Chapter 5

75 5 11
                                    


Sebelum baca...


Jangan lupa vote 😁😉






























Ji Eun pov

Tiba-tiba Yoojung dan Doyeon berjalan melewati lobi dan melihat kami berdua. Woojin langsung mengalihkan pandangannya saat tersadar akan keberadaan mereka berdua. Di sela pelukan Woojin, aku tak sengaja melihat sekilas raut wajah Yoojung yang tidak senang dan menatapku sinis.

-------------------------------------------------------------

"Ada apa dengannya?" batinku. Lalu mereka berlalu begitu saja.

"Kita tidak akan berpisah. Asalkan kita masih saling kontak tak kan ada kata perpisahan di antara kita. Ayo kita duduk di cafe.

Di cafe, kami memesan minuman kemudian mengobrol disertai canda tawa.

"Sayang, aku mau tanya satu hal nih. Kamu tertarik gak sama yang namanya cerita werewolf si manusia serigala?" Tanyaku disela candaannya.

"Suka banget, mereka itu keren. Kalau kamu?"

"Aku suka banget yang berdarah biru,  soalnya mereka itu baik-baik. Dan aku paling gak suka sama yang berdarah merah, mereka tuh jahat banget. Kadang sampai tega membunuh keluarganya sendiri."

Entah kenapa setelah aku mengucapkan kata-kata ku barusan, raut wajah Woojin tiba-tiba berubah dingin.

"Kamu benci sama yang berdarah merah? Gak semuanya jahat, ada juga yang baik. Jangan cerita werewolf lagi, aku sedang tidak mood menceritakannya." Woojin memalingkan pandangannya.

"Lho, bukannya kau suka?"

"Hentikan!!" Woojin sedikit menaikkan nada ucapannya.

"Maaf." Aku menunduk tak berani melihatnya.

"Malam ini jam 10.00 temui aku di lobi, ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu."

Tiba-tiba ponsel Woojin berdering.

"Sepertinya waktu istirahat kita sudah usai, kita harus kembali ke agensi." Woojin beranjak dari tempat duduknya lalu menggenggam tanganku menuju keluar cafe. Sepanjang perjalanan pulang tidak ada yang membuka suara. Kami berdua sibuk bergelut pada pikiran masing-masing. Sesaat kemudian kembali terlintas dipikiranku akan perkataan Daniel.

"Kenapa aku seperti ini? Aku tidak akan meninggalkan Woojin, karena berkat kehadiran dialah hari demi hari yang ku lewati menjadi lebih indah. Memangnya salah aku mencintainya?" Aku mulai merutuki diriku sendiri. Dan ada satu hal lagi yang mengganggu dibenakku. Yoojung, kenapa belakangan ini dia menatapku seakan-akan dia benci melihatku. Begitu juga dengan Woojin yang selalu menghindar dengan kehadiran Yoojung. Sepertinya mereka memiliki hubungan.

Di ruang latihan, aku memperhatikan Woojin yang serius latihan.

"Keren" satu kata yang terlintas dipikiranku.

Hari sudah semakin gelap. Para trainee sudah kembali menuju dorm masing-masing. Sudah hampir satu jam aku menunggu kedatangan Woojin tetapi entah kenapa tak kunjung datang. Aku mulai merasa gelisah takut terjadi apa-apa padanya. Tanpa pikir panjang, aku berlari menuju dorm tempat Woojin tinggal. Sampai disana, pintu pagar dorm terkunci dengan password. Aku tak tahu harus bagaimana sekarang. Aku mulau panik dan mencoba mencari jalan lain untuk bisa masuk ke dorm pria. Tapi sebuah kesialan menimpaku saat itu. Seekor anjing mengejarku dan membuatku berlari ketakutan hingga menuju hutan belakang dorm.

Author pov

Dihutan Belakang Dorm

"Berani sekali kau mendekati Ji Eun, apa hubungan kalian sampai sedekat itu?"

"Memangnya kenapa? Dia pacarku. Jelas?"

"Kau hanya ingin memanfaatkannya setelah meminum darahnya. Kau akan menyesal meskipun hidupmu abadi." Daniel mengepalkan telapak tangannya.

"Aku lebih baik dari kau toh, membunuh orang tuanya lalu berpura-pura baik didepannya. Bukankah itu munafik kan?" Woojin tersenyum sinis.

Keduanya saling terbakar emosi sehingga mereka hampir berkelahi. Tiba-tiba perkelahian mereka terhenti sesaat setelah mendengar ada yang mendekat. Daniel menoleh dan ternyata itu Ji Eun. Secepat kilat Woojin bersembunyi di balik semak-semak.

"Kenapa kau disini? Harusnya kau di dorm, berbahaya keluar malam-malam. Apalagi ini dihutan." Daniel menghela nafas kesal.

"Aku tadi dikejar anjing. Kau kenapa disini?" Tanya Ji Eun heran. Dia sudah lupa tentang menempati janjinya untuk bertemu Woojin.

Ji Eun pov 

Tak berselang waktu, muncul werewolf berdarah merah. Aku ketakutan tapi Daniel berusaha melindungiku. Dan terjadilah pertarungan ganas Daniel dengan werewolf itu. Aku tak tega melihat Daniel dipenuhi dengan luka. Ku tarik tangan Daniel untuk berlari menjauh dari werewolf itu, tapi werewolf itu malah melukai tanganku.

Author pov

Flashback on

"Kita tidak bisa seperti ini terus. Aku harap kau mengerti, kita ini berbeda. Masing-masing dari kita akan terancam." Woojin menghela nafas. 

"Aku mengerti karena makhluk-makhluk werewolf bangsa kalian selalu mengincar darahku."

"Aku adalah werewolf terakhir keturunan darah merah yang ganas. Meskipun begitu aku tidak sama dengan mereka."

"Oppa, kurasa kau lebih baik dari mereka, karena itu aku menyukaimu walau apapun yang terjadi. Kumohon, jangan tinggalkan aku."

"Aku tak ingin melukaimu karena aku juga menyayangimu. Jadi, hubungan kita cukup sampai disini." Lalu Woojin pergi meninggalkan Yoojung yang masih terduduk di tanah. Perkataannya benar-benar membuat Yoojung menelan pil pahit perpisahan dengan terpaksa. Masih Yoojung ingat peristiwa pertarungan werewolf merah yang tak lain adalah Woojin, kekasihnya itu. Saat Woojin berubah menjadi werewolf yang sangat ganas hanya untuk melindunginya dari serangan werewolf lain. Di dalam hutan Rimba itu Yoojung menyaksikan sendiri kekasihnya menyerang musuh-musuhnya dengan membabi buta sehingga Yoojung ketakutan dan jatuh lemas. Usai pertarungan, Woojin kembali menjadi manusia dan mencoba mendekati Yoojung yang masih ketakutan.

"Tidak apa, ini aku kekasihmu. Maafkan aku membuatmu ketakutan." Woojin mendekap tubuh Yoojung yang masih gemetar hebat. Ia menyesal karena tak sadarkan diri di hadapan Yoojung sebagai manusia biasa yang lemah. Air mata Woojin mengaliri wajahnya yang penuh penyesalan.

Flashback off

Woojin terpaku pada ingatannya dimasa silam dan hari ini dia mengulangi perlakuan yang sama pada gadis yang dicintainya. Dia pun berlari secepat mungkin meninggalkan dua orang tersebut.



To be Continue>>





Annyeonghaseyo Reader 🤗🤗
Seneng banget bisa ngelanjutin nih cerita setelah seminggu hiatus. Sorry ya karena udah nunggu lama. Soalnya minggu kemarin author sibuk UAS, jadi harap dimaklumi ya. And now, UAS udah berakhir jadi author udah bisa update ceritanya.

Happy Reading 👍😉😊

The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang