangnya, dengan cara mengatakan 'sakura kami mohon terimalah uang ini, kami bekerja disini untuk membantumu, bukan untuk mendapatkan uang. Kami mohon ambil uang ini jangan sia siakan pengorbanan kami yang membantumu' jawab mereka dan aku juga terdiam"

"Aku juga merasa tidak enak kepada mereka, karna menolak uang ini jika aku menolak uang ini aku juga merasa seperti penghianat. Dengan hati gusar aku menerima uang yang mereka berikan, setelah aku mengambil uangnya, mereka langsung memelukku erat dan berkata 'kau memang sahabat yang baik dan penurut'  kata mereka dan aku menggeleng lalu melepaskan pelukannya dan berkata 'kalian sahabat yang lebih baik, aku beruntung kami-sama memberiku sahabat yang berhati emas, seperti kalian. Yang terpenting kalian akan menjadi sahabatku selamanya dan tidak akan pernah terlepaskan. Aku menyayangi kalian semua. Kalian bukan hanya sahabat bagiku tapi keluarga' ucapku dan mereka menangis lalu memelukku dengan erat. Berkat kerja keras ku, teman temanku juga orang tuaku, perusahaan ayah perlahan mulai bangkit dan terkenal"

"Sakura aku ingin bertanya" ucap shikamaru dan aku mengangguk

"Apa kau kenal, wanita itu?" Tanyanya dan aku terdiam

"Aku hanya mengenal satu saja" ujarku dan mereka menatapku terkejut

"Yang aku kenal dia adalah..." jedanya semakin membuat mereka penasaran

"Uzumaki karin" lirih sakura namun mereka masih bisa mendengarnya

"T-tidak mungkin maksudmu karin gadis yang selalu genit pada sasuke, dan juga orang yang pernah membullymu itu" jawab mereka terkejut

"Apa kalian tidak percaya dengan ceritaku?" Tanyaku dingin

"B-bukan itu maksud kami, tapi setiap dia berpakaian seksi kami tidak pernah melihat bercak merah dileher atau dimanapun, kulitnya juga putuh bersih" jawab naruto dan dapat anggukan dari temannya

"Cih, bodoh, kejadian itu sudah lama sekitar 5 tahun lalu, tentu saja bekas itu sudah menghilang" jawab temari jengkel

"T-tapi ka- " ucapan sei terpotobg karna bel masuk berbunyi

'Bel sialan' umpat sai dalan hati

"Sudahlah, bel pelajaran sudah berbunyi sebaiknya kita ke kelas" ucap sakura lalu bangun dari kursinya, tapi tangannya dipegang oleh naruto

"Apa kau tidak takut jika sasuke memandangmu tajam" ucapnya

"Tidak, itu salahnya sendiri karna tidak mau mendengarkan penjelasanku. Dan jika dia menatapku tajam itu berarti aku dan sasuke akan menjadi musuh. Karna siapapun yang menatapku tajam dan sudah membentakku aku anggap dia musuh" kata sakura lalu pergi dari kantin diikuti yang lain dibelakang

Sesampainya dikelas ternyata disana sudah ada sasuke yang sedang memandang ke luar jendela.

Sasuke menyadari jika ada orang yang masuk ke kelas dan itu sakura diikuti sahabatnya, sasuke memandang sajura dengan sorot tatapan kebencian juga tajam.

Sakura juga melihat sasuke bukan takut sakura malah membalas tatapan tajam sasuke, dengan tatapan benci dan muak lalu duduk ke bangkunya

'Sepertinya kita sudah menjadi musuh ya, baiklah kalau begitu akan aku tunjukan sakura yang asli. Dan tidak ada lagi sakura yang culun dan baik. mulai besok hanya ada sakura yang dingin dan jahat di depanmu' batin sakura sembati mebatap sasuke dari belakang dan menyeringai iblis

Tbc

AMAI USO (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang