6 (Gaje Part)

279 38 55
                                    

Cek mulmed y. Ada mansay aku disitu ceye😆 lagunya ga nyambung sama chap ini tapi, aku suka dengerinnya😂

Mian, aku baru update sekarang... aku lagi UAS soalnya.

Btw ini chap tergadanta di TUP 😂😂

***

"Dek, kamu nggak sarapan dulu?" tanya seorang wanita separuh baya yang masih terlihat cantik meski hanya mengenakan daster dan celemek di lehernya. Dia Alessia-Bunda Alanna.

"Nggak usah Bun, Anna udah telat nih.. Anna pergi dulu ya, Bun. Assalamualaikum." Alanna menyalim tangan bundanya dan langsung pergi keluar rumah.

"Waalaikumsalam," jawab Alessia tersenyum manis sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya itu.

Alanna keluar memakai sepatunya dengan buru-buru. Setelah selesai Alanna melihat jam tangannya lalu berdecak dan berulang kali menghentakan kakinya kesal dan berjalan mondar-mandir. Alessia yang masih melihat putrinya berada di luar rumah segera menghampirinya.

"Dek, kenapa belum berangkat?" Tanya Alessia dengan nada ke-ibuannya.

"Bang Andra mana sih, Bun? Anna udah telat ini." Mendengar itu Alessia segera masuk ke dalam, "Tunggu, ya. Biar Bunda panggil." Tapi, sebelum Alessia kembali masuk ke rumahnya, orang yang dicari sudah datang.

"Nah itu dia. Bang, kamu antar adek kamu dulu, ya sebelum ke kampus. Bunda mau lanjut masak dulu," ucap Alessia sambil menepuk bahu Andra pelan dan kembali masuk untuk masak.

Cowok berbaju putih betubuh jangkung dengan rambut coklat itu berjalan ke arah Alanna, dia Aliandra-kakak Alanna. Wajah Andra memang nggak mirip sama Alanna. Karena dia lebih mirip ke ayahnya yang orang Korea, sedangkan Alanna mirip sama bundanya.

"Apaan?" tanya Andra ketus sambil menyilangkan tangannya di dada dengan muka songongnya. Minta dicium tau ga-_-

"Antarin gue, bang elah.. Bunda tadi kan udah bilang"

"Maap-maap ni ya dek, gua bukannya nggak mau ngantarin lu. Tapi--

"Iya, gua tau. Makanya cariin gua taksi gitu kek, ojek atau apa," potong Alanna sebelum Andra kembali bersuara.

"Lu kan ada hape, dek.. pesen sendiri lah. Manja bat sih jadi cewek," cibir Andra.

"Bukannya gua manja nih ya, tapi kuota gue lagi SEKARAT ABANG AN KU SAYANG!!!"

Nggak sih sebenernya hehe 😅 cuma biar kuota gua aman aja gitu😏

"KAGAK PERLU MUNCRAT JUGA KALI!!! LU KAN BISA PESEN DI DALAM. WIFI BARU KEMAREN GUA BAYAR," balas Andra tak kalah toa.

"Gua udah telat ini, bang.... tolong lah sekali ini aja antarin gua. Ya ya ya? Gua juga udah pake sepatu ini, nggak mungkin gua ke dalam lagi. Ntar Bunda ngomel-ngomel lagi ke gua." Anna memelas dengan puppy eyes nya, Andra memutar bola matanya jengah.

Alasan macam apa itu ya lord.... tapi, gapapa lah :)

"Alah lu mah kalo ada perlu doang manggil gua abang. Pliss deh, dek. Gua nggak bisa.. lu tau sendiri lah kan cewek gua kalo udah ngambek kaya apa. Ancurrr dunia dek, ancur. Gempa dimana-mana, gunung meletus, banjir bandang, angin topan, tanah--

Iya sih. Males bat gua manggil dia abang. Tuh kan.. tuh kan!! Kenapa sih ini anoa setiap pagi alasannya itu muluuuu..... bosen gua lama-lama😑

"Bisa nggak sih tu mulut nggak ngomong ituuuu mulu tiap hari.. sampe hapal gua tau nggak? Ya udah deh, kalo lo nggak bisa. Pergi aja sana sama cewek lu. Punya abang kok gini amat yak?" Alanna berjalan meninggalkan abangnya yang masih diam di tempat.

The Untouchable PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang