Bagian 1 -Keluarga

3K 144 8
                                    

5 September

Rabu pagi yang dingin. Tyas terlihat sedang memasak sarapan untuk anak dan suaminya, memang rutinitas Tyas sehari hari untuk memasak makanan untuk keluarganya. Setelah selesai memasak Tyas akan membangunkan anak dan suaminya untuk sholat berjamaah.

"Nak, bangun, sudah jam 6 ini. Nanti waktu subuh keburu habis".

"Iya ma, Adit udah bangun kok" ujar Adit sambil menggeliat.

Tyas hanya tersenyum melihat akan tingkah laku anak semata wayangnya tersebut.

"Yaudah, mama sama papa tunggu di bawah ya, cepetan ambil wudhunya, takutnya gak keburu waktu subuh"

"Iya... mama yang tercantik di dunia" ucap Adit sambil nyengir.

Tyas hanya geleng- geleng kepala sambil tersenyum geli. Tyas lalu keluar dari kamar Adit,

Selesai sholat berjamaah, rutinitas mereka selanjutnya adalah makan bersama, seperti pagi sebelum sebelumnya, Adit lah yang paling banyak bicara apabila makan bersama. Orangtuanya yang sudah paham dengan watak anaknya itu hanya bisa tertawa apabila mendengar ocehan Adit.

"Yaudah ma, pa, Adit mau mandi dulu, biar gak terlambat ke sekolah" Adit beranjak ke kamar mandi sambil berteriak-teriak.

"Dasar anak gila" ujar Ridwan sambil tertawa.

Tyas ikut tertawa sambil merangkul suaminya. "Gimana pa, nanti siang, jadikan pergi ke rumah nenek Adit?, tapi kan nanti Adit masih sekolah pa?"

" Gapapa, biarin aja dia sekolah, nanti kan bisa di ijinin pulang" jawab Ridwan sambil terus membaca koran.

"Yasudah, kalau gitu mama mau beresin piringnya dulu".

Selesai mandi, Adit langsung berpakaian. Adit berlari lari kecil menghampiri mamanya yang sedang mencuci pirin, lalu dia senyum senyum di depan mama nya, seakan ingin memberi tau kepada mamanya, Ma, lihat Adit dong, Adit sudah mandi loh, kasih Adit coklat atau apa gituh.

"Aduh, anak mama, ganteng ganteng gila" Tyas tertawa terbahak.

"Ih, mama tega, bilangin anak sendiri gila, padahal ganteng dan menawan gini."

"Iya iya, ganteng" Tyas mencubit pipi anaknya.

"Sudah, sudah, cepetan sana masuk mobil, nanti keburu macet di jalan" tiba tiba Ridwan muncul di belakang mereka.

Adit menyalam tangan mama nya "Yaudah, Adit pergi sekolah dulu ya ma, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, jangan bandel bandel di sekolah, nanti uang jajanmu mama potong"

Adit tertawa, lalu dia masuk kedalam mobil.
Tyas lalu menyalam Ridwan, "hati hati ya pa, jangan ngebut ngebut"
Ridwan hanya tersenyum lalu mencium kening istrinya itu.

Tyas melambaikan tangannya ketika mobil Fortuner berwarna hitam itu keluar dari halaman rumah mereka, dan dibalas dengan suara klakson.

★★★★

Di dalam mobil, tak banyak yang mereka bicarakan, Adit kebanyakan melamun, karena memikirkan tentang ujian semester yang tak lama lagi akan dimulai

"Dit, ini udah mau sampai sekolah kamu, hei" suara papa nya menyadarkan Adit dari lamunannya.

"Kok cepet amat sampainya pa?"

"Kamu tuh yang keasikan melamun, daritadi diajak ngomong malah diem aja".

" Yaudah deh pa, Adit sekolah dulu" Adit menyalam papa nya itu.

Ridwan menatap anaknya yang sedang turun dari mobil. "Oh, iya, Dit. Nanti siang jangan lupa ya".

"Iya pa, Adit ingat kok"

Adit menutup pintu mobil, dia berjalan dengan langkah berat untuk masuk ke sekolahnya tersebut, SMA Panca. Di depan gerbang dia berhenti sejenak, lalu menatap para murid yang datang satu persatu. Di pikiran Adit dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaaan. Bagaimana jika aku nanti telah pergi?, apakah teman aku akan merindukanku?.

*Buakkk*. Tiba tiba punggung Adit dipukul, disusul dengan suara bass yang sangat dia kenal. "Woy Dit, ngapain lu pagi pagi bengong depan gerbang?".

" Anj*ng lu Do, hampir aja gua mati jantungan gara gara lu" Adit memukul lengan teman nya itu.

Ya, dia adalah teman baik Adit, Rido. Tapi mungkin lebih cocok disebut "teman gilanya". Karena banyak hal gila yang sering mereka lakukan

Rido cuma cengengesan ketika dipukul oleh Adit. "Lu sih, pagi pagi udah bengong aja, anak lu banyak ya di rumah?".

" Serah lu dah, kadal bunting" jawab Adit ketus sambil berjalan masuk ke kelas.
"Woy tunggu gua" teriak Rido sambil mengejar Adit.

To Be Continued....

-Khu

Kalau banyak tanda baca yang salah, penggunaan bahasa, mohon sarannya ya kawan kawan :v

7 MonthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang