5.Pencarian

99 4 0
                                    


"Halo assalamualaikum" sapa fara berbicara melalu telfon

"waalaikumssalam, ada apa ra? tumben nelfon" jawab seorang lelaki di sebrang sana

"fara mau nikah mang"

"alhamdulillah, dengan siapa?"

"sama orang sih mang yang pasti"

"hahaha, kamu ini ada ada aja, udah pasti lah itu mah"

"hehehe, mang lusa fara ke bandung sama calon suami fara, fara nginep di rumah mamang ya?" tanya fara meminta izin pada seseorang yang di panggil-nya dengan sebutan mamang yang berarti paman

"silahkan atuh ra, main kesini udah lama kamu gak ke sini"

"iya mang, kalo gitu sampai ketemu lusa ya mang, fara mau lanjut kerja dulu, assalamuaalaikum" ucap fara mengakhiri perbincangan mereka

"oke oke, walaaikumsalam"

sambungan terputus, fara menghembuskan nafas-nya kasar, rasa-nya ia begitu lelah hari ini, padahal waktu baru menunjukkan pukul satu siang

fara menelfon nomor kantor algid melalui telfon kantor-nya

"selamat siang, public relation algid speaking, may i help you?" sapaan algid memasuki telinga fara, standar mengangkat telfon yang memang sudah menjadi ketentuan di perusahaan fara

"gid" panggil fara

"hm"

"lusa kita ke bandung" ucap fara, membuat algid yang tengah menyusun laporan langsung menghentikan aktivitasnya

"ngapain?, ada tender? ada meeting?" tanya-nya bertubi-tubi

"nyari bokap gue" jawaban fara langsung membuat algid diam

"kok bandung?"

"yang gue tahu dia disana"

"oke kalo gitu"

fara diam, tidak membalas ucapan algid, algid juga tidak menutup telfon-nya

fara dilanda kebimbangan, ia bingung harus menanyakan hal ini atau tidak, ia ingin tetapi gengsi-nya terlalu tinggi untuk melakukan-nya

"ra? lo masih disitu kan?"

"hah? eh iya, kenapa?"

"kok lo diem"

"hm anu gid, lo udah makan?" tanya fara dengan ragu

algid terpaku di tempat-nya, ada angin apa ini fara menanyakan dirinya sudah makan atau belum, biasa-nya juga ngomel ngomel terus

"ra? lo sehat?" tanya algid dengan nada hati hati

"ish lo tuh ya, gue tuh lagi belajar jadi calon istri yang baik" jawab fara dengan nada kesal

algid tersenyum di sebrang sana, "kalo gue belum makan, lo mau makan sama gue?" tanya algid, senyuman-nya tak luntur dari paras tampan-nya

"mau, gue belum makan soal-nya" jawab fara sambil menganggukkan kepala-nya

"yaudah yuk, gue ke ruangan lo ya"

"oke babay" ucap fara lalu menutup telfon-nya, diri-nya bergerak mengambil sisir di dalam tas-nya dan menyisir rambut-nya yang sedikit berantakan itu

Tok....tokk....tokk

terdengar suara ketukan pintu, fara sudah bisa memastikan itu pasti algid, dengan cepat ia keluar dari zona meja kerja-nya dan berjalan menuju pintu-nya

FarAlgidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang