"Kafein tidak baik buat kesehatan. Sebaiknya kau kurangi mengonsumsi kopi."
Jaehyun melirik Sohee sekilas kemudian kembali mengesap americano yang tinggal seteguk itu.
"Ini adalah kopi pertama yang ku minum setelah 2 minggu tidak mengonsumsi kopi." Tutur Jaehyun.
Belakangan ini Jaehyun memang jarang mengonsumsi kopi. Selain karena kafein yang ada pada kopi, Jaehyun juga lebih menyukai minuman yang fresh seperti teh hijau yang pernah dia minum saat pertemuan bisnis bersama client yang berasal dari Jepang.
Kopi yang ia konsumsi pagi ini hanya untuk menetralisir rasa kantuknya saja.
Beberapa pekan terakhir ini Jaehyun menerima tugas yang cukup merepotkan dari ayahnya.
Itu adalah jawaban atas lingkaran hitam yang ada di bawah mata Jaehyun.Kesibukan padat seperti inilah yang di benci oleh Jaehyun. Padahal baru dua bulan lebih ia menjalani tanggung jawab ini, tapi dirinya sudah di paksa untuk bekerja dan terus bekerja.
Waktu untuk tidur siang bagi Jaehyun kini hanya omong kosong.
Bisa istirahat 10 menit saja Jaehyun sudah bersyukur.
Jaehyun telah meneguk habis americano miliknya. Muffin yang Sohee berikan juga sudah habis tak bersisa.
Jaehyun menghela nafas panjang setelah melirik ke arloji miliknya.
Tidak disangka waktu istirahat yang berharga sudah lenyap. Sekarang saatnya kembali bekerja.
"Kenapa kau bekerja sekeras ini? Padahal kau bisa meminta bantuanku jika kau kesulitan." Langkah Jaehyun terhenti saat mendengar perkataan Sohee.
Jaehyun menoleh sambil tersenyum simpul. "Kau juga kan sedang sibuk. Jadi menurutku lebih baik kalau aku selesaikan sendiri saja."
Jaehyun mengambil selembar uang dari dalam dompetnya kemudian ia letakkan di bawah cangkir bekas americano miliknya.
"Lagi pula pekerjaanku juga sedikit lagi akan selesai." Lanjutnya. Sohee menghela nafas panjang.
Terkadang Sohee sedikit kesal dengan sifat Jaehyun yang seperti ini.
Dia tidak menuntut untuk di bantu dan bersikap seolah dia mampu mengatasinya, padahal nyatanya dia sangat membutuhkan bantuan.
Tapi sekalipun Sohee kesal, ia tidak bisa bertindak apapun. Ingin membantunya secara diam-diam juga tidak bisa.
"Baiklah. Kalau kau butuh bantuan, panggil aku."
Pada akhirnya Sohee hanya bisa mengucapkan kalimat tersebut.
###.
Baiklah, tinggal satu lembar kertas portofolio lagi dan tugasku akan SELESAI!!Ayo semangat, Jaehyun! Waktu untuk tidur sampai puas di akhir pekan sudah ada di depan mata!
Dengan cekatan, jari-jariku mengetik bahan yang telah terurai di atas kertas portopolio ini. Tugasku adalah menyalin semua ini dalam bentuk dokumen.
Kertas yang ku pegang ini adalah yang terakhir dari dua susun kertas setinggi jari telunjuk yang ku letakkan di rak timur sana.
Dalam waktu 1 minggu lebih aku akhirnya bisa menyelesaikannya. Yah ini lebih cepat dari yang ku perkirakan. Baguslah, artinya aku punya banyak waktu istirahat.
Aish, aku bahkan nyaris mengumpat saat terakhir kali ku lihat pantulan wajahku di cermin pagi ini.
Sangat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ballerina's Bride [Jaehyun NCT FF]
FanfictionAkan tiba saat dimana kelak, kau akan diperhadapkan dengan banyak pilihan dalam hidupmu. Pilihan-pilihan itulah yang menjadi petunjuk dalam sepak terjang kehidupanmu. Sama halnya seperti Jung Jaehyun yang dalam hidupnya, ia di perhadapkan dengan 2...