Heartwork : 💜 Part Four

17 2 0
                                    


***

Sedari tadi Rivo tak berhenti menatap Linka yang sedang mengobati keningnya yang memang sedikit berdarah dan terlihat membiru itu.

Awalnya gadis di hadapannya ini ingin mengabaikan dirinya, tapi Rivo segera  mencegah dengan meminta pertanggung jawaban atas keningnya yang menjadi korban, setelah sedikit memaksa akhirnya Linka mau menuruti nya.

"Bisa gak, gak usah senyam-senyum gitu? " Linka berkata sambil melotot ke arah Rivo, sedangkan Rivo malah makin menampakkan senyumannya dan terlihat jelas lesung pipi yang makin membuatnya terlihat tampan, oh tidak sekarang ia malah memamerkan sederetan gigi putihnya. 

Linka memutar bola mata nya malas, lalu dengan sengaja ia menekan jidat Rivo yang sedang ia obati

"Awww!! Sakit sayang"

Rivo lalu mengusap keningnya pelan, gadis itu makin jengah dengan tingkah laku Rivo "kalau jidat aku makin biru, aku masuk rumah sakit, gamau tau yang jadi suster untuk ngerawat aku harus kamu ya"

"Eh apaan enak ajaa, gak! gue gamau!" Ketus Linka lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah luar kelas

Ya, Linka memang sering membawa handsaplast dan minyak kayu putih dalam tas nya, untuk berjaga-jaga jika ia terluka atau ada orang lain yang membutuhkannya. Alhasil akhirnya barang bawaannya berguna juga, tapi sayang nya itu tidak bisa mengobati gangguan di otak laki-laki di sampingnya itu

Dalam hatinya sebenarnya Rivo heran, ini sudah ketiga kali nya ia mendapat penolakan dari gadis ini, jika banyak gadis di luar sana yang memuja nya dan ingin mendapat kesempatan bisa dekat dengan dirinya tapi justru dengan gadis ini ia mendapat sebuah penolakan. Catat Penolakan!

"Ya kan kamu yang bikin jidat aku memar, jadi kamu harus tanggung jawab gimanapun caranya dong, babe"

" No way ! udah sana, jidat lo udah gue obatin. Dan ini bangku gue, mending lo pergi gih!" Linka mendorong bahu Rivo agar beranjak dari tempat nya sekarang, tapi tidak ada pergerakkan sedikit pun dari Rivo

Rivo terkekeh " kamu lemah banget sih tenaganya hehehe" lalu ia menyeringai " btw, tadi kamu bilang apa ? Bangku kamu ? I'm sorry babe, this is mychairs. Dan itu artinya kita satu bangku"

Gadis itu membulatkan mata nya sempurna bahkan ia sempat menahan napas nya

"No God, cobaan apalagi ini, cowok nyebelin ini teman sebangku aku!!! " Jeritnya dalam hati

"Kemaren sih gak boleh ada yang dudukin tempat ini selain aku, tapi kalau kamu yang disini yaudah gapapa aku ikhlas " dan senyum lebar nya terlihat lagi menghias wajah tampannya itu

"Gue mau pindah aja"

"Silahkan, tapi aku ingatin sama kamu di kelas ini semua bangku udah penuh dan tempat ini yang tersisa" jelas Rivo dan masih memamerkan senyumannya

"Tapi awal gue datang, bangku ini kosong!" geram Linka lalu ia menjetikan jarinya "oh gue tau! Lo ngaku-ngaku kan ?!"

"Gak percayaan banget sih kamu, ini tu, bangku aku, Singgasananya seorang Rivo Alterio Javas. Semua anak di kelas juga tau"

Gadis itu menghela napas kasar, bahkan ia terlihat sedang memijit pelipis nya sekarang "Yaudah terserah!"

Rivo tersenyum penuh kemenangan saat ini, tunggu berarti gadis di sampingnya ini adalah anak baru yang di ceritakan Alwin tadi pagi, Alwin memang tidak berbohong gadis ini memang sangat cantik, dan manis. Sekarang mereka menjadi teman sebangku, Yeah! Penta lucky.

"Baik-baik yaa, jadi pendampingnya Rivo di singgasana ini" Ucap Rivo sambil mengedipkan matanya satu, sedangkan Linka meringis ngeri mendengar ucapan pria itu.

****

Saat ini seluruh murid XI Ips-C sedang berada di outdoor, karena bu Retno guru seni budaya memberi tugas praktek melukis bebas dan mereka di perbolehkan untuk mencari inspirasi nya di luar kelas. Terlihat Rivo, Alwin dan Galen sedang asik bercanda bersama beberapa siswa lainnya.

"Lo semua harus tau, si Alwin kalau udah tidur, ih jorok banget kadang nih ya dia bisa ngigo nyium ketek nya sendiri hahaha" Rivo bercerita sambil tertawa memegangi perutnya, teman-temannya pun ikut tertawa, padahal bukan cerita Rivo yang lucu melainkan mereka menertawakan Rivo yang begitu lepas nya tertawa sampai ia tidak mengkondisikan dirinya.

"Terus aja terus, hina aja gue" cibir Alwin matanya melirik Rivo malas, wajah nya pun kini ia tekuk

Galen yang melihat kelakuan kedua sahabatnya itu hanya terkekeh, dan menggelengkan kepalanya kecil, lalu matanya tak sengaja menatap ke arah tiga orang gadis yang tengah duduk di atas rumput hijau, dan di naungi pohon yang rindang

Kedua orang gadis tampak asik bercerita sambil menunjuk ke arah ponsel, sedangkan satu nya tampak sibuk dengan kertas dan peralatan lukis lainnya.

"Woii!! Bengong aja kesambet baru nyaho!" Tegur Nevar pria yang menjabat sebagai ketua kelas. Galen tersentak, dan artinya memang ia tengah melamun tadi "Ngeliatin siapa sih ?" tanya Nevar lagi, lalu matanya mengikuti arah pandang Galen setelah itu ia mengangguk mengerti dan tersenyum geli

"Apaan lo! Senyum lo itu menjijikan, gue tau ya apa yang ada di otak lo" ucap Galen datar lalu menoyor kepala Nevar , sedangkan Nevar tidak marah ataupun membalas ia malah tertawa renyah saat ini

Lalu pembicaraan mereka berdua teralihkan saat melihat Rivo yang beranjak dari posisi nya, " mau kemana lo ?" tanya Galen bukannya menjawab pertanyaan Galen pria itu malah tersenyum tidak jelas sambil terus melanjutkan langkahnya

Teman-temannya terus memperhatikan langkah Rivo sampai akhirnya mereka melihat Rivo berhenti tepat di depan murid baru itu, beberapa siswi di kelas mereka pun sampai menjerit

"Aaaww Rivo... mau kali di samperin kayak gitu"

"Ihh Rivo samperin gue aja dong"

"Linka beruntung banget!!!!"

***

Linka yang tadi nya fokus pada aktivitasnya seketika terhenti, karena suara keributan yang ia dengar. Ia mendongak berniat untuk melihat apa yang sedang terjadi, dan ia hampir memekik bahkan hendak melempar pensil yang tengah di pegangnya. Bagaimana tidak, sekarang wajahnya dan Rivo berada di posisi yang hanya satu jengkal

"Ih! Ngapain sih lo ?! Mau mesum ya?!" Teriak gadis itu lalu memundurkan kepala nya

"Mau kenalan sama bidadari"

"Gak ada! Udah sana jauh-jauh!" Linka terlihat geram saat ini, rasanya gadis itu sangat ingin mencakar wajah Rivo yang terlihat menjengkelkan

"Aku baru tau, bidadari bisa marah, dan kalau marah malah makin cantik"

Deg.

TBC

Duhh Rivo bisa aja gombal nya yaa wkwk

Siapa yang baper ??

Author nya aja di gombalin yaa Rivo 😁😂

Voment yaa guyss 😘😘😘

Salam hangat, sirinyo_ 💜

HEARTWORKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang