5

9 5 1
                                    

Sesampainya disekolah Tyara langsung keluar mobil dan berlari menuju aula utama untuk mengikuti kegiatan MOS hari kedua

"Woyy.... Mau kemana lu? Cepet-cepet amat, perasaan ga ada kucing" tanya Zidan saat melihat Tyara bergegas meninggalkan nya

"Kepo!" Jawab Tyara ketus dan terus berjalan cepat meninggalkan Zidan.

Zidan langsung membulatkan matanya dan mensejajarkan langkah Tyara saat mendengar Tyara berbiacara dengan ketus padanya. Dengan sekali tarikan Zidan berhasil menghentikan langkah Tyara yang menurutnya tak begitu besar baginya

"Heh, dek. Lo kenapa? Perasaan gue gak buat salah ke elo. Selama di perjalanan tadi juga baik. Lo marah ke gue? Lo kesel ke gue? Ato apa?" Tanya Zidan bertubi-tubi

"Atu-atu napa ka, ribet tau jawabnya" jawab Tyara kesal

"Jawab" balas Zidan dingin

"Huftt... Fine. Gue gak mau dicibir sama fans kakak, lagian mereka juga belum tau siapa gue. Gue ga mau juga kakak kenapa-napa" jawab Tyara jujur dengan kepala mengahap lantai lapangan basket outdor

"Jadi cuma gara-gara itu lo kayak rakut deket gue?" Tanya Zidan memastikan dan Tyara hanya menjawab dengan anggukan menandakan ia menyetujui pertanyaan Zidan

Zidan terdiam beberapa saat, lalu ia tiba-tiba berteriak memanggil teman gengnya yang kebetulan lewat di dekat mereka

"Woyyy kepret....."

Mereka menoleh ketika merasa terpanggil dan berjalan mendekati Zidan.

"Weistt mas bro, apa kabzz?" Sapa Fikri ketika melihat Zidan bersama Tyara. Lain halnya dengan Tryan yang langsung mendekati Tyara juga menggoda Tyara

"Hallo dedek emesh, ciee MOS hari kedua. Mau di anter gak ke aulanya?" Goda Tryan dan langsing dihadiahi pelototan dari Zidan.

Belum sempat Tyara memberikan respon ke Tryan, Zidan langsung memberi amanat ke dua sahabatnya

"Gak usah bacot bentar pas jam istirahat kumpulin anak-anak di lapangan. Serah mau gimana aja, yang gue tau kumpul. SEMUANYA" perintah Zidan dengan menekan kata terakhirnya

"Siap ndan" jawab Fikri dan Tryan bersama seraya memberi hormat pada Zidan

"Ok. Laksanakan!" Jawab Zidan tegas dan juga hormat ke dua sahabatnya

Fikri dan Tryan langsung pergi dari lapangan dan Zidan langsung mengantar Tyara ke aula. Sebenarnya Tyara ingin memberikan pertanyan perihal perintah Zidan pada dua sahabatnya, akan tetapi ia memilih diam karena sudah malas berdebat lagi

--------------

"Ok, sekarang semuanya cari kelompoknya masing-masing. Sesuai dengan yang Kak Kanthi bacakan tadi dalam waktu 3 menit. Sekarang" perintah Agung sang ketua osis SMA 1 Lahat

Mendengar waktu yang diberikan tidak banyak akhirnya Tyara kalang kabut mencari kelompoknya. Namun bukan Tyara jika ia tak pandai mencari seseorang yang belun ia kenal dalam sekejap. Tyara memang sangat ahli dalam hal ini. Maka tak jarang jika anggota keluarga, teman, bahkan hewan peliharaan yang hilang dengan mudah ia temukan

"Sudah?" Tanya Agung ketika melihat peserta MOS sudah membentuk beberapa kelompok

"Sudah....." Jawab peserta MOS secara bersamaan

"Bagus, sekarang pendamping kelompok dipersilakan membawa peserta MOS ke ruangan masing-masing. Do it now!" Perintah Agung lagi pada anak OSIS dan peserta MOS lainnya.

-------------

Tyara yang malas untuk berbicara memilih untuk duduk dipojok kanan belakang dekat jendela sendirian dan melihat keluar jendela. Karena ia merasa tempat seperti itu sangat strategis baginya dan ia juga merasa tenang. Hingga suara OSIS masuk ke telinga Tyara, ia menolehkan kepalanya mengikuti arah berdiri OSIS. Tak lama ia menoleh lagi ke arah jendela, melihat lapangan basket yang mulai ramai oleh ank kelas 11 dan 12

Kata HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang