Bagian 8 - Maaf

1.3K 85 9
                                    

Where There is Love
There is Life
-Mahatma Gandhi-

Happy Reading...

★★★★★

6 September 2017
7.00 Wib

Cahaya mentari pagi terlihat menyusup dari celah-celah tirai jendela, menyapu lembut wajah Adit yang sedang tertidur pulas.

Pancaran mentari tersebut membuat Adit terbangun dari tidurnya.
Dengan mata yang masih mengantuk, Adit melihat sekelilingnya, dia tidak melihat keberadaan Papa dan Mamanya.

Mungkin mereka sedang membeli sarapan, pikir Adit.

Adit lalu mengambil Hp yang terletak di sebelah kirinya. Adit kaget ketika mengecek Hpnya tersebut.

Terdapat 30 Missed Call dan 92 Message dari contact yang bernama Anoa 1.

Adit tidak berani untuk membaca isi dari pesan-pesan itu, Adit lalu meletakkan kembali Hpnya di meja samping kirinya kemudian dia melanjutkan tidur.

★★★

9.00 Wib

Adit terbangun karena adanya suara berisik tepat di kamarnya.

Adit membuka matanya yang masih mengantuk untuk melihat darimana sumber suara berisik tersebut.

Seketika kantuk Adit hilang ketika dia melihat siapa dalang dibalik suara berisik tersebut.

Dia melihat tiga orang yang dia kenal berada di ruangan tersebut.

Pertama, Papanya yang sedang makan sembari mengobrol.

Kedua, Mamanya yang sedang tertawa di samping Papanya sembari mengupas buah-buahan.

Ketiga, Seorang wanita cantik yang baru dikenalnya beberapa hari,  Rencani.

Adit kaget sekaligus takjub.

Kaget karena dia melihat Rencani yang baru saja dia buat menangis semalam, sedang mengobrol santai dengan kedua orang tuanya.

Dan takjub, karena melihat sosok Rencani yang tidak mengenakan seragam sekolah terlihat sangat cantik, walaupun menggunakan pakaian apapun dia tetap cantik.

Ridwan melirik ke arah Adit yang sedang kebingungan.

"Eh, Pangeran tidur udah bangun itu Ma." Ridwan menyenggol istrinya yang berada di sampingnya.

"Aduh, Adit. Gimana tidurnya?

Kepala Adit masih terasa sakit gak?."

Tyas langsung memborbardir Adit dengan pertanyaan akan kondisi tubuhnya.

"Iya, Ma. Adit tidur nyenyak kok, kepala Adit juga udah agak baikan."

"Alhamdulillah, kalau kamu udah baikan Dit.

Kata Dokter tadi sih, besok kamu udah bisa pulang Dit." Ujar Tyas sembari tetap mengupas buah-buahan di tangannya.

7 MonthsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang