Saat Rindu Tiba

54 0 0
                                    

Hari sabtu tidak dibuang percuma oleh Rendi,mempersiapkan diri bersama kepercayaan yang tinggi dan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya untuk datang kerumah Tsara kali ini,misinya hanya satu "Untuk ngedate dengan Tsara sore ini".
"Hari ini harus bisa ngajak dia keluar"
Ucap Rendi saat berhadapan dengan dirinya di depan kaca.
Dia pun mengambi jaket levisnya dan menuju motornya,tidak lupa sedikit minyak wangi di teteskan ke bajunya saat berjalan.
"Rendi mau kemana kamu nak?" Tanya Bunda.
"Mau kerumah Tsara Bunda" Jawab Rendi.
"Oh jadi namanya Tsara,bawa lah kesini Bunda ingin kenal" Kata Bunda.
"Siap Bunda,yaudah aku berangkat dulu,Assalamualikum" Kata Rendi dan berjalan meninggalkan Bunda yang sedang sibuk membersihkan ruang tengah.
Derungan motor Rendi membuka kesunyian jalan raya pada saat itu,Bersama angin dan senja sore kota jakarta pada saat itu Dia mengingat kejadian kemarin lalu ada rindu yang muncul,langsung saja di tambah kecepatannya supaya tidak lama menahan rindu diatas motornya bisa gila nanti dia.


*****

Akhirnya Rendi sampai di halaman Tsara,langsung dia mengetuk pintu rumah,
"Assalamualikum,Misi!" Ucap Rendi.
"Iyaaaa walaikumsallam" Jawab seseorang dari dalam rumah.
Dan ternyata yang menjawab langsung Tsara sendiri,terkejut Dia saat mengetahui ternyata itu Rendi.
"Kamu,kamu ngapain ke sini. Rapih banget lagi. Tumben" Ucap Tsara.
"Gapapa,sekali-sekali saya ingin diliat kamu Rapih biar kamu suka sama saya hehe" Jawab Rendi yang ngelantur.
"Yehh gombal" Jawab Tsara.
"Gaboleh masuk nih,apa mau langsung pergi keluar ?" Ucap Rendi.
"Eh iya masuk sini,Sebentar! Maksudnya pergi keluar ?" Tanya Tsara karna heran.
"Iyaudah masuk dulu deh,mau ketemu Tante" Jawab Rendi.
"Yaudah masuk atuh,Mah ada Rendi nih" Ucap Tsara dan memanggil Mamahnya.
Rendi pun masuk dan duduk disalah satu sofa yang tersedia diruangan itu,
"Ohh ada Nak Rendi" Ucap Mamahnya Tsara.
"Iya Tante" Ucap Rendi dengan spontan berdiri dan bersaliman dengan Mamahnya Tsara.
"Rendi mau minum apa ? Biar Tante bikinin nih hehe" Ucap Mamahnya Tsara.
"Gausah repot-repot Tante,jus alpukat aja hehehe Bercanda Tante" Jawab Rendi sambil menggaruk rambutnya karna malu.
"Itu ngerepotin namanya!!!" Ucap Tsara dengan nada sedikit kesal dari belakang.
"Hahahaha! kamu lucu ya Ren" Ucap Mamahnya Tsara dengan tawa.
"Makasih Tante! Tante saya mau izin ajak Tsara keluar tante,boleh ?" Tanya Rendi.
"Hmm... Boleh aja sih,tapi.." Jawab Mamahnya Tsara dengan sedikit ragu.
"Nanti saya beliin jus alpukat hehe" Ucap Rendi lagi.
"Yaudah boleh deh tpi jangan malam-malam ya pulangnya" Ucap Mamahnya Tsara.
Tsara pun datang dengan segelas minuman sirup untuk Rendi,
"Ini buat kamu Ren" Ucap Tsara.
"Oh iya makasih hehe" Ucap Rendi sambil berusaha meminum minuman sirup itu.
"Ra kamu kok ga siap-siap katanya mau pergi sama Nak Rendi" Ucap Mamahnya Tsara.
Dan Tsara hanya bisa bingung sambil menatap Rendi dengan mata yang tajam dan bingung,
"Yaudah Tante tinggal dulu ke dapur ya Nak" Ucap Mamahnya Tsara kepada Rendi.
"Iya Tante" Ucap Rendi.
"Kamu ga denger kata Mamah kamu apa,siap-siap sana hehe" Ucap Rendi dengan nada yang menjengkelkan.
"Ih kamu! Siapa yang pengen pergi lagi" Ucap Tsara sedikit kesal.
"Kamu harus bantu saya lah,saya udah telanjur janji sama Mamah kamu beliin jus alpukat,kalo tidak saya bisa di tolak saat melamar kamu kelak" Jawab Rendi dengan ekspresi wajah memohon seperti takut kalo lamarannya kelak akan di tolak karna tidak memenuhi janji ke sang Mertua.
"Ah,yasudah lah aku ganti baju sebentar" Jawab Tsara.
"Yes!!!!!! Berarti kamu ingin saya lamar suatuh hari nanti hehehe" Ucap Rendi dengan bersemangat.
"Ihhh berisik" Ucap Tsara sambil berjalan menuju kamar untuk berganti pakaian dan ada senyum saat itu.
Tiba-tiba Tsara berteriak memanggil Bima dari dalam kamar,
"BIMAAAAAA!!!!!" Teriak Tsara.
"Apa sih kak?!" Jawab Bima datang menghampiri Tsara dalam kamar.
"Ini kenapa baju kakak kotor ada bekas bola ih!" Ucap Tsara dengan nada jengkel.
"Kakaknya aja kali tuh gabener nyuci bajunya haha" Jawab Bima sambil lari pergi meninggalkan Tsara.
"Bimaaa ih!!!" Teriak Tsara.
"Eh apa ini,udah-udah pake baju yang lain kan masih ada Ra" Ucap Mamahnya Tsara berusaha melerai.
"Tapi Mah... Ah awas aja tuh" Ucap Tsara.
Dan Rendi dia hanya bisa tertawa karna wanita yang disukai dia ternyata galak kalau sudah masalah baju hehe,Akhirnya Tsara keluar dari kamarnya dengan begitu menawan
"Ren jadi pergi kan ?" Tanya Tsara.
"Ohh iyaa hehe" Ucap Rendi.
Lalu mereka pun pamit dan langsung menaiki motor,keluar dari halaman rumah Tsara yang begitu sunyi pada malam itu padahal malam minggu dan waktu baru menunjukan jam 19.00 seharusnya masih ramai. Mereka melehati SMA Surya Kencana dimana pada saat itu Rendi rela terkena pukulan untuk melindungi Tsara,Diatas motor tidak ada percakapan hanya sesekali bertatapan melalu spion dan Tsara merasa sedikit malu lalu Rendi tertawa melihat Tsara malu,
"Saya lucu kalo liat kamu malu gitu" Ucap Rendi sambil terus mengendarai motornya.
"Udah bawa motor aja yang bener" Ucap Tsara datar.
"Siappp bos!!" Jawab Rendi.
Ada senyuman dari Tsara saat Rendi berkata itu dan sekaligus menambahkan indahnya malam Rendi pada saat ini.


****


    Mereka berhenti di salah satu taman di Jakarta,Taman yang berada di daerah Menteng,Jakarta Pusat. Setelah mereka turun dari motor ada seseorang Anak muda berjalan menuju ke arah mereka dan Anak muda itu meneggur Rendi dengan panggilan "Bro" Rendi membalasnya dengan sebutan "Bang" Anak mudah itu mungkin lebih tua dari Rendi,pakaiannya seperti anak Rock dengan celana robek dan rambut yang menjulang keatas,lalu mereka berbincang-bincang seperti sudah lama tidak berjumpa dan kelihatannya akrab,Tsara hanya bisa melihat mereka berbincang sampai akhirnya Anak muda tersebut menegur Tsara,
"Hey,siapa ini Ren ?" Ucap Anak muda itu.
"Saya Tsara" Jawab Tsara sambil senyum kepadanya supaya tidak terlalu kaku saja.
"Itu Tsara,pacar gua Vin" Ucap Rendi sambil melihat dan tersenyum kearah Tsara.
"Cantik juga bro,gila,gasalah deh lu milih cewe haha" Ucap Anak muda itu.
"Oh iyaa nama gua Kevin" Anak muda itu menyodorkan tangannya kepada Tsara dan Tsara membalasnya dengan bersalaman dengan Kevin.
"Oh iya gua cabut dulu ye,gaenak ganggu orang pacaran hehe" Ucap Kevin dan berpamitan untuk pergi.
"Oke bro,hati-hati ya" Ucap Rendi.
Setelah Anak muda itu yang bernama Kevin itu sudah benar-benar pergi Tsara dengan kesalnya di cubit perut Rendi,Rendi hanya bisa meringis kesakitan,
"Awwww.. Kok di cubit sih" Ucap Rendi.
"Bodo,lagian pacar-pacar aja" Jawab Tsara dengan nada jengkel.
"Gapapa lah dari pada nanti Kevin yang ngaku-ngaku" Ucap Rendi.
"Mana mungkin dia ngaku-ngaku kayak kamu,orang baru kenal" Ucap Tsara.
"Oh iyaa lupa hahaha,udah yuk makan dulu lah saya jadi lapar kamu cubit tadi" Ucap Rendi.
"Lebay emang" Jawab Tsara.
Langsung di tarik saja tangan Tsara hingga Tsara hampir terpental,sampai lah mereka di salah satu makanan gerobak yang berda di taman itu dan makanan malam kali ini ada 'KETOPRAK'. Rendi langsung duduk dan memesannya karna sudah sangat lapar,
"Bang dua ya" Ucap Rendi.
"Okee bos" Jawab abang ketoprak.
Disaat abangnya sedang sibuk membuatkan ketoprak,
"Kamu tau kenapa saya ngajak kamu makan disini ?" Tanya Rendi kepada Tsara.
"Gak tau,kamu ngajak pergi aja dadakan" Ucap Tsara.
"Saya sengaja Ra,kalau makan di restoran atau cafe itu udah biasa Ra,gaada kesannya,bosen. Saya ngajak makan disini supaya suatu saat nanti kalau kamu lagi rindu sama saya kamu bisa kesini bahkan bisa makan ketoprak disini juga walaupun saya lagi tidak sama kamu" Jawab Rendi dengan sedikit senyuman.
Dan Tsara pun hanya bisa diam mendengar penjelasan Rendi kepadanya,
"Bos,Mba, Ini ketopraknya udah jadi" Ucap abang ketoprak tiba-tiba.
"Oh iyaa makasih ya bang,itu punya kamu Ra" Ucap Rendi.
"Ohh iya makasih bang" Ucap Tsara.
"Yaudah selamat makan..." Ucap Rendi dengan suara yang sedikit keras sehingga membuat orang-orang disana terkejut.
Tsara hanya bisa terdiam dan memikirkan perkataan Rendi tadi,ternyata orang sepertinya bisa berfikir seperti itu. Tsara tidak menghina cuman kagum dengannya atau yang lebih tepat mulai suka dengannya.
Setelah mereka selesai makan,Rendi tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya ternyata itu adalah ponselnya,
"Kita harus inget momen ini,seorang Rendi bisa mengajak jalan seorang Tsara Abida Wulandari hehe" Ucap Rendi sambil membuka kamera.
Tsara hanya bisa diam bingung,
"Senyum Ra" Suruh Rendi.

Cekrek..... Cekrek....

Sebuah gambar digital sederhana yang bisa membuat Rendi dan Tsara dapat mengingat kejadian malam ini,Malam yang indah untuk Rendi dan malam yang sangat membuat Tsara kagum dengan Rendi. Malam yang mungkin tidak akan mereka lupakan,mulai dari Rendi yang datang tiba-tiba dan berbohong kepada Mamahnya Tsara,saat mereka berada diatas motor,saat mereka tiba di Taman yang sangat indah itu dengan banyak lampu-lampu bagusnya,saat bertemu orang yang menurut Tsara sangat asing dari cara berpakaiannya yaitu Kevin,saat merek berada di Abang ketoprak untuk makan ketoprak yang pastinya. Semua kenangan itu akan tersimpang di sebuah gambar sederhana itu.
Setelah itu mereka pulang dan Rendi tidak lupa membelikan jus untuk Mamahnya Tsara. Sesampainya di rumah Tsara,
"Saya langsung pulang ya,salamin buat Mamah kamu. Nanti fotonya saya kirim" Ucap Rendi.
"Iyaa terimakasih ya Ren" Ucap Tsara.
"Iya sama-sama,kalau kamu Rindu panggil nama Rendi aja 3X ya hehe" Ucap Rendi.
"Kenapa emang kalo aku panggil nama kamu ? Hehe" Ucap Tsara.
"Biar Rindu sedikit hilang,kayak obat penenang aja hehe" Jawab Rendi dengan tersenyum.
"Hahahaha..." Tsara dan Rendi tertawa.
"Yaudah saya pulang yaaa Tsara" Ucap Rendi setelah tertawa juga.
"Iyaaa kamu hati-hati ya" Ucap Tsara.
Rendi menyalakan motornya dan pergi dari halaman rumah Tsara.

'Rendi Rendi Rendi,Aku sudah rindu dengan Mu,apakah benar obat penawar Mu? Ternyata benar'
Ucap Tsara ketika dia memejamkan matanya diatas kasur dan selimut yang hangat ada senyuman saat itu tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk TsarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang