4. What the?

49 4 14
                                    

*Tik tok tik tok

Dentuman pulpen pak kepala sekolah yang beradu dengan meja kayu hitam itu mengiringi suasana ruang kepala sekolah yang tegang itu.

"Bagaimana pak?". Tanya Bu Rely memecah keheningan.
" Saya rasa ini sangat penting. Namun saya masih harus mempertimbangkannya". Jawab Pak kepala sekolah yang berkepala pelontos itu.
"Saya rasa tidak perlu dipertimbangkan lagi pak. Ini semua sudah nyata. Nabila mempunyai bakat yang tidak dimiliki oleh siswa lainnya. Dan bakat ini sangat sayang jika dibiarkan begitu saja". Kata Bu Rely Membujuk Pak Kepala sekolah. Namun Pak Kepala sekolah masih diam saja seakan - akan sedang berpikir.
" Graduation sudah dekat pak. Kita perlu orang untuk mendekor ruangan serta acaranya. Dari pada kita mencari orang luar, lebih baik kita mencari dari dalam sekolah saja. Dan orang itu sudah ada di depan mata". Jelas Bu Rely untuk kesekian kalinya.

Sementara Bu Rely dan Pak Kepala sekolah berunding, Nabila hanya diam, melamun, melamun, dan diam.

Nabila's POV

Aduhhh, mereka pada ngomong apaan aja sihh. Lama banget. Gatau apa gue laperr banget ajg. Lama-lama gue jadi mumi idup dah disini. Bosen.
_________

Author POV

"Baiklah, saya memutuskan. Nabila akan menjadi panitia acara dan staf dekor dalam acara Graduation kelas 12". Akhirnya Pak kepala sekolah angkat bicara.
" Nah, begitu dong Pak. Nak Nabila, mulai sekarang kamu pikirkan design acara sekaligus ruangannya ya. Ibu berikan tanggung jawab ini kepada kamu sepenuhnya". Kata Bu Rely

"Baik bu. Saya akan berusaha". Jawab Nabila singkat.
~~~
Dan akhirnya, Nabila pun diperbolehkan keluar dari ruangan itu. Dengan rasa lega, Nabila berjalan menuju kelas. Yang ia tahu, saat ini kelas pasti sedang dalam jam pelajaran. Dan dia harus berusaha agar tidak dicurigai bolos dari kelas.

*Tok tok tok

" Permisi Bu, maaf saya terlambat". Tutur Nabila sopan.
" Kemana saja kamu Nabila?, kenapa baru datang?". Jawab Bu Mira dengan nada sedikit tinggi.

"Bolos pasti buuuu". Celetuk Arga
" Iya buuu!, pasti dia ke kantin tuh ahahahah". Alex ikut - ikutan memanaskan suasana.
"Sudah sudah diam!". Bu Mira membentak.
" Nabila, coba jelaskan. Kenapa kamu terlambat?". Bu Mira bertanya, kali ini dengan nada yang sedikit lebih rendah.
" Saya dipanggil ke ruang kepala sekolah oleh Bu Rely, bu. Saya ditunjuk menjadi panitia acara dan staf dekor acara graduation bu". Tutur Nabila.
"Ohhh, baiklah. Silahkan duduk".
" Baik bu,".

*

**


*Persamaan linear satu dengan dua DIUJI!! 2x - 3y = 20 ~~

Sepanjang masa, pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat, sangat, sangat, sangat, sangat membosankan. Bu Trija, guru matematika itu menerangkan rumus dengan cara yang hanya ia sendiri yang mengerti. Kadang, rumus yang ia berikan hanya setengah dan itu membuat kami harus mencari rumus itu di internet.
Satu - satunya murid yang menjadi kebanggaan Bu Trija adalah Nayana. Yaa, mungkin karena Naya itu pintar.
Kali ini, bu Trija tengah menerangkan rumus. Dengan ciri khasnya, di akhir kata dia selalu menambahkan kata "diuji".

-Baik anak - anak! Silahkan diuji sendiri!-

Bu Trija menegaskan kami untuk menjawab tugas yang ia berikan. Sementara kami hanya mengiyakan.

Shelvia's POV
Gila ni guru. Ngasi soal tulisannya rapet amat kaya pager sekolah. Lama - lama plus minus dah mata gue🙁

Nayana's POV
Jangan kasi kendor dahh ni soal ahahahahhh😼

Devyra's POV
Gue ga boleh kalah dari Naya kali ini. Gue harus lebih cepet dari dia 😏.

Youla's POV
Ahhh, gampang ni mah😆.

Nabila's POV
Ni apaan lagi njengg. Itu badan nutupin dari tadi. Ga liat gue rumusnya gilaa. Gimana nihh

***

Author POV


~akhirnya istirahat pun tiba~

*Aduhhhh

"Eh ni yang ngelemparin gue kertas siapa hah?! Sini lo lawan gue anjing !". Shelvia berteriak di kantin sampai - sampai semua mata tertuju ke meja tempat ia dan teman - temannya biasa berkumpul.
" E aduhhh. Maaf, sengaja nihh ahahahahhhh". Sahut anak laki - laki yang tengil itu sambil tertawa terbahak - bahak bersama gengnya.

Anak laki - laki itu bernama Dylan.
~Dylan Adhi Saputra.
Lan.
Anak kelas sebelah.
Tengil, iseng, nyebelin, & sejenisnya.
Rada ganteng dikit.
Kalau senyum, bisa bikin cewe melelh kaya keju mozarella.
~
"Gila ya lo". Shelvia kembali berteriak. Kali ini sambil mengayunkan tangannya ke pipi Dylan. Dannnnnnn.... Hap! Ga kena!!!. Tangan Shelvia justru ditangkap oleh Dylan. Dan dengan ekspresi tengilnya, dengan sikap sok romantisme, dia menempelkan tangan Shelvia di dadanya. Mulut Shelvia menganga. Tubuhnya membatu. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Namun, saat ini dia benar - benar mengalami gejolak perasaan yang luar biasa!

Our Love JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang