FarAlgid

4.rumah tante fiona

"Faraaaa cepetaann nanti keburu malaamm!!" pekik larisa memanggil putri semata wayang-nya fara

"iya mah sabaarr" balas fara sambil bergerak menuruni tangga rumah-nya

"buru buru banget sih mah, magrib aja belum selesai" oceh-nya saat tiba dihadapan sang mamah

"iiisshh, kamu tuh hobby banget nge-lambat lambatin sesuatu, gak baik tau gak" balas larisa

"yaudah ayo buruan" ajak fara lalu berjalan menuju liat rumah-nya

Malam ini mereka akan pergi ke rumah fiona, mamah algid, keputusan larisa sudah bulat untuk menjodohkan putri-nya dengan anak dari sahabat-nya, apalagi ia juga tahu jika algid sangat menyukai fara sejak dulu.

"mamah kenapa sih, kekeuh banget jodohin aku sama algid? mamah kan tau algid itu gimana, masa depan-nya amburadul mah, gak jelas" protes fara pada sang mamah, tangan-nya asik mengendarai motor matic-nya

"hush, kamu kalo ngomong gak boleh gitu, kamu lupa? kan algid kerja di perusahaan kamu sekarang, dan dia baru aja habis menangin tender, yang kayak gitu kamu bilang amburadul?" oceh sang mamah

"nah, kan gak lucu mah kalo aku sama dia nikah, masa dia punya istri yang notabene-nya atasan dia sendiri, apa kata orang orang?" balas-nya lagi, masih tidak mau dijodohkan dengan algid

"kan yang jalanin hubungan itu kamu, ya gak usah pikirin omongan orang, algid itu anak yang baik fara mama tau itu"

"baik dari mana-nya mamah, diaa itu nyebellin banget, laknat banget, astagfirr"

"heh! kamu sama dia itu sholat-nya rajinan dia daripada kamu, ngaji-nya rajinan dia daripada kamu, yang seperti itu-lah yang jadi suami idaman, aneh kamu ini"

"terserah mamah deh, aku pasrah"

"ya harus begitu, kan dulu kamu yang minta dijodohin, giliran udah dijodohin ya diem aja gak usah protes"

"ya tapi kan gak sama algid juga mamah"

"udah udah, algid tuh udah perfect banget buat kamu, oke!"

"oke in aja lah"

Tak terasa ternyata kini mereka telah tiba di rumah fiona, memang jarak rumah mereka hanya berbeda blok, jadi tidak memakan waktu dan tenaga yang banyak

Ting nong....

"Assalamualaikum"

larisa menekan bel yang ada di dekat pintu rumah fiona

Ceklek

muncul-lah sesosok wanita cantik yang kulit-nya mulai mengkerut termakan usia, "Waalaikumssalam, eh larisaa, faraa akhirnya datang juga" ucap fiona terkejut saat melihat kehadiran larisa dan fara yang sedari tadi ia tunggu tunggu

"apa kabar jeng?" tanya larisa pada fiona

"baik alhamdulillah, kamu gimana?"

"ya seperti yang kamu lihat ini"

"makin cantik ya"

"ah kamu, kayak yang jarang ketemu aja"

"hahaha, udah yuk ah masuk, ayuk fara masuk algid-nya masih ngaji di kamar-nya"

mereka pun masuk kedalam rumah kecil nan elegan tersebut, fiona mempersilahkan larisa dan fara duduk sementara dirinya pergi ke kamar algid untuk memanggil lelaki itu

Tok....tok.....tok......

"algid, tante larisa sama fara sudah dateng tuh, ayo keluar, mama mau buatin minuman dulu" ucap fiona memanggil algid