Chapter 7

33 4 2
                                    

Seperti biasa 😁


Sebelum baca....


Jangan lupa vote 😉














"Kumohon, jauhi Woojin. Tinggalkan dia yang akan mencelakaimu."
----------------------------------------------------------------

Ji Eun pov

  Aku diam mematung berusaha mencerna kalimat yang barusan Donghan ucapkan. 

"Kau ini bicara apa? Kenapa semua orang mengatakan kalimat yang sama padaku?" Aku pun berdiri dan berusaha melepas genggaman tangannya. Tetapi apa daya, tenaganya jauh lebih kuat dariku.

"Aku serius Ji Eun. Baiklah jika kau membantah, ku harap kau masih bisa selamat darinya."

"Memangnya kau siapa? Berani sekali kau ikut campur urusan orang." Aku pun memberontak tak tahan lagi. Ku hempaskan genggaman tangannya hingga terlepas. Lalu aku pergi meninggalkannya yg masih terdiam.

Author pov

Di Gua Dekat Hutan

Raungan menyeramkan menggema di sekitar dalam gua. Begitu juga dinding-dinding gua yang penuh dengan goresan-goresan cakar penyesalan.

" Maafkan aku Ji..Ji Eun hiks.. hiks. Aku tak bermaksud menyakitimu. I miss you hiks.. hiks.." Woojin duduk bersandar disisi gua. Bajunya hampir sepenuhnya berlumuran darah dari luka ditubuhnya yang sengaja ia buat. Ia benar-benar menyesal karena bukan melindungi kekasihnya tetapi malah melukainya. Ia pun mencoba untuk bangkit dari duduknya dan ingin pergi meninggalkan gua tersebut. "Apakah Ji Eun baik-baik saja?" hanya itu satu-satunya kalimat yang terus terlintas dipikirannya. Dengan berjalan tergopoh-gopoh ia berusaha untuk bisa pulang dan melihat keadaan Ji Eun sesegera mungkin. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kepalanya merasa pusing dan kemudian tubuhnya terhuyung ke tanah. Lalu semua pandangannya menjadi gelap.

Woojin perlahan-lahan membuka matanya dan berusaha menangkap cahaya di sekitar ruangan. Terbangun dengan keadaan terbaring lemah di kasur rumah sakit membuatnya kebingungan berusaha mengingat kembali apa yang sebelumnya telah terjadi padanya. Hampir seluruh lengannya terbalut perban. Di balik pintu, terdengar suara tangisan seseorang yang mungkin tak asing lagi baginya. Tiba-tiba saja pintu terbuka menampakkan seseorang yang sangat ia rindukan. Ji Eun, gadis itu berlari ke arahnya dan memeluknya erat. Dengan posisi duduk di bagian sisi tempat tidur, tangisannya semakin menjadi-jadi tatkala melihat keadaan kekasihnya yang terbaring lemah.

"Ji.. Ji.. Eun" Tutur Woojin pelan. Seketika bulir bening jatuh membasahi pipinya.

Flashback on

Ji Eun terus berlari hingga tak tentu arah dan akhirnya masuk ke dalam hutan. Di perjalanan dari kejauhan ia tak sengaja melihat ada seseorang yang sedang pingsan. Setelah didekati, baju orang itu berlumuran darah. Dengan memberanikan diri ia berusaha membalik badan orang itu perlahan. Alangkah terkejutnya dia setelah melihat wajah orang itu. Ia pun mulai panik dan menangis memeluk tubuh yang tak berdaya itu. Dengan sekuat tenaga ia berusaha membawa orang itu untuk mendapatkan pertolongan. Sesampainya di rumah sakit terdekat,  ia terus meneriaki nama lelaki itu berharap yang dipanggil akan siuman sampai akhirnya lelaki itu dibawa menuju ruang gawat darurat. Ji Eun terus menangis berharap Woojin tetap hidup. Ia benar-benar sudah larut dalam kesedihannya hingga tak lagi memperhatikan keadaan sekitar. Setelah satu jam menunggu dokter pun keluar dari ruangan dan mengabarkan bahwa Woojin baik-baik saja.

Flashback off

Ji Eun pov

" Kumohon, jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan aku sendirian."

The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang