Bagian 5

3.3K 112 5
                                    

HALUU.. PARA READER'S !!! 🖐
KANGEN GAK SAMA CERITA INI?
YANG PASTI KANGEN DONGG...!
INI NIH AUTHOR UPDATE.IN BUAT KALIAN 😘😘😘😘😘
























Setelah 15 menit menunggu seorang wanita parubaya yg disebut pria ibuk tadi pun datang. Beliau adalah Aminah Al Habsy, istri Muhammad Faqih Al Habsy pengasuh ponpes babussalam.

" Silahkan duduk ." Ucap Aminah kepada mereka, mereka pun melaksanakan perintah beliau.

" Ngapunten, ini buk Tifa dan Zahra ." Ustadzah Iza

" Iya, langsung saja. saya sudah dengar apa yg kalian lakukan beberapa bulan ini, kalian keluar tanpa izin bener ? ." Aminah.

" Enjjeh ibuk.. Ngapunten ." Ucap Zahra dan Tifa sembari menundukan kepala tanda menyesal.

" Kenapa kalian keluar tanpa izin?. " Aminah.

Tifa dan zahrah diam dg seribu tingkah.

" Kenapa kalian keluar tanpa izin? ." Tanya Aminah lagi.

" Ka..ka.. mi belum bisa beradaptasi dg pesantren ini buk. " Jawab Zahrah dg takut.

" Samean tau gak kalian ini salah ? , kasian orang tua kalian bayar mahal-mahal supaya samean ini pintar. Tapi yg samean - samean lakukam malah kabur-kaburan. Samean gak kasian sama orang tua samean ? ." Aminah.

" Kami menyesal buk, kami janji tidak akan mengulangi lagi ." Ucap Zahrah dan Tifa bebarengan.

" janji? Saya pegang omongan samean - samean ." Ucap aminah yg dibalas anggukan Tifa dan zahra.

" Sudah.. Samean - samean sekarang silahkan lanjutkan aktivitas masing-masing. Masalah ini saya serahkan sama sampean Ustadzah. " Ucap Aminah

" Enggeh buk ." Balas Ustadzah Iza sembari anggukan.

" Yaudah kami permisi dulu buk, Assalamu'alaikum" Ucap Ustadzah Iza, Tifa dan Zahra seraya meninggalkan rumah itu.















Di depan Ndalem.

" Tifa, Zahrah sekarang juga kalian ikut saya kekantor . " Ustadzah Iza.

" Enggeh, Ustadzah ." Ucap Zahra dan Tifa. Merekapun akhirnya berjalan menuju kekantor pondok putri.












" Silahkan duduk ." Ucap Ustadzah Iza pada tifa dan zahra yg kini didalam kantor.

"Begini kaliankan sudah kabur-kabur an. Dan selama ini cuma saya peringatkan saja, tapi kok malah terus-terusan?. " Ustadzah Iza

" Berhubung ibuk menyerahkan masalah ini kepada saya, sekarang saya kembalikan lagi sama kalian sebab kalian juga yg akan melakukan. Kalian mau dihukum apa?. " Lanjut ustadzah iza.

" Kami nurut enaknya ustadzah iza aja. " Tifa.

" Yaudah kalo begitu, untuk mempertanggung jawabkan masalah ini. Kalian saya takzir 2 minggu berturut-turut membersihkan taman, diwaktu Ngaji Magrib.
Dan kalian harus berdiri didepan kantor dg membawa tulisan Saya berjanji tidak akan kabur - kabur an lagi. Urusan perizinan Madin biar saya yg urus. Saya berharap kalian menyesal dan tidak akan mengulangi lagi. Paham..! ." Ustadzah iza.

" Enggeh ustadzah, kami paham. Yaudah ustadzah kami permisi dulu. Assalamu'alaikum . " Ucap Tifa dan Zahra.

" Wa'alaikumussalam ." Ustadzah Iza.







Jama'ah sholat magrib pun telah usai, seluruh santri sibuk bersiap untuk Ngaji Magrib. Begitupun dg tifa dan zahra yg sibuk dg menulis tulisan yg disuruh Ustadzah Iza tadi.


Kringg...

Bunyi bel pun berbunyi menandakan seluruh santri harus berangkat menuju kelas diniyahnya masing-masing.

" Assalamu'alaikum ustadzah ." ucap Tifa, Zahra
"Wa'alaikumussalam.. Gimana sudah siap? ." Ustadzah Iza

"Insyaaallah siap. " Tifa, Zahra

"Alhamdulillah.. Kalian berdiri disini sampai jama'ah isya' akan dimulai. " Ustadzah Iza.

"Enggeh Ustadzah.. " Tifa , Zahra.









Satu jam pun sudah Tifa dan Zahra berdiri didepan kantor.
Kini tiba saatnya para santri kembali kekamar dari Ngaji Magrib.

" Ehh liat tuh mereka berdua kasian bnget yaa . "

" iya kasian "

" Tapi siapa suruh kabur-kaburan, sekarang nanggung akibatkan ."
" Ehh liat tuh pasti mereka malu bnget yahh.. "
" Iya, ih kalo q jadi dia udah q buang muka q malulah hhhhh .. "
" hhhh.. ''

" mereka tuh gak kasian apa ortu mereka. Iihh.. Amit-amit deh ."



Banyak komentar yg datang pada Tifa dan Zahra. Mereka hanya bisa menundukkan kepala dan beristigfar.


"Allahu akbar.. Allahu akbar.. "

Adzan isya'pun berkumandang.

" Alhamdulillah.. " Ucap syukur Tifa.

" Semua ini gara-gara luh fa, gara-gara luh gua ditakzir, gara-gara luh gua dihina, gua benci luh fa gua benci luh ." Ucap Zahra dan langsung berlari meninggalkam Tifa yg mematung mendengarkan ucapan Zahra.

Jam sudah menunjukan pukul 23:00 . Namun Tifa masih terlihat duduk bersender diranjangnya. Dia masih terfikirkan ucapan Zahra tadi, tetesan air mata tak berhenti keluar dari mata Tifa yg sekarang bengap.

" Hooahh.. Loh tifa kamu belum tidur. " Ucap Syifa seraya bangun dari ranjangnya.

Tak ada jawaban hanya isak tangislah yang terdengar.

"Astagfirullah... Kamu kenapa fa? Cerita fa sama aku. Kenapa kamu abis takziran itu diam termenung, sekarang malah nangis. Udah kamu jangan dengerin omongan mereka, mereka emang gk bisa jaga omongan . " Syifa.

" A.. a.. aku.. E.. e.. emang gak peduli sama mereka. " Ucap Tifa dengan terputus-putus karna tangisnya.

" Terus kamu kenapa fa? Cerita fa sama aku " Syifa.

"Za.. Zahra benci sama aku, aku udah buat dia ditakzir, aku udah buat dia dihina banyak orang. Aku udah nyakitin dia.. Huwaaa.. " Tifa

Semakin kencang tangisan tifa.

Syifapun langsung menarik tifa dalam pelukannya .

" Kamu jangan berfikir begitu fa, kamu gak bisa disalahin sendiri. Kan kalian berdua yg lakuin sama-sama. Jadi. Sudah tanggung jawab kalian berdua. Kalo Zahra benci sama kamu biarin aja. Kan kamu masih punya q, kamu juga masih punya temen yang mau nerima kamu setulus hati. " Syifa

" Udah fa diem.. Jangan nangis mulu, sia-sia air mata kamu nangisin temen kayak gitu. Padahal yg ngajak juga dia. Udah.. Cup.. Cup.. " Lanjut Syifa dengan mengelus Tifa.

"Kamu janjikan mau jadi temen yang tulus buat aku. " Ucap Tifa dg melepaskan pelukan

"Iyaa.. Insyaaallah.. Aku akan jadi temen yang tulus buat kamu . " Syifa

" Makasih yaa.. " Tifa

Dan akhirnya merekapun berpelukan lagi.

"ohh... So sweett.. " Ilma.

" Eh loh Ilma kamu kapan bangunnya? Syifa seraya melepas pelukan.
" Pas Tifa jerit tadi ." Ilma

"Hehehe.. Maaf yaa.. Udah nganggu tidur kamu. " Ucap Tifa dg menunjukan giginya.

"Iya iya gak papa. Yaudah tidur yukk udah malem" Ilma.

"Iyaiya" Syifa.

" Meet tidur.. " Tifa

" Meet tidur juga ." Ucap syifa dan Ilma.

















































Huhhhh... Alhamdulillah... Akhirnya update juga 😊. Inspirasi ilang bae jadi ditunda trus, Ngapunten.. 🙏
Maaf ceritanya kurang greget 😀. Vote dan komen yaa.. Buat referensi 😄. Makasih yang udah baca... 🤗
Jangan lupa follow ig aku.. Biar deket sama aku @anggirozalia_ makasih 😘😘😘

Kisah Santri Di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang