Sirat arti dalam bibir mungilmu.
Sirat arti dari gerak-gerik bacotmu.
Sirat arti dari kegelisahan jemari-jemarimu.
Sirat arti dari tiap lirikan matamu.
Sirat arti dalam langkah kakimu.
Sirat arti dalam lamunan kosongmu.
Sirat arti dalam embusan napas gelisahmu.
Sirat arti dari roman wajahmu.
Sirat arti semua kata-kata yang telah kau ucapkan untukku.
Ya, aku tahu. Saat kau datang mendekat, setiap gestur, sejuta arti hadir tersirat di dalamnya.
Sungguh lucu, ketika sebuah pertemanan yang tulus hanya sebatas memanfaatkan belaka.
Kau manusia lalai. Jangan mencoba untuk datang padaku lagi. Aku, bukanlah sahayamu.
Sekalipun tak mengerti akan maksud sandiwara bodohmu ini, kawan.
Jadi, selamat tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mind
PoetrySetumpuk kata yang mengalir deras dalam pikiran. Setumpuk kata yang terpendam dalam-dalam. Setumpuk kata dari kalbu yang berkesah. Keresahan penulis yang mencoba mencurahkannya dalam karangan tulis. Penganalogian kepada para pembaca. Jangan sekalipu...