"Lo emang siapa hah? Hanya murid bandel gak tahu aturan." gadis itu memberanikan diri untuk membalas ucapan cowok yang sekarang berjalan mendekatinya itu.
Cowok itu berhenti. Menatap tajam ke arah mata gadis itu. Kemudian cowok itu terkekeh.
"Jangan menilai orang dari apa yang lo lihat." ucap cowok itu. Nada suaranya berubah menjadi dingin seketika.
"Benarkan? Lo hanya cowok yang gak tahu aturan. Gak pernah di didik lo sama keluarga lo. Cowok urakan." ucap gadis itu dengan nada suara tinggi.
Seketika mata cowok itu menatap sangat tajam ke arah gadis itu. Berjalan mendekati gadis itu dengan penuh amarah. Gadis itu tak bisa bergerak. Tubuhnya kaku layaknya patung.
"Lo jangan pernah sebut kata keluarga di depan gue. Atau lo ingin hidup lo tak tenang." bisik cowok itu tepat di samping telinga gadis itu. Dan pergi meninggalkannya.
Entah mengapa Dira mematung. Tubuhnya serasa kaku dan sulit tuk digerakan. Matanya menatap lurus ke depan. Dan kesadarannya kembali ketika suara teman-teman cowok itu terdengar.
"Lo jangan berurusan dengan Rean. Lo bakal tahu akibatnya." ucap salah satu teman cowok tadi.
"Kalian gak bisa pergi. Kalian harus ikut gue." ucap Dira tegas lalu berbalik.
"Dan lo cowok urakan. Lo juga harus ikut gue ke ruang BK." lanjut Dira sambil menatap Rean.
"Kalau gue gak mau." jawab Rean saat berbalik menatap gadis itu.
"Lo, kalian harus ikut gue ke BK tanpa terkecuali." ucap gadis itu lalu mengambil ponselnya yang berada di saku jas dan menghubungi seseorang.
"Halo No. Lo udah beres?" ucap Dira kepada seseorang di telefon.
"Udah Ra."
"Ke atap sekarang. Gue nemuin cowok - cowok urakan. Gue butuh bantuan lo." ucap Dira sambil menatap mereka berempat.
"Oke. Otw ke sana."
Tak lama kemudian seseorang yang ditelefon Dira tadi datang.
"Oh ternyata memanggil si Ketua OSIS." ucap Rean sambil melipat tangannya di depan dada.
"Jadi kalian lagi." ucap Keano si Ketua OSIS SMA Rajawali itu ketika melihat siapa cowok yang dimaksud Dira.
"Lagi?" tanya Dira.
"Lo gak kenal mereka Ra?" tanya Keano. Dan Dira pun menggelengkan kepalanya.
"Hahaha." tawa Kenzo teman Rean itu pun pecah.
"Lo kudet atau apa sih?" tanya Leon.
"Jadi lo gak kenal siapa kita?" tanya Rean.
"Lo benar-benar kudet." ucap Afran sambil menggelengkan kepala.
"Bukannya gue kudet. Tapi buat apa gue kenal sama kalian cowok-cowok urakan tak tahu aturan." balas Dira kesal.
"Sudah-sudah. Kalian berempat ke ruang BK sekarang tanpa bantahan." ucap Keano tegas. Lalu dengan terpaksa mereka mengikuti Keano dan Dira ke ruang BK.
Sesampainya di ruang di ruang BK, Bu Andien guru BK itu langsung memasang wajah galaknya ketika melihat Rean dan teman-temannya.
"Kamu lagi Rean. Gak ada kapoknya ya kamu." ucap Bu Andien garang.
"Biar Bu Andien gak kangen kita makanya kita bandel." celetuk Kenzo.
"Kalian mau dihukum apa lagi? Hukuman apapun sepertinya gak ada efeknya buat kalian. Poin kalian juga sudah banyak. Terutama kamu Rean." omel Bu Andien.
"Makanya jangan hukum kita Bu." ucap Rean.
"Rean saya bilangin ke--" "Terserah Bu Andien yang terhormat menghukum saya apa. Tapi jangan membahas yang itu." potong Rean dengan nada tak suka.
"Hormat di bawah tiang bendera sampai istirahat kedua." ucap Bu Andien sambil memijat kepalanya.
"Tapi Bu. Mereka bukan hanya membolos." ucap Dira tak terima dengan hukuman yang diberikan Bu Andien kepada keempat cowok itu.
Rean menatap tajam ke arah gadis itu. Namun, bukannya Dira takut justru ia membalas tatapan tajam ke arah Rean.
"Maksud kamu Ra?" tanya Bu Andien.
"Mereka tak hanya membolos Bu, tapi juga merokok." balas Dira sambil melirik ke arah mereka berempat.
"Apa? Rean, Leon, Afran, Kenzo, kalian merokok di sekolah lagi. Saya sudah peringatkan berkali-kali. Sebenarnya kalian mendengarkan atau tidak hah?" ucap Bu Andien memarahi mereka berempat.
"Saya gak tahu bagaimana lagi memberitahu kalian. Sekarang kalian hormat di bawah tiang bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan saya akan menghubungi orang tua kalian lagi." Lanjut Bu Andien.
"Kalian ikut gue ke tiang bendera sekarang." ucap Keano menatap satu persatu cowok-cowok itu.
"Gue balik ke kelas ya No." ucap gadis itu lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh Keano.
Gadis itu lalu berjalan menunu kelasnya yang berada di lantai 2 sedangkan tadi ruang BK itu berasa di lantai 1. Sehingga kini ia harus melewati anak tangga sampai di kelasnya.
Sesampainya di atas ia melihat ke bawah. Tepatnya di lapangan upacara itu. Matanya melihat ke arah cowok berempat yang kini hormat di bawah tiang bendera.
"Eh Ra lo lama amat tugasnya." ucap seseorang sambil menepuk pundak gadis itu. Membuat gadis itu kaget.
"Keysha lo ngagetin tauk." ucap Dira.
"Lo ngelamun ya? Ngelamunin apa sih?" tanya Keysha penasaran.
"Gak. Gue gak melamun." bantah Dira.
"Terus kenapa kaget?"
"Lo kenal mereka gak?" tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan. Tangannya menunjuk ke arah Rean dan teman - temannya yang sedang di hukum itu. Mata Keysha pun mengikuti teluntuk Dira yang menunjuk ke lapangan upacara.
"Rean dan teman-temannya. Siapa sih yang gak kenal mereka." ucap Keysha sambil terkekeh.
"Atau jangan-jangan lo gak kenal mereka?" lanjut Keysha sambil menatap Dira. Dan Dira pun menggelengkan kepalanya.
"Baru tahu tadi." ucap Dira.
"Sumpah lo. Demi apa? OMG Andira lo kemana aja selama ini?" ucap Keysha sangat terkejut.
"Lo berlebihan Sha." balas Dira kesal.
"Beneran lo gak kenal Rean dan kawan-kawannya itu?" tanya Keysha yang masih tak percaya pada sahabatnya itu.
"Gak lah buat apa gue harus kenal mereka. Gak ada untungnya kenal sama cowok urakan seperti mereka. Kalau urakan itu tahu tempat." jawab Dira kesal.
"Lo terlalu sibuk ngurusin organisasi tertib lo dan buku-buku lo sampai gak tahu dunia luar. Rean lo gak kenal? Cowok most wanted si kapten basket di SMA Rajawali meskipun dia bad boy. Lo kan wakil ketua OSIS masa gak kenal dia." ucap sahabat Dira itu panjang lebar.
"Di sekolah itu memang harus tertib Sha. Ada aturannya gak boleh dilanggar. Gue gak bagian cowok ya. Itu bagiannya Keano. Jadi gue gak berurusan sama cowok-cowok bandel itu."
"Eh tapi lucu deh Ra. Kalau seumpama lo sama salah satu dari mereka. Atau sama Rean aja deh. Kan lucu good girl dan bad boy." ucap Keysha sambil terkekeh.
"Ogah, Sha. Stop deh lo kebanyakan baca cerita fiksi tingkat khayal lo semakin tinggi." balas Dira kesal.
"Kayak lo gak aja Ra. Itu novel sebanyak itu tuh di tas lo punya siapa kalau gak punya lo."
"Udah istirahat nih kantin yuk." ucap Dira saat mendengar suara bel istirahat pertama untuk mengalihkan pembicaraan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Girl [Sudah Terbit, Tersedia Di Shopee]
Teen Fiction[ Sebagian part yang belum dihapus tersebut belum direvisi ] #7 dalam teenfiction dari 103 ribu cerita (25/04/2019) #52 dalam Teenfiction dari 28,7 ribu cerita (30/01/2019) #51 dalam cinta dari 31,1 ribu cerita (1/12/2018) #1 dalam teenlit (05/08/20...