Semenjak Nina pisah kelas sama gue, gue ngerasa sedih banget, gimana nggak sedih? kita udah berteman sejak 3 tahun yang lalu dan banyak kisah yang udah kita lalui bersama. Nina pindah sekolah karna dia harus ikut ayahnya yang bekerja di luar negeri.
"Woy... Rifa " Nizam melambaikan tangan ke arah gue. "ayo!"
Gue turun dari motor dan segera menuju ke kelas sambil sedikit berbincang-bincang dengan Nizam, yang kemudian kita berpisah karna kelas kita yang berbeda.
Saat gue sampai dikelas, terlontar sebuah pertanyaan.
"Lo sekarang pacaran sama Nizam, ya?" Silvi, temen sebangku gue, yang udah menyambut gue di depan kelas.
"Gue ngelihat lo sekarang selalu pulang dan pergi sekolah bareng Nizam."
"Hahaha" gue tertawa, melihat wajah Silvi yang serius .
"Ah.. Dari dulu gue udah berteman baik sama Nizam ." jawab gue sambil menyembunyikan senyuman.
Gue menaruh tas di atas meja, lalu memandang Silvi dengan senyum menggoda
" Lo cemburu ? ""HAH...???!!! " Silvi melotot dan gue langsung terbahak-bahak lalu berlari menghindari cubitan Silvi.
Bel pelajaran pertama.
Sekarang pelajaran sejarah, gue nggak suka pelajan itu, Menurut gue pelajaran sejarah lebih susah daripada pelajaran matematika,Sejarah itu masa lalu dan masa lalu nggak perlu lagi diinget-inget. Karna itu menyakitkan. Hehehe
Si Silvi yang ahli sejarah, jadi gue bisa minta jawaban ke dia.
Saat Bu Risya membagikan lembar soal ulangan, gue teringat janji Silvi kalo dia mau ngasih contekan sama gue.
Silvi menyodorkan jawaban soal sejarah ke gue, karna Silvi duduk Sama gue jadi gue bisa ngelihat jawaban dengan jelas. Berulang-ulang gue melakukan yang sama, jadi gue bisa menyalin semua jawaban Silvi.Gue pernah nanya sama Silvi ,
"Kenapa sih lo baik sama, gue?""Gue sahabat Lo , Lo sahabat gue , Jadi apa lagi yang harus dipertanyakan ? " begitulah jawaban Silvi .
Gue tersenyum senang dengar jawaban itu. Silvi emang sahabat baik gue tetapi belakangan ini gue ngerasa Silvi mulai aneh sama sikapnya.
Pas istirahat gue bergegas menemui Nizam dan menceritakan hal aneh pada diri Silvi saat ini.
"Zam, akhir-akhir ini gue ngerasa kalo sikap Silvi berubah, Selesai ulangan Sejarah tadi tiba- tiba dia diam nggak berkata sepatah pun, gue ajak ngomong pun dia nggak jawab .
"Mungkin Silvi lagi badmood hari ini?"
Gue hanya terdiam sambil memandangi wajah Nizam yang memikat perhatian, wajar aja kalo Nizam pemegang Most wanted disekolah ini.
***
Sebelum pulang sekolah gue dan Silvi dipanggil Bu Risya di ruang guru.
"Rifa dan Silvi, Kenapa nilai ulangan kalian bisa salah semua ?"
Gue kaget dan langsung menoleh ke arah Silvi .
"Silvi ... apa yang lo lakuin?" gue berkata pelan.
"Saya tidak dapat berkonsentrasi karna Rifa selalu menendang nendang kursi saya, saya binggung " jawaban Silvi jujur.
"Maaf bu, tadi malam saya tidak belajar " jawab gue dengan nada pelan.
Akhirnya Bu Risya memberikan toleransi pada kita berdua untuk remedial minggu depan.
***
Saat bel pulang berbunyi, gue bergegas lari mengejar Silvi ke arah gerbang sekolah, gue bingung deh sama Silvi hari ini, kok jadi aneh ya sikapnya. Mulai dari gue sampe sekolah sampe gue pulang sekolah.
"Silvi..!!! Kenapa Lo Lakuin ini sama gue? apa salah gue ? Apa yang udah gue lakuin sama Lo? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Never let go till we're one
RandomPilihan sulit yang ada dihidup Gue. Memilih dia, orang yang Gue suka sejak dulu, atau lo yang udah jadi sahabat Gue. Gue nggak bisa memilih. Gue akan mengikuti alur waktu dan menunggu jawabannya. Entah siapa yang akan Gue pilih. Lo atau Dia.